Mohon tunggu...
nazar Ikhda ihtiari
nazar Ikhda ihtiari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Ilmu Hukum Universitas Islam Sultan Agung

saya adalah mahasiwa yang gemar membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kisah Kasih Aku dan Dia N&S

23 Maret 2023   21:08 Diperbarui: 23 Maret 2023   21:25 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Pada hari sabtu 2 april tahun 2022 merupakan awal bulan suci ramadhan tahun lalu. bulan ramadhan merupakan bulan yang di nanti-nantikan oleh kalangan orang muslim, terutama santri-santri yang ada di pondok pesantren. pasal nya menjelang ramadhan menandakan sebentar lagi para santri yang ada di pondok pesantren dipulangkan ke rumahnya masing-masing. termasuk saudara saya, sebut saja namanya "kaka cantik" (NFZ), dia adalah saudara dekat saya usianya lebih muda dari saya, selisih 3 tahun. akan tetapi dia tidak mau jika di panggil "adek" makanya saya panggil "kaka/mbak". 

sebenarnya saya dengan saudara saya ini awalnya tidak akrab, melu-malu, kesanya kayak orang asing. kalau lagi kumpul keluarga itu tidak pernah ngbrol, jangankan ngobrol tegur sapa saja ngga pernah. pada saat itu akhir bulan maret tahun 2022 pukul 22:44 WIB tiba-tiba ada nomor yang tidak saya kenal, mengirimkan pesan via WhatsApp.

Awalnya saya tidak sadar jika pengirim pesan tersebut adalah saudara saya sendiri. karena sangkin tidak akrabnya saya tidak memiliki nomor hp nya. di kala itu memang sedang musim hujan dan angin kencang di tambah wilayah tempat tinggal kita merupakan area pegunungan jadi cuacanya kadang panas dan kadang dingin.

jadi mungkin karena faktor cuaca menjadi sebab mengapa dia tiba-tiba mengirim pesan. jadi tidak saya mengatakan " tidak ada hujan tidak ada badai tiba-tiba dia mengirimkan pesan whatsapp". selai itu mungkin dia kangen dengan saudara nya sendiri yang baik hati ini. atau ada maksud lain yang sampai saat ini menjadi misteri. tapi saya tidak mau berfikir negatis mengani soal tersebut. yang saya fikirkan adalah ini mungkin saat nya untuk menjalin perasudaraan yang bener-bener saudara, bukan saudara tapi kesanya bukan saudara. 

singkat cerita setelah berbincang san sini membahas masal lalu, di kala menjelang sahur kita beralih ke topik tentang masalah pasangan, saya tidak menyangka seorang secantik dia ternya jomblo begitupun dengan saya sendiri.  saya adalah seseorang laki-laki yang dapat dikatan laki-laki yang tidak memiliki keberanian untuk mendekatai seseorang perempuan yang menjadi idaman. karena  " aku memilih mencintaimu dalam diam sebab dalam diam aku tidak menemukan penolakan", tapi sebenarnya memang saya tidak terbiasa kalau saya mendekati perempuan yang ada biasanya perempuanya yang mendekati saya. 

karena kebiasaan itu banyak mendapat kritikan dari beberapa wanita bahwa "harusnya laki-laki itu yang memulai terlebih dahulu untuk mendekati wanita bukan sebaliknya". akhirnya ya sudah karena saya jomblo dan pengen merubah kebiasaan tersebut akhirnya saya minta rekomendasi nih ke saudara saya tersebut. akhirnya saya di kenalkan dua wanita sebut saja bawang merah dan bawang putih. saudara saya itu memebrikan nomor hp kepada saya, setelah saya chat "assalamualaikum" ironisnya keduanya tidak membalas pesan dari saya tersebut. akhirnya saya bilang ke saudara saya " heh temenya suruh bales dong" terus dia chat temenya " bales dong itu chat dari saudara saya". lalu satu jam kemudia dari kedua wanita tersebut hanya satu yang membalas pesan saya. 

mungkin karena terpaksa atau rasa tidak enak dengan saudara saya, maka balasan nya cuek banget, tidak lebih dari tiga kata bahkan terkadang cuma hanya mengeluarkan stiker / emot saja. akhirnya saya sabar dan berusaha mencari topik biar pembahasanya menarik. setalah beberapa hari chattingan, lumayan terkadang kata-kata nya lengkap membentuk satu kalimat yang terdiri dari SPOK (Subjek,Predikat, Objek, dan keterangan). batin saya " mungkin dia sudah merasa nyaman", setelah itu akhirnya sedikit demi sedikit mulai akrab. 

singkat cerita saya mencoba mengajak ketemu secara langsung, kebetulan pada saat itu dia sedang ada acara di tempat yang dekat dengan rumah saya. dengan modus menawarkan untuk di antarakan pulang dengan sedikit paksaan akhirnya dia mau di antarkan pulang.

akhirnya saya antarkan pulang dan memberanikan diri untuk ketemu keluarganya. awalnya ragu dan ada sedikit rasa takut tapi hanya modal tekad dan keberanian akhirnya saya dapat bertemu secara langsung dengan keluarganya. pikiran saya saat itu adalah malam hari bersama anak pesantren (santri) sepertinya kurang elok jika di pandang oleh orang lain. maka yang menjadi khawatiran saya adalah tetangganya. 

singkat cerita di hari selanjutnya saya menggunakan modus ingin mengantarkan lagi, dan puncak pertemuan yang sangat spesial adalah ketika saya mengajak jalan-jalan ke pantai. pada saat itun saya berangkat sore hari kira-kira pukul 14:00 saya mencoba menghampiri dia ke rumahnya dan kembali bertemu orang tuanya. dengan rasa yang sama takut, malu, dan sedikit deg-degan akhirnya saya mencoba memeberanikan diri untuk meminta izin ke ibunya. dengan rasa ragu dan bimbang akhirnya ibunya mengizinkan, yang menjadi masalkah adalah bukan ibunya tapi kaka nya. 

ibunya sangat ramah dan full senyum. tapi kakanya cukup menakutkan kerana pada saat  itu baru saya seorang diri yang berani main kerumah dan meminta izin untuk membawa adek nya jalan-jalan. dengan rasa percaya diri dan tutur kata yang saya lontarkan dengan lemah lembut, akhirnya kakanya pun mengizinkan dengan sedikit ancaman " jangan malam-malam" dengan raut muka cemberut. 

cukup lama saya berada di rumah dia, psalanya ketika itu hujan, dan mau ngga mau harus menunggu reda. sampai jam 16;00 akhirnya saya berangkat menuju pantai. singkat cerita saya sampai di mantai itu hampir mau meghrib. sampai di sana ya sudah kita berbincang-bincang sana sini, sambil menunggu pesanan medoan matang. setelah itu entah kenapa saya  punya fikiran untuk menyuapi dia, dengan rasa ragu saya mengambil garpu yang tergeletak di atas piring dan saya tusukan ke potongan mendoan yang saya arahkan ke mulut si dia.

Tidak di sangka dia malah memebuka mulutnya dan menerima satu suapan mendoan dari saya wkwkwk. lalu karena   waktu semakin malam rencana itu mau pullang sebelum langit gelap, tapi pada saat itu hujan datang kembali sampai malam hari. tapi karena hujan tidak kunjung reda maka mau ngga mau kita trobos hujan dengan penuh syahdu, ketika di jalan karena hujan maka dalam hati tidak tega jika dia hujan-hujanan dengan kedinginan. 

akhirnya saya mampir ke indomaret untuk beli jas hujan fotebel supaya tidak terlalu basah dan mengurangi rasa dingi. ketika saya keluar dari indomaret entah kenapa tangan saya reflek memakain jas hujan terhadapnya. dengan gerakan lemah lembut akhirnya jas hujan tersebut terpasanagn ke sekujur badanya. 

lalu setalah itu kami melanjutkan perjalanan pulang menuju rumah, dan pada saat perjalanan terjadi fenomena lain yaitu.......pokonya gitulah biarkan menjadi misteri wkwkwkwk takut orang tuanya tahu bahaya wkwkwkwkk

PENULIS: NAZAR IKHDA IHTIARI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun