Mohon tunggu...
Nayla Azzahra
Nayla Azzahra Mohon Tunggu... mahasiswa

nela uda besar dan uda kuliah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Implementasi Lima Pilar Kemalikussalehan: Antara Idealisme dan Realitas

7 Desember 2024   01:35 Diperbarui: 7 Desember 2024   15:50 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun, program ini juga menghadapi tantangan. Beberapa generasi muda tampaknya kurang tertarik untuk ikut serta. Salah satu alasan yang mereka sampaikan adalah format kegiatan yang dianggap terlalu formal dan tidak relevan dengan kebutuhan mereka. Di sisi lain, ada juga kelompok konservatif yang skeptis terhadap ide lintas agama ini, menganggapnya berpotensi melemahkan identitas keagamaan mereka.

*Analisis Implementasi Lima Pilar Kemalikussalehan

Untuk menilai keberhasilan Desa Sukamaju dalam menerapkan lima pilar Kemalikussalehan, berikut analisis berdasarkan temuan lapangan:

  1. Kemanusiaan
    Desa Sukamaju telah mengembangkan sistem donasi kolektif yang disebut Gotong Royong Sejahtera. Melalui sistem ini, setiap warga menyumbangkan sebagian kecil penghasilan mereka untuk membantu kelompok rentan seperti anak yatim, janda, dan lansia. Program ini berhasil menciptakan rasa solidaritas yang kuat di kalangan warga. Namun, tantangan muncul dalam hal kesinambungan dana, terutama di masa-masa sulit seperti pandemi.

  2. Keadilan
    Dalam hal keadilan, Desa Sukamaju telah mencoba mendistribusikan sumber daya secara merata, terutama dalam alokasi tanah pertanian. Namun, beberapa warga mengeluhkan kurangnya transparansi dalam pengelolaan anggaran desa. Isu ini menciptakan ketegangan antara pemerintah desa dan kelompok warga yang merasa diabaikan.

  3. Keberlanjutan
    Desa ini patut diapresiasi atas upayanya dalam mengurangi dampak lingkungan melalui program pertanian organik. Sistem ini tidak hanya meningkatkan hasil panen, tetapi juga melindungi tanah dari degradasi. Namun, keterbatasan akses terhadap teknologi modern menjadi hambatan utama untuk mengoptimalkan program ini.

  4. Keberagaman
    Desa Sukamaju telah menjadi contoh hidup dari toleransi dan penghormatan terhadap perbedaan. Perayaan berbagai hari besar keagamaan secara bersama-sama menunjukkan komitmen desa terhadap keberagaman. Meski demikian, beberapa prasangka antar kelompok agama masih muncul, terutama ketika ada isu-isu yang sensitif.

  5. Keseimbangan Spiritual
    Meski berhasil menciptakan ruang dialog yang damai, implementasi pilar ini menghadapi resistensi dari kelompok konservatif dan generasi muda. Ada kebutuhan untuk merancang kegiatan yang lebih inklusif dan relevan dengan kebutuhan semua lapisan masyarakat, seperti penggunaan teknologi digital untuk menjangkau generasi muda.

*Kesimpulan dan Rekomendasi

Implementasi lima pilar Kemalikussalehan di Desa Sukamaju mencerminkan upaya luar biasa dalam menjembatani idealisme dan realitas. Desa ini telah menunjukkan bahwa nilai-nilai seperti kemanusiaan, keadilan, keberlanjutan, keberagaman, dan keseimbangan spiritual bukanlah sekadar konsep abstrak, tetapi dapat diterapkan dalam kehidupan nyata.

Namun, keberhasilan ini tidak lepas dari tantangan. Keterbatasan dana, resistensi budaya, dan kurangnya inovasi dalam melibatkan generasi muda menjadi isu yang memerlukan perhatian serius. Untuk memastikan keberlanjutan konsep ini, beberapa rekomendasi dapat dipertimbangkan:

  1. Penguatan Kolaborasi: Pemerintah desa perlu menjalin kemitraan dengan akademisi, LSM, dan sektor swasta untuk mendapatkan sumber daya dan teknologi yang diperlukan.
  2. Pendekatan Generasi Muda: Merancang program-program berbasis digital dan kreatif yang relevan dengan kebutuhan generasi muda.
  3. Transparansi dan Akuntabilitas: Meningkatkan transparansi dalam pengelolaan dana desa untuk memperkuat kepercayaan masyarakat.
  4. Edukasi Berkelanjutan: Memberikan pelatihan yang berkelanjutan kepada warga tentang pentingnya nilai-nilai Kemalikussalehan dalam kehidupan sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun