Mohon tunggu...
Nayla Tsabita
Nayla Tsabita Mohon Tunggu... murid

saya seorang pelajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terbawa Arus Pertemanan

11 September 2025   21:42 Diperbarui: 11 September 2025   21:38 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Rasanya seperti jatuh tertimpa tangga. Aku pun menatap Mama, lalu berkata jujur. Aku mengakui semua kesalahanku, dan meminta maaf.

Deg-degan, aku menunggu reaksi Mama. Tapi Mama tidak marah besar. Beliau hanya mengomel seperti biasa... dan memaafkanku.

Dan tahu nggak? Rasanya... aku malah senang mendengar Mama mengomel. Karena itu tandanya Mama masih peduli. Aku bersyukur punya ibu yang sabar dan tak pernah berhenti menyayangiku, walaupun aku banyak mengecewakannya.

Aku sadar, aku tak harus berlari kencang di atas jembatan. Tapi aku tetap bisa sampai tujuan, asal aku mau berjalan---pelan-pelan, tapi pasti.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun