Sebagai ibu muda yang baru memiliki satu anak, tentu menjadi dilema tersendiri saat akan menyekolahkan sang anak.
terlebih banyak referensi yang menjadi acuan serta minat anak itu sendiri.
hmm.. saya galau pembaca :)
Anak saya satu bulan lagi berusia 3 tahun. Dia memang belum minta sekolah, tapi lingkungan saya kurang baik untuk tumbuh kembangnya (menurut saya sebagai ibunya) karena kami saat ini tinggal di ruko.
hampir tiap hari, 24 jamnya ijal (nama anak saya) menghabiskan waktu bermain dengan saya di dalam ruko yang sempit dan cukup engap ya hehe..
kita hanya keluar sesekali, saat ke pasar, ke stadion atau ke taman bermain anak-anak. Gak balance dengan waktu main dia di dalam rumah.
nah.. dari situ.. kekhawatiran, atau boleh di bilang ketakutan saya muncul.Â
takut dia anti sosial, takut dia nanti delay speech ya.. Â macem-macem lah pokoknya.
sampai pada suatu malam saya berdoa lirih "Ya Allah.. berikanlah yang terbaik untuk kami"
disitu, setelah membuat permohonan yang sangat khusyu.. saya tiba-tiba punya niat untuk menyekolahkan ijal.
Di sekolah, dia bisa bermain dengan banyak teman seumurannya, bertemu guru, dan paling penting dia dapat udara segar gak 'ngandang' terus di dalam ruko.