Mohon tunggu...
nayla dwi rahman
nayla dwi rahman Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya menyukai membaca mengenai tren terkini dan mendengarkan musik.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Dari Souvenir Biasa ke Pengalaman Luar Biasa, Lilin Aromaterapi Bikin Wisata Makin Berkesan

3 Juli 2025   20:05 Diperbarui: 3 Juli 2025   20:43 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil Workshop lilin aromaterapi 

Hasil workshop lilin aromaterapi 
Hasil workshop lilin aromaterapi 
Logo usaha
Logo usaha
Saya memulai usaha ini karena merasa prihatin dengan kondisi ekonomi masyarakat di sekitar destinasi wisata pantai yang terus menurun. Namun, bukan hanya soal penurunan daya beli wisatawan, saya juga melihat ada masalah lain yang tak kalah penting, yaitu kurangnya variasi dan inovasi pada souvenir yang dijual. Hampir semua toko souvenir menawarkan produk yang serupa, tanpa ciri khas atau keunikan yang benar-benar mencerminkan identitas lokal suatu destinasi. Banyak wisatawan akhirnya enggan membeli souvenir karena merasa barang yang ditawarkan monoton dan tidak memberikan pengalaman atau kenangan spesial. Kondisi inilah yang menjadi trigger utama saya untuk mencoba berwirausaha di bidang ini.

Ide workshop lilin aromaterapi ini muncul saat saya memperhatikan banyaknya limbah kerang yang melimpah di pesisir pantai dan tidak dimanfaatkan. Saya berpikir bahwa limbah tersebut bisa diolah menjadi sesuatu yang lebih bernilai dan berbeda dari souvenir yang sudah ada. Inspirasi juga datang dari tren wisata edukatif dan workshop yang kini semakin diminati wisatawan. Saya berdiskusi dengan teman satu tim, dan kami sepakat untuk menghadirkan workshop yang tidak hanya menghasilkan produk unik berupa lilin aromaterapi berhias kerang daur ulang, tetapi juga memberikan pengalaman langsung dan edukatif kepada wisatawan. Dukungan terbesar saya dapatkan dari masyarakat lokal yang antusias menyediakan bahan baku kerang serta dari teman-teman yang membantu dalam perencanaan dan pelaksanaan workshop.

Langkah pertama yang saya dan rekan saya lakukan adalah melakukan riset sederhana tentang teknik pembuatan lilin aromaterapi, potensi pasar souvenir di destinasi wisata pantai, serta cara mengolah kerang bekas menjadi hiasan menarik. Kami menggunakan tabungan pribadi sebagai modal awal, lalu mulai mengajak masyarakat lokal untuk menjadi pemasok bahan baku kerang. Tantangan terbesar di awal adalah meyakinkan masyarakat yang terbiasa dengan produk souvenir konvensional, karena banyak yang meragukan apakah workshop seperti ini bisa menarik wisatawan. Selain itu, ada tantangan lainnya yaitu saya juga harus membagi waktu antara kuliah dan persiapan bisnis. Saya terus melakukan promosi dan edukasi, baik secara langsung maupun melalui media sosial disela sela kesibukan saya sebagai mahasiswa, dan saya tetap bertahan berkat dukungan teman satu tim serta semangat ingin membantu masyarakat.

Kesalahan pertama saya adalah terlalu fokus pada produksi, sementara promosi kurang maksimal, sehingga peserta pada saat menawarkan workshop lilin aromaterapi sedikit peminatnya. Dari situ saya belajar pentingnya strategi pemasaran yang kreatif, promosi online, dan kolaborasi dengan komunitas. Saya juga memperdalam pengetahuan tentang pemasaran digital dan desain produk secara otodidak, mulai dari menonton video tutorial hingga membaca artikel, agar produk yang dihasilkan benar-benar menarik dan berbeda dari souvenir lain di pasaran. Setiap tantangan yang ada membuat saya semakin berkembang dan lebih kreatif dalam mencari solusi.

Pencapaian pertama yang saya rasakan adalah ketika produk kami, yaitu workshop lilin aromaterapi, mulai diminati dan mendapat respons positif dari wisatawan setelah saya membagikan kegiatan tersebut di media sosial. Beberapa orang langsung bertanya dan tertarik untuk ikut, bahkan ada yang meminta informasi lebih lanjut tentang jadwal dan cara pendaftarannya. Saya sangat senang melihat antusiasme ini, karena dari situ produk lilin aromaterapi berhias kerang semakin dikenal sebagai souvenir unik dari pantai. Hal ini membuat saya merasa bangga dan lebih percaya diri, serta semakin bersemangat untuk mengembangkan usaha ini agar bisa memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat dan wisatawan.

Saya berencana untuk tetap menjalankan workshop lilin aromaterapi, meskipun harus lebih pintar membagi waktu dengan kuliah. Saya ingin mengembangkan varian aroma lilin, meningkatkan kualitas produk, dan memperluas kerja sama dengan komunitas lokal. Selain itu, saya juga ingin melibatkan lebih banyak masyarakat lokal dalam proses produksi dan pemasaran agar manfaatnya bisa dirasakan lebih luas. Jika suatu saat saya tidak bisa melanjutkan usaha ini karena kesibukan, saya berharap masyarakat lokal bisa mengambil alih dan meneruskannya. Pengalaman ini memotivasi saya untuk terus berinovasi, membangun ekosistem bisnis kreatif berbasis lingkungan di berbagai destinasi wisata, dan mengajak lebih banyak mahasiswa untuk ikut terlibat dalam pengembangan usaha kreatif yang bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.

Pelajaran hidup paling berharga dari proses ini adalah pentingnya keberanian untuk memulai, berinovasi, dan tidak takut berbeda, meski dengan sumber daya terbatas. Kepada teman-teman mahasiswa, saya ingin menyampaikan: jangan takut gagal atau ragu mencoba hal baru, karena setiap kegagalan dan tantangan justru menjadi proses belajar dan bisa melahirkan ide-ide baru. Pelajaran hidup paling berharga dari proses ini adalah pentingnya keberanian untuk memulai, berinovasi, dan tidak takut berbeda, meski dengan sumber daya terbatas. Kepada teman-teman mahasiswa, saya ingin menyampaikan: jangan takut gagal atau ragu mencoba hal baru, karena setiap kegagalan dan tantangan justru menjadi proses belajar dan bisa melahirkan ide-ide baru. Karakter entrepreneurship yang menurut saya paling penting untuk mencapai kesuksesan adalah kreativitas, ketekunan, dan kemauan untuk terus belajar.

Setiap perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil yang berani dan konsisten. Jangan pernah takut untuk menciptakan sesuatu yang berbeda, karena inovasi adalah kunci untuk bertahan dan berkembang di dunia yang terus berubah. Seperti kata pepatah, “Jangan takut gagal, takutlah untuk tidak mencoba sama sekali.” Mari kita mulai dari sekarang, dari ide sederhana, demi masa depan yang lebih baik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun