Mohon tunggu...
NAYLA PUTRI LESTARI
NAYLA PUTRI LESTARI Mohon Tunggu... 43225110004 (Universitas Mercu Buana)

43225110004 - S1 Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB - Dosen pengampu Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Diskursus 5 Tokoh Pentingnya Berpikir Positif Tentang Kehidupan

13 Oktober 2025   11:56 Diperbarui: 13 Oktober 2025   11:56 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://docs.google.com/presentation/d/1NxTkQ7qrotV6blxt13-KTEe_OJpyE1B_/edit?usp=sharing&ouid=100149006473150013732&rtpof=true&sd=true

https://docs.google.com/presentation/d/1NxTkQ7qrotV6blxt13-KTEe_OJpyE1B_/edit?usp=sharing&ouid=100149006473150013732&rtpof=true&sd=true
https://docs.google.com/presentation/d/1NxTkQ7qrotV6blxt13-KTEe_OJpyE1B_/edit?usp=sharing&ouid=100149006473150013732&rtpof=true&sd=true
5. Contoh Penerapan:
Pada slide ini, diberikan contoh penerapan konsep Nietzsche dalam kehidupan sehari-hari. Seorang karyawan kehilangan pekerjaannya secara mendadak. Sikap Biasa: Karyawan tersebut merasa hancur, marah pada keadaan, atau menyalahkan nasib.

Sikap “Ja Sagen” dan “Amor Fati”: Namun, dengan sikap Nietzsche yang mengutamakan Ja Sagen dan Amor Fati, karyawan tersebut berkata dalam hati: “Ini bagian dari perjalanan hidupku. Aku akan mencintai pengalaman ini sebagaimana aku mencintai keberhasilanku. Dari sini aku akan belajar dan bangkit.”

6. Kesimpulan:
Konsep The Will to Power, Ja Sagen, dan Amor Fati membentuk pandangan hidup yang sangat positif:
•Hidup harus diyakini dan ditegaskan sepenuhnya,
•Setiap pengalaman, bahkan penderitaan, adalah bagian dari kekuatan kreatif kehidupan,
•Mencintai takdir berarti menjadi kuat, bebas, dan autentik.

Nietzsche ingin manusia berkata:
“Ya, ini hidupku—dengan seluruh suka dan dukanya—dan aku mencintainya sepenuhnya.”

https://docs.google.com/presentation/d/1NxTkQ7qrotV6blxt13-KTEe_OJpyE1B_/edit?usp=sharing&ouid=100149006473150013732&rtpof=true&sd=true
https://docs.google.com/presentation/d/1NxTkQ7qrotV6blxt13-KTEe_OJpyE1B_/edit?usp=sharing&ouid=100149006473150013732&rtpof=true&sd=true
William James (1842–1910) – Filsuf dan Psikolog Amerika

Teori William James bukanlah versi lembut dari Stoik atau Amor Fati. Sebaliknya, James adalah pendukung ledakan epistemologis: ia berpendapat bahwa iman bisa lebih awal dari bukti, dan keyakinan bisa menciptakan fakta. Hal ini menunjukkan bahwa James mengajarkan tentang kekuatan mental dan pengaruh keyakinan terhadap kenyataan, yang berlawanan dengan pandangan bahwa kita hanya bisa menerima takdir atau kenyataan sebagaimana adanya.

Pembedaan dengan Stoik dan Nietzsche:
Jika Stoik dan Nietzsche mengajarkan kebijaksanaan dalam menghadapi dunia, William James mengajarkan keberanian menciptakan dunia. James percaya bahwa kita tidak hanya pasrah atau menerima keadaan, tetapi kita juga bisa berani membentuk takdir kita sendiri melalui keyakinan dan tindakan kita.

https://docs.google.com/presentation/d/1NxTkQ7qrotV6blxt13-KTEe_OJpyE1B_/edit?usp=sharing&ouid=100149006473150013732&rtpof=true&sd=true
https://docs.google.com/presentation/d/1NxTkQ7qrotV6blxt13-KTEe_OJpyE1B_/edit?usp=sharing&ouid=100149006473150013732&rtpof=true&sd=true
William James: Keberanian untuk Percaya Sebelum Ada Bukti

William James: Keberanian untuk Percaya Sebelum Ada Bukti
Di tengah dunia yang menuntut bukti untuk setiap keyakinan, William James membawa pencerahan dengan gagasan tentang keberanian untuk percaya tanpa bukti. Ia mengatakan:
“Percayalah bahwa hidup ini layak dijalani, dan keyakinanmu akan membantu mewujudkan kenyataan itu.”
Kalimat ini tampaknya sederhana, namun menyimpan ledakan pemikiran. Di sini, James mengajak kita untuk percaya bahwa keyakinan kita bukan hanya reaksi pasif terhadap dunia, tetapi memiliki kekuatan kreatif yang dapat mengubah kenyataan.

Reaksi terhadap Takdir:
James bukan meminta kita pasrah pada nasib, melainkan menantang kita untuk menciptakan takdir kita sendiri melalui keyakinan. Bagi James, pikiran bukan sekadar cermin yang memantulkan dunia, melainkan kuasa yang melukisnya. Keyakinan adalah tindakan kreatif; ia bukan hasil dari kebenaran, tetapi sumber dari kebenaran itu sendiri.

https://docs.google.com/presentation/d/1NxTkQ7qrotV6blxt13-KTEe_OJpyE1B_/edit?usp=sharing&ouid=100149006473150013732&rtpof=true&sd=true
https://docs.google.com/presentation/d/1NxTkQ7qrotV6blxt13-KTEe_OJpyE1B_/edit?usp=sharing&ouid=100149006473150013732&rtpof=true&sd=true
Keberanian William James untuk Percaya Sebelum Ada Bukti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun