Rasanya seperti jatuh tertimpa tangga. Aku pun menatap Mama, lalu berkata jujur. Aku mengakui semua kesalahanku, dan meminta maaf.
Deg-degan, aku menunggu reaksi Mama. Tapi Mama tidak marah besar. Beliau hanya mengomel seperti biasa... dan memaafkanku.
Dan tahu nggak? Rasanya... aku malah senang mendengar Mama mengomel. Karena itu tandanya Mama masih peduli. Aku bersyukur punya ibu yang sabar dan tak pernah berhenti menyayangiku, walaupun aku banyak mengecewakannya.
Aku sadar, aku tak harus berlari kencang di atas jembatan. Tapi aku tetap bisa sampai tujuan, asal aku mau berjalan---pelan-pelan, tapi pasti.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI