Mohon tunggu...
Nayla Putri
Nayla Putri Mohon Tunggu... Lainnya - penari

hobi menari, menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tujuannya Mengambilmu

2 Oktober 2022   16:30 Diperbarui: 2 Oktober 2022   16:47 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

   kala itu disaat aku sedang menanti kedatangan mu, anak yang periang serta tak mau diam ini menjadi anak yang sangat bersemangat dalam hal apapun. segala hal yang dia lakukan hanya untuk menanti kedatangan mu. semua yang direncanakan sungguh hanya untuk menyambut kedatanganmu. tak terbayang bagaimana senangnya aku jika kau datang serta menjadi teman hidupku untuk selama-lamanya.

  aku tahu kau tidak akan selamanya diam di dalam bagian tubuh ibu. maka setiap saat aku pulang sekolah, kau selalu ku ajak berbicara serta bermain meskipun kau belum bisa melihatku. percayalah itu adalah masa-masa di mana aku tidak bisa sabar untuk segera bertemu denganmu.

"neng, mandi dulu yu nanti main sama dede!"kata ibu yang melihatku baru pulang dari sekolah.

"main dulu ya bu, nnti baru mandi" gumamku

"mandi dulu, sebentar kan mandinya? kalo main dulu kasian nanti dedenya bau"

"yauda ayo mandi dulu" kataku yang akhirnya menurut untuk membersihkan diri.

   di kamar mandi otakku hanya tertuju untuk segera bermain dengan adikku, sungguh kala itu aku bisa mandi secepat kilat agar tidak membuang-buang waktu. jika disebut anak yang tidak sabaran, memang iya karena itu kenyataannya.

"semangat banget teteh pengen main sama dede terus ya?"

"Iyaa dongg" 

  di rumah aku selalu menjadi anak yang periang, di sekolah pun sama meskipun ada beberapa anak yang tidak suka kepadaku mungkin karena iri tapi aku tetap menjadi anak yang periang serta tidak bisa diam. guru-guruku sampai kewalahan jika mengajar diriku, karena konsentrasiku akan terpecah belah jika aku mendengar alunan musik meskipun suaranya sangat pelan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun