Mohon tunggu...
Nazar Amrullah
Nazar Amrullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Magister Manajemen Pendidikan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bersyukurlah Masih Aman dan Nyaman Beribadah

16 Mei 2024   18:53 Diperbarui: 16 Mei 2024   18:57 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kami saat itu sedang mencoba jalan ke salah satu sudut kota yang menjadi wisata terkenal dan mendatangkan berbagai penjuru manusia di negeri ini. Salah satu tujuan kami mencoba untuk mentadaburi terkait dengan histori dan Sejarah bangsa besar ini di salah satu museum.

 Banyak yang kami lihat dari pra kemerdekaan hingga pasca Merdeka serta bagaimana peninggalan berupa bentuk fisik secara jelas baik pada ukuran besar maupun kecil. Kami saat itu pergi berkelana hari Jum’at kebetulan berangkat sekitar pukul 09.00 WIB hingga sampai pukul 09.45 WIB. 

Sekitar 45 menit perjalanan kami dari kediaman tempat kami karena penasaran dengan tempat tersebut. Tapi uniknya sebenarnya kami ingin tujuan A tapi yang ternyata yang sampai adalah B. begitulah defisni hidup hanya bisa merencanakan gae, karena yang menentukan ialah yang kuasa. Ow ya, kami berdua kesana tujuan wisata banyak orang itu hanya membawa modal satu lembar kertas dengan nilai sebut saja Rp 50.000 dari parkir, tiket, dan cemilan sudah sangatlah cukup.

Tak terasa saat itu kami teringat dan seketika ternyata hari Jum’at yang mana menjadi kewajban kami yang laki-laki untuk mendirikan perintah Allah Swt sebagaimana firmannya dalam surat Jumuah ayat 9 yang artinya yakni :

“Hai orang-orang beriman, apabila diseur untuk menjalankan sholat Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli, yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui”


Akhirnya diantara kami mencoba mencari masjid yang tidak terlalu jelas suaranya seruan adzan dikarenakan sangat ramai oleh daratan manusia bahkan hingga jutaan mungkin ada disana dikarenakan memang kota itu adalah kota pelajar dan destinasi wisata dari berbagai penjuru Nusantara. 

Selanjutanya beberapa menit kemudian sekitar 5 menit sudah menemukan tujuan kami untuk sholat jum’at. Alhasil setelah melihat ternyata sudah banyak ternyata hingga full sampai jalan bahkan sampai jalan pengunjung lalu-lalang. Kami akhirnya mencoba mengambil wudhu di sana dan setelah itu sedikit kebingungan dikarenakan memang tidak ada tempat dan alasa. Saat itu cuma punya jaket saja dan akhirnya menggunakan hal itu dijalan bukan di dalam Masjid.

 Ada beberapa hal yang kami rasakan seperti tidak mendengarkan suara adzan secara jelas karena di keramaian, tidak mendengar suara khorib menjelaskan, tidak mendengar suara Gerakan sholat hingga salam serta banyak rebut karena jual beli kebetulan disana juga perdaganagan yang sangat pesat. 

Akhirnya jika kami bandingkan di kampung halamana sudah sangat nyaman bisa di dalam masjid, bisa dengar jelas, masih longgar juga jamaahnya, suaranya sunyi tanpa ada gangguan bahkan bisa gratis tanpa bayar karena kami lihat di kota tersebut mereka yang pakai alas dijalan menyewa dengan harga Rp 5000. 

Dengan demikian kami merasa kurang nyaman saja, dan bersyukurlah kami atau di antara kita yang sudah dimudahkan beribadah dengan gratis nyaman dan aman di negeri ini terutama dibandingkan dengan saudara kita diluar sana seperti di palestina. Hanya doa yang kami bisa berikan saat ini kalaupun materi belum sanggup kita berikan agar ada hal yang bis akita respon ketika Allah Swt bertanya kita kelak di Akhiratnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun