Mohon tunggu...
Anastasye Natanel
Anastasye Natanel Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger

pencinta olahraga dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Deg-degannya Naik Mobil Tanpa Awak

19 Juni 2022   09:00 Diperbarui: 22 Juni 2022   07:57 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dulu zaman masih kecil saya sering banget nonton Cartoon Network, ada film kartun judulnya The Jetsons Family. Animasi sitkom yang tayang di tahun 60-an kemudian diperbaharui di tahun 80-an, lalu bisa ditonton lagi di era 90-an.

 
The Jetsons Family berlatar keluarga  yang hidup di masa depan dengan segala kecanggihan teknologi. Dilengkapi dengan robot, alien, hologram bahkan kendaraan canggih seperti mobil terbang.

Di era 90-an membayangkan manusia hidup dengan kecanggihan seperti itu rasanya masih jauh sekali. Hidup dilayani robot pesuruh atau robot pekerja, bepergian dengan mobil terbang, saling berinteraksi hanya lewat hologram. Iya mungkin saja terjadi, tapi lama sekali. Itu yang ada dalam bayangan saya.

Nyatanya nggak selama itu. Sejak memasuki era telepon pintar teknologi digital berkembang pesat. Saking cepatnya sampai ngeri sendiri.

Beberapa bulan lalu dalam Presidensi G20 tahun 2022, Indonesia mendapatkan kepercayaan sekaligus tanggung jawab lebih sebagai pemimpin Digital Economy Working Group (DEWG) yang pertama. Negara kita ini terus mendorong akselerasi transformasi digital guna memperkuat momentum kebangkitan dan pemulihan ekonomi nasional dari pandemi COVID-19.

Kementerian Kominfo tidak hanya berupaya mewujudkan transformasi digital di dalam negeri tetapi juga memperjuangkannya di dalam meja perundingan internasional, termasuk dalam Forum G20. Isu transformasi digital pun menjadi salah satu agenda prioritas yang diajukan oleh Indonesia selama masa Presidensi-nya.

Penerapan teknologi digital ini diupayakan oleh berbagai pihak termasuk sektor swasta untuk meningkatkan kualitas hidup. Sehingga dapat meningkatkan ekonomi dan sosial masyarakat, sejalan dengan visi dan misi G20.

Sinar Mas Land yang mentransformasi BSD City sebagai integrated smart digital city pun menghadirkan inovasi digital berkolaborasi dengan Mitsubishi Corporation yaitu dengan pengoperasian autonomous electric vehicles (AV) atau kendaraan listrik tanpa awak. Tujuannya untuk mewujudkan kota pintar berenergi hijau.

Kendaraan listrik otonom ini berasal dari Prancis dengan merek dagang Navya varian Arma. Mobil otonom ini sudah beroperasi di Q Big BSD City dan nantinya akan beroperasi juga di Kawasan BSD Green Office Park.


Sabtu, 18 Juni 2022 saya sebagai warga BSD coret alias Cisauk akhirnya main lagi ke Q Big. Biasanya datang ke sini sambil bawa anak untuk main sepatu roda atau muter-muterin ACE Hardware. Saya sudah mendengar tentang uji coba mobil otonom ini sejak beberapa waktu yang lalu. Baru kesampaian di hari Sabtu kemarin.

9dc79d9f-10d9-4b04-bd10-f7c7f8e3b136-62b268cc383500406b4b9b34.jpeg
9dc79d9f-10d9-4b04-bd10-f7c7f8e3b136-62b268cc383500406b4b9b34.jpeg


Naik mobil otonom ini gratis, hanya saja perlu meluangkan waktu untuk mengunduh aplikasi One Smile dulu. Di aplikasi ini nanti ada survei yang harus diisi sebelum akhirnya kita mendapatkan barcode yang akan di-scan petugas di lokasi. Pengguna juga akan mendapatkan poin yang bisa ditukar sebagai voucher di beberapa tenant yang ada di beberapa lokasi. Salah satunya ada di Q Big juga.

Kemarin, saya dan suami menunggu di pick up dan drop off point Forest Lobby. Dari situ mobil otonom ini akan berkeliling Q Big dan berhenti di Waterfall Lobby. Penumpang yang naik hanya diperbolehkan berjumlah 7 orang. Anak kecil pun bisa ikut mencoba dengan batas ketinggian 120cm. Di dalam, penumpang harus mengenakan seatbelt. Mobil otonom bisa mendeteksi hal-hal di sekitarnya, seperti radar, sinar laser, GPS, odometri dan penglihatan komputer. Ada dua kali mobil otonom ini berhenti dalam jarak 3-4m karena mobil lain yang berlawanan arah melaju dengan kecepatan tinggi.

015de88d-821e-4d73-b88f-58fc8c5d00fb-62b268e4383500205947da86.jpeg
015de88d-821e-4d73-b88f-58fc8c5d00fb-62b268e4383500205947da86.jpeg

Kata petugas yang ikut dalam mobil yang kami tumpangi, mobil otonom juga akan berhenti ketika mendeteksi ada sampah atau gundukan yang melebihi batas toleransi di area bawah mobil.

Mobil otonom ini beroperasi setiap hari dari pukul 10.00 sampai pukul 17.00. Penumpang hanya bisa mencoba sekali dalam sehari. Jika ingin mencoba lagi bisa di keesokan harinya, dengan prosedur yang sama seperti sebelumnya. Harus mengisi survei untuk mendapatkan barcode. Tapi uji coba ini hanya sampai tanggal 30 Juni saja. Masih ada waktu bagi yang penasaran mau naik mobil tanpa awak ini. Selanjutnya area uji coba akan berpindah ke Kawasan BSD Green Office Park.

Bagi saya, pengalaman naik mobil tanpa awak ini cukup bikin degdegan. Karena lingkupnya masih seputaran Q Big, tingkat kekhawatiran rasanya masih di level aman saja. Belum tahu gimana ketika jalurnya dipindah ke jalanan umum. Notabene akan menemukan berbagai jenis karakter penumpang roda dua dan roda empat yang kebanyakan nggak sabaran.

Peresmian uji coba kendaraan listrik otonom dilakukan oleh Budi Karya Sumadi (Menteri Perhubungan Republik Indonesia) bersama dengan Bambang Susantono (Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara), Dhony Rahajoe (Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara), Muhamad Yusuf (Asisten Perekonomian Setda Provinsi Banten), Ahmed Zaki Iskandar (Bupati Kabupaten Tangerang), Masami Tamura (Kuasa Usaha Ad-Interm Kedutaan Besar Jepang), Takuji Konzo (Kepala Perwakilan Mitsubishi Corporation Jakarta Office), dan Michael Widjaja (Group CEO Sinar Mas Land) di Q Big BSD pada tanggal 20 Mei 2022.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun