Mohon tunggu...
Nazula RahmaShafriani
Nazula RahmaShafriani Mohon Tunggu... Lecturer, Writer

Hallo semuanya, salam kenal. Perkenalkan saya Nazula Rahma Shafriani. Semoga tulisan saya dapat diambil manfaatnya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengabdian Masyarakat Secara Daring Saat Pandemi Covid-19

11 Juni 2020   22:10 Diperbarui: 11 Juni 2020   22:09 1042
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pandemi COVID-19 saat ini tentunya tidak menyurutkan semangat untuk terus menebar kebaikan. Segala upaya dilakukan meskipun tidak bertatap muka secara langsung dengan orang lain. 

Berbagi ilmu pengetahuan maupun pelatihan secara daring pun menjadi alternatif yang bisa dilakukan guna menerapkan anjuran untuk stay at home, salah satunya dengan kegiatan pengabdian masyarakat (pengabmas). Tema pengabdian masyarakat yang kami lakukan saat pandemi ini yaitu Penyuluhan dan Pelatihan Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) secara sederhana, yang tentunya bisa dilakukan sendiri saat di rumah saja.

Mitra dalam pengabdian ini yaitu Guru dan Wali Murid TK Bintang-Bintang, Panggang, Argomulyo, Sedayu. Pengabdian ini diketuai oleh Nazula Rahma Shafriani, M.Biomed. bersama dengan Yeni Rahmawati, M.Sc. selaku anggota. Keduanya merupakan dosen Program Studi Teknologi Laboratorium Medis Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta. 

Pengabmas dilakukan secara daring dengan memanfaatkan media online whatsapp group dan YouTube channel milik ketua dan anggota pelaksana. Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari pada tanggal 21-22 Mei 2020 pukul 09.00-12.00 WIB dan diikuti sekitar 15 orang dengan berbagai latar belakang yang berbeda. 

Sebelum pemberian materi, seluruh peserta diberikan link Pre-Test untuk mengetahui tingkat pemahaman tentang  Virgin Coconut Oil (VCO). Setelah itu, peserta diberikan link YouTube tentang materi penjelasan VCO dan contoh pembuatan VCO secara sederhana yang dipraktikkan oleh ketua dan anggota pelaksana. 

Pelaksanaan pengabmas ini mendapatkan antusias dari peserta yang ditunjukkan dengan komentar maupun pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan selama kegiatan berlangsung. Berikut beberapa pertanyaan dan jawaban hasil diskusi selama pelaksanaan pengabmas secara daring ini :

- Mengapa kandungan asam lemak pada VCO di daerah 1 dengan daerah lainnya berbeda? 

Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh jenis kelapa, usia tanaman kelapa, maupun lokasi penanaman kelapa. Tiap daerah pun memiliki kondisi tanah yang berbeda dengan unsur-unsur zat hara yang juga berbeda, sehingga ketika kelapa diproses menjadi VCO, hasil kandungan asam lemak akan berbeda tiap daerah meskipun perbedaannya tidak terlalu siginifkan.

- Apakah ada efek samping dari VCO? Berapakah anjuran untuk mengkonsumsi VCO?

Efek samping negatif terhadap penggunaan VCO sampai saat ini belum dilaporkan di jurnal-jurnal penelitian, tetapi bisa saja ketika seseorang alergi terhadap minyak kelapa tentunya akan menyebabkan efek samping seperti gatal-gatal, eksim atau ruam. 

Namun efek ini sangat jarang terjadi. Efek samping lainnya ketika mengkonsumsi VCO untuk melawan bakteri dalam tubuh yaitu menyebabkan diare untuk jangka pendek, tetapi tidak semua orang akan mengalaminya, tergantung dari kondisi imun tubuh masing-masing.

Untuk konsumsi VCO tidak dianjurkan melebihi 2 sendok makan/hari, karena prinsipnya VCO dikonsumsi sebagai suplemen (tambahan makanan) untuk memenuhi kebutuhan asam lemak dalam tubuh.

- Bagaimana penyimpanan VCO yang sudah dibuat?

Tips-tips penyimpanan VCO :

  1. Tempatkan pada botol/wadah yang bersih
  2. VCO yang akan digunakan diambil secukupnya, artinya tidak mengembalikan sisa VCO yang sudah diambil ke dalam wadah/botol penyimpanan
  3. Botol/wadah harus ditutup rapat
  4. Hindari dari sinar matahari secara langsung
  5. Jika VCO sudah berbau tengik kemudian mengental dan berwarna kekuningan saat dicairkan, rasanya asam dan ada endapan di bawah botol, ini menandakan bahwa  VCO sudah rusak dan tidak bisa dikonsumsi/digunakan lagi

- VCO yang diproduksi bisa bertahan berapa lama?

Masa kadaluwarsa VCO rata rata 1,5 tahun-2 tahun yang ditandai dengan perubahan warna dan aroma. Proses produksi dan penyimpanan juga bisa mempengaruhi cepat lambatnya kadaluwarsa.

- Apakah ampas VCO aman dimakan?

Ampas VCO sering disebut Blondo yang aman untuk dikonsumsi. Blondo juga bisa dikembangkan menjadi produk lain karena memiliki kandungan seperti karbohidrat, protein dan lemak yang cukup tinggi.

- Bagaimana cara pemakaian VCO untuk kesehatan rambut?

Ambil sekitar 1-2 sendok makan ke telapak tangan, lalu diusapkan dan dipijit ke kulit kepala sampai ujung rambut, diamkan selama 20-30 menit. Setelah itu dibilas dengan shampo.

Pada akhir diskusi, seluruh peserta diberikan link post-test, lalu di penghujung acara, diumumkan beberapa reward untuk peserta selama mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat ini diantaranya keaktifan, pertanyaan terbaik, dan peningkatan nilai pre-test dan post-test.

Oleh : Nazula Rahma Shafriani, M.Biomed.

Dosen Prodi Teknologi Laboratorium Medis

Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun