Mohon tunggu...
Nayla Zoya Hidayat
Nayla Zoya Hidayat Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Airlanggga

Mahasiswa Universitas Airlanggga

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kegiatan Pertambangan di Kawasan Pariwisata Harus Didukung Demi Meningkatkan Pendapatan Negara

6 Agustus 2025   00:27 Diperbarui: 6 Agustus 2025   00:25 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegiatan pertambangan di kawasan pariwisata sering kali menjadi topik kontroversial, di mana potensi pendapatan negara yang besar harus diseimbangkan dengan perlindungan terhadap lingkungan dan keberlanjutan sosial. Dalam konteks Indonesia, pertambangan merupakan salah satu sektor yang signifikan bagi pendapatan negara, di mana pendapatan dari sumber daya alam bisa dimaksimalkan melalui kegiatan pariwisata yang menyatu dengan kegiatan pertambangan. Dengan memanfaatkan potensi alam yang ada, sinergi antara pertambangan dan pariwisata dapat membuka peluang investasi dan lapangan kerja baru, sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat lokal.

Pengembangan pariwisata di tengah dominasi industri pertambangan merupakan tantangan sekaligus peluang. Diperlukan upaya untuk menyeimbangkan keduanya, memanfaatkan potensi pariwisata sebagai alternatif ekonomi dan menjaga kelestarian lingkungan bekas tambang (Darwis, 2025). Pertambangan di daerah pariwisata dapat memberikan manfaat ekonomi yang signifikan, seperti menunjang perekonomian Indonesia, meningkatkan peluang kerja masyarakat, serta pembangunan infrastruktur yang juga dapat menunjang kegiatan pariwisata.

Namun, di balik manfaat tersebut, pertambangan juga membawa dampak negatif yang tidak bisa diabaikan, khususnya bagi masyarakat Indonesia. Aktivitas pertambangan dapat berpotensi merusak lingkungan, mencemari air dan udara, serta mengganggu ekosistem alam yang menjadi daya tarik wisata. Polusi dan kebisingan dari kegiatan tambang dapat mengurangi kenyamanan wisatawan sehingga jumlah wisatawan dapat menurun. Selain itu, konflik kepentingan antara perusahaan tambang, masyarakat lokal, dan pelaku pariwisata kerap terjadi. Jika tidak dikelola secara bijak dan berkelanjutan, pertambangan justru dapat mengancam masa depan sektor pariwisata di daerah tersebut.

Belakangan ini, isu pertambangan di wilayah Raja Ampat tengah ramai diperbincangkan dan menimbulkan kekhawatiran dari berbagai pihak. Tidak hanya khawatir pada wilayah Raja Ampat saja, masyarakat juga mengkhawatirkan pulau-pulau kecil lainnya yang memiliki nilai ekologis dan potensi pariwisata tinggi. Pulau-pulau kecil tersebut rentan terhadap kerusakan lingkungan akibat aktivitas pertambangan, seperti pencemaran air, rusaknya ekosistem laut, serta terganggunya kehidupan masyarakat lokal yang bergantung pada sumber daya alam. Destinasi pariwisata merupakan salah satu sektor penting di Indonesia yang harus dijaga hingga masa depan (Azizah, 2024).

Dengan pendekatan yang tepat, kami dapat memastikan bahwa aktivitas pariwisata di Raja Ampat tetap memberikan manfaat ekonomi tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan. Solusi yang berkelanjutan perlu diterapkan untuk memastikan bahwa pertumbuhan sektor pertambangan tidak hanya bermanfaat bagi perekonomian negara tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan dan potensi pariwisata di daerah tersebut. Salah satu pendekatan yang dapat dipertimbangkan adalah pengembangan ekowisata atau geowisata yang berbasis pada pemanfaatan sumber daya geologi serta warisan pertambangan. Pendekatan ini dapat bermanfaat bagi pemerintah dan masyarakat lokal agar dapat memanfaatkan serta meningkatkan pendapatan ekonomidari kekayaan alam tanpa harus melakukan eksploitasi yang merusak lingkungan. Oleh karena itu, perlu adanya kolaborasi antara pengembangan pariwisata dan kegiatan pertambangan melalui pengelolaan lingkungan yang mencakup partisipasi aktif masyarakat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun