Mohon tunggu...
Nawwal Sf
Nawwal Sf Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Penyuka literatur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Peduli Lingkungan: Menganalisis Fenomena Status Darurat Sampah Kabupaten Cianjur

4 April 2024   20:13 Diperbarui: 4 April 2024   20:23 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

"Pemerintah masih harus memaksakan pembungan sampah di lahan-lahan yang masih ada di sana. Mudah-mudahan saja TPA Mekarsari sudah bisa digunakan sesuai dengan masa tanggap darurat sampah," ujar beliau.

Kenapa ini bisa terjadi? Dan solusi apa yang bisa ditawarkan?

Dari keterangan yang kita dapat, status darurat sampah ini muncul ketika TPA yang sudah penuh dipaksa menampung sampah lebih banyak  karena TPA baru belum bisa beroperasi. Padahal ini bisa dihindari jika pemerintah mengambil tindakan pembangunan TPA baru lebih cepat, saat sadar bahwa TPA yang lama sudah mulai penuh. 

Kurangnya perhatian terhadap infrastruktur pengolahan sampah bisa menjadi kesalahan yang fatal bagi sistem tata kota dan kehidupan masyarakat. Padahal pemerintah bisa saja melakukan tindakan lebih baik untuk mengurangi sampah yang menumpuk, dengan memberikan perhatian lebih pada sistem pengelolaan sampah kota, melakukan perencanaan dan tindakan pencegahan. Karena bentuk pengolahan sampah tidak berhenti ketika sampah berhasil dibuang, namun ketika sampah tersebut tidak mengganggu pembangunan berkelanjutan.

Banyak hal yang bisa diambil untuk menghindari kejadian seperti itu terulang kembali, selain mengandalkan gerakan dari pemerintah, anggota masyarakat juga bisa ikut andil dalam kehidupan sehari-hari mereka. Hal-hal yang bisa diterapkan setiap orang pada kehidupan sehari-hari mereka diantaranya seperti:

  1. Menggunakan wadah yang dapat digunakan kembali.


  2. Menerapkan sistem isi ulang untuk kebutuhan sehari-hari daripada membeli produk per sachet untuk menghindari cepatnya penumpukan sampah di rumah. 

  3. Memisahkan sampah organik dan anorganik serta cara mengolahnya di rumah.

  4. Mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang sampah rumah tangga.

  5. Mulai mengurangi membeli makanan dan minum dalam wadah sekali pakai.

  6. Pemerataan program pengelolaan sampah dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan dan dampak negatif dari penumpukan sampah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun