Mohon tunggu...
Ahmad Nayef
Ahmad Nayef Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya memiliki ketertarikan dengan perkembangan teknologi dan perkembangan zaman

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengatasi "Homesickness" dengan Meningkatkan "Sense of Belonging"

21 Juni 2022   22:57 Diperbarui: 21 Juni 2022   23:00 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Perguruan tinggi merupakan lanjutan dari pendidikan tinggi yang bertujuan untuk mempersiapkan para penerus bangsa agar memiliki kemampuan akademik maupun non-akademik sehingga dapat berkontribusi dalam memajukan bangsa dan negara. 

Sistem pendidikan tinggi tidak mengharuskan siswa untuk tinggal di sekolah 24 jam. Tetapi bagi siswa yang memiliki tempat tinggal di luar lingkungan sekolah biasanya memilih untuk menyewa tempat tinggal (asrama) di daerah sekitar sekolah untuk memfasilitasi siswa dalam berpartisipasi dalam pembelajaran, pengembangan diri, dan lainnya. 

Berpindah ke lingkungan baru tidaklah mudah karena memerlukan adaptasi komunikasi, adaptasi individu, adaptasi perubahan dan percampuran budaya yang bisa menyebabkan gangguan fisik atau psikologis, salah satunya homesickness.

Homesickness diartikan sebagai sebuah emosi yang terjadi karena pemisahan dari lingkungan sebelumnya dan biasanya ditandai dengan sulit beradaptasi dan memiliki kerinduan dengan lingkungan yang lama. Pada keseharian individu homesickness biasanya akan menemui perasaan rindu keluarga dirumah, kesepian, rindu teman, hingga kesulitan dalam beradaptasi di lingkungan barunya. 

Bagi individu yang mengalami homesick akan mendapati bermacam-macam gejala yang dapat menurunkan fisik dan psikologis, sehingga tidak menutup kemungkinan gejala homesick ini dapat terjadi ke siapa saja tanpa terkecuali. Ada banyak dampak yang disebabkan oleh homesickness. Berdasarkan literatur yang dikaji disebutkan bahwa mahasiswa rantau yang menderita homesick beresiko tinggi mengalami putus sekolah. Selain itu, homesickness berpengaruh pada individu dan dapat menyebabkan stres dan depresi. Variabel yang mengakibatkan homesickness yaitu sense of belonging.

Sense of belonging merupakan pandangan subjektif memiliki, merasakan, atau keterikatan dengan lingkungan belajar. Perpindahan ke lingkungan baru bisa menyebabkan tekanan yang diakibatkan oleh homesickness, hal tersebut ditandai dengan ketidaknyamanan dan kesepian individu. Jika lingkungan baru dapat menggantikan kenyamanan lingkungan sebelumnya, maka individu akan minim merasakan homesickness. Sehingga, sense of belonging memegang peranan penting untuk menurunkan homesickness.

Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa pada sense of belonging berikatan dengan homesickness, kedua hal tersebut berhubungan negatif dan menunjukkan bahwa semakin tinggi homesickness maka sense of belonging yang dimiliki individu tersebut rendah, sebaliknya jika homesicknes-nya rendah maka sense of belonging  yang dimiliki individu tersebut tinggi. 

Kehilangan lingkungan lama dan kehilangan kasih sayang bisa menjadi faktor yang menyebabkan homesickness, tetapi saat di dilingkungan baru dapat menggantikan kedua hal tersebut maka individu tersebut akan merasa menjadi bagian yang tak terpisahkan dari lingkungan baru yang ia tinggali. Pada hierarki kebutuhan dasar manusia yang dikemukakan oleh Abraham Maslow ada beberapa hal yang termasuk di dalamnya diantaranya belonging  dan sense of belonging yang didalamnya mencakup rasa dihargai, diakui, dan diayomi oleh lingkungannya. 

Belonging merupakan hal yang dibutuhkan untuk menjadi bagian dari sebuah lingkungan seperti di perguruan tinggi. Saat individu dapat memenuhi kebutuhan ini, maka ia akan memiliki sense of belonging pada lingkungan tersebut, sehingga dapat memperkecil kemungkinan terkena homesickness. 

Sense of belonging merupakan perasaan senang yang terjadi di perguruan tinggi saat  menerima perhatian, rasa adil, keamanan.dan dukungan dari perguruan tinggi. Beberapa perspektif yang ada pada sense of belonging, yaitu perspektif dukungan kawan, perspektif kenyamanan, perspektif dukungan, dan perspektif isolasi. Perspektif yang pertama yaitu perspektif dukungan kawan. 

Dukungan kawan dapat ditemukan di kelompok studi yang menjadi sarana bagi mahasiswa untuk berinteraksi, berdiskusi dan bertukar informasi. Kedua, mahasiswa yang mempunyai perspektif kenyamanan akan mudah mengekspresikan pendapatnya di kelas. Ketiga, ketika mendapatkan dukungan dari perguruan tinggi, mahasiswa akan memiliki perasaan aman dan nyaman. Keempat, mahasiswa yang mempunyai perspektif isolasi, sebagai contoh sulit bertemu mahasiswa lain, memiliki sedikit teman, dan jarang bercengkrama dengan mahasiswa lain akan meningkatkan kemungkinan individu tersebut terkena permasalahan homesickness. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun