Mohon tunggu...
Nazwa EkaPutri
Nazwa EkaPutri Mohon Tunggu... Universitas Negeri Jakarta

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Financial

Menilai Potensi Keberlanjutan Bisnis Es Teh Indonesia melalui Aspek Studi Kelayakan Bisnis

4 Mei 2025   21:15 Diperbarui: 4 Mei 2025   22:56 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Hal tersebut menjadikan Es Teh Indonesia digemari banyak konsumen, yang membuat penjualan es teh hingga ribuan gelas. Kapasitas ini tentunya bergantung pada lokasi dan permintaan pasar, serta estimasi bahan baku yang efisien.

3. Aspek Pasar

a. Segmentasi Pasar

  • Demografis: Es Teh Indonesia menargetkan konsumen dari berbagai kelompok usia, terutama remaja dan dewasa muda, yang memiliki gaya hidup aktif dan menyukai minuman segar dan manis.
  • Geografis: Produk Es Teh Indonesia dapat ditemukan di berbagai lokasi strategis, seperti mal, stasiun, ataupun pusat keramaian lainnya.

  • Psikografis: Konsumen Es Teh Indonesia cenderung mencari minuman yang tidak hanya menyegarkan tetapi juga memiliki rasa yang unik dan inovatif.

b. Target Pasar  
Es Teh Indonesia menargetkan produknya pada konsumen perempuan maupun laki-laki mulai dari rentang usia remaja hingga dewasa. Alasan penargetan ini dikarenakan produk yang dihasilkan (es teh) umumnya dikonsumsi oleh semua kalangan masyarakat di seluruh Indonesia. Penempatan outlet juga difokuskan pada wilayah dengan aktivitas yang ramai konsumen, seperti di lingkungan sekolah, lingkungan kantor, hingga di pemukiman padat warga.

c. Saluran Distribusi
Produk Es Teh Indonesia tersedia offline melalui outlet-outlet yang tersebar di berbagai lokasi strategis, serta tersedia secara online melalui platform e-commerce dan layanan pesan antar seperti GoFood dan GrabFood. Fleksibilitas akses tersebut memudahkan Es Teh Indonesia menjangkau konsumennya lebih luas.

d. Analisis Persaingan
Dikarenakan teh sebagai salah satu minuman yang sangat familiar di kalangan masyarakat Indonesia, ini menyebabkan persaingan di bidang usaha es teh termasuk kompetitif. Es Teh Indonesia menghadapi persaingan dari merek-merek lain yang menawarkan produk serupa. Oleh karena itu, konsistensi selama produksi terhadap kualitas barang serta inovasi yang dikembangkan dapat memperkuat brand image agar Es Teh Indonesia tetap relevan dan unggul di pasar. 


4. Aspek Finansial 

a. Biaya Investasi Awal
Memulai usaha franchise Es Teh Indonesia, calon mitra perlu menyiapkan investasi awal (franchise fee dan biaya fasilitas/outlet) sekitar Rp120 juta, yang mencakup lisensi merek, peralatan, serta bahan baku awal. Modal pembangunan atau renovasi outlet juga perlu dipertimbangkan.

b. Proyeksi Pendapatan
Pendapatan satu outlet Es Teh Indonesia didapat melalui penjualan rata-rata Rp4 juta hingga Rp5 juta per hari tergantung pada seberapa ramainya konsumen yang mengunjungi atau membeli produk pada hari itu dan seberapa strategisnya wilayah outlet berada.

c. Break Even Point (BEP)
Titik impas (BEP) franchise Es Teh Indonesia berdasarkan estimasi pendapatan dan biaya yang ada, diperkirakan dapat tercapai dalam waktu 6 bulan hingga 1 tahun setelah operasi dimulai. Hail ini relatif cepat dalam mengembalikan modal yang telah dikeluarkan.


5. Aspek Manajemen dan Organisasi

Struktur organisasi yang dirancang oleh Es Teh Indonesia selama operasional cukup sederhana tapi tetap efektif. Struktur ini dibangun mulai dari Owner, Barista, Kasir, Office Boy, dan Content Marketing. Perancangan ini tentunya telah memikirkan setiap fungsi dalam operasional bisnis supaya berjalan dengan efisien dan efektif. 

Tujuan dari pembentukan organisasi ini guna mengimplementasikan struktur yang efisien dan efektif, memberikan uraian pekerjaan yang jelas, serta menentukan jumlah tenaga kerja yang sesuai dengan beban kerja. Perencanaan organisasi dan manajemen Es Teh Indonesia dirancang dengan tahap penetapan masalah (persaingan yang ketat dan menjaga produktivitas karyawan), serta tujuan dalam implementasi struktur organisasi yang ideal dengan lebih efisien. Pemilihan lokasi yang strategis juga menjadi bagian penting dari manajemen, karena lokasi yang tepat akan mempengaruhi perkembangan usaha.

6. Aspek Sosial dan Ekonomi

Kontribusi yang dilakukan oleh Es Teh Indonesia dalam dunia sosial dan ekonomi tampak signifikan. Es Teh Indonesia membuka peluang kerja bagi masyarakat lokal melalui jaringan outlet yang tersebar di berbagai lokasi strategis dalam dunia sosial. Perusahaan ini juga berfokus pada peningkatan kualitas keterampilan karyawannya melalui pelatihan guna mengembangkan kualitas sdm dalam bidang manajemen, pelayanan, serta selama operasional bisnis berjalan. Tersebarnya outlet Es Teh Indonesia di berbagai wilayah di Indonesia juga turut serta dalam pemberdayaan ekonomi lokal dengan meningkatkan transaksi bisnis serta interaksi sosial di wilayah usaha berada.

Es Teh Indonesia juga memberikan dampak positif melalui kontribusinya khususnya dalam sektor kuliner yang terus berkembang. Kenaikan pendapatan terjadi baik bagi pemilik usaha, karyawan, maupun masyarakat sekitar yang terlibat dalam rantai distribusi dan operasional. Ini juga menjadi peluang usaha baru bagi pihak lain dengan di sisi lain lapangan kerja yang tercipta memungkinkan masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. aat sosial yang luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun