Hemmm.... aku menarik nafas sambil merenggangkan otot - otot punggung, tak terasa sudah sangat lama aku tidak menggoyangkan jemariku untuk menulis di blog ini, sebenarnya nggak sibuk sih, cuma berusaha mencari alibi untuk menutupi rasa malas dengan berupaya menciptakan framing kesibukan, yahh yang pastinya bisa ditebak, meng"sok"an diri suibuk banget he he he, ya harap dimaklumi memang untuk menjadi konsisten itu sangat berat bagiku tapi sueer aku sedang berusaha konsisten dan disiplin lho.. hemm.
Aku menulis kali ini karena aku tergerak untuk mencoba mengangkat sebuah cerita yang bagiku sangat inspiratif, ya mungkin tak sefenomenal kisah - kisah dalam laskar pelangi atau mengkin perjalanan kehebatan yang Rudi Habibi nama kecil presiden Baharuddin Jusuf Habibie, tapi cerita ini sangatlah menggugah hatiku, dan alhamdulilah tergerak untuk menuntun jemariku menari diatas keyboard komputer kantor, yealah mau jadi penulis tapi modal komputer kantor ha ha ha, nggak papalah namanya juga pas datang mod nggak lihat sikon dong, tapi kerjaan sudah kelar yang penting.
Foto ilustrasi diatas adalah foto dari perwakilan siswa-siwa sebuah SMK baru di daerah Jember Jawa Timur, mereka adalah tim lomba yang diutus oleh sekolahnya untuk mengikuti sebuah lomba tentang perencanaan subuah usaha ( business Plan ) tepatnya diadakan di Universitas Dr. Soetomo Surabaya, aku tidak akan mengajak anda untuk berbicara jauh tentang lomba itu dan tim ini walau sebenarnya ini adalah kegiatan yang sangat keren bagiku, sebuah kegiatan yang mampu merangsang minat generasi muda khususnya milenial untuk berwirausaha, jadi mimpi - mimpi menjadi Nadzim makarim, Sandiaga salahudin Uno, Zaqy buka lapak dan yang paling fenomela si Mark Z "Facebook" akan terus bergelora dan menghiasi hari-hari pemuda Indonesia.
Sedikit menyampaikan, mereka angota TIm lomba dari SMK Suren jember tersebut telah mampu membawa harum nama sekolahnya yang baru berdiri dua tahun itu, sekolah baru, sekolah sederhana dan aku pikir mungkin masih apa adanya tapi punya konsep yang luar biasah yakni sebuah sekolah kejuruan yang konsentrasi mengembangkan kewirausahaan dan pemberdayaan masyarakat. Dan dalam lomb tersebut tiga siswa dari SMK suren tersebut mampu mengaktualisasikan dan menunjukkan kepada masyarakat bahwa memang mereka keren dan sekolah mereka tentunya luar biasah, lewat merakalah konsep - konsep itu mampu di informasikan ke khalayak luas. dan ternyata memang masih banyak sekolah-sekolah keren dinegeri ini yang mampu menjadi tabir penutup beberapa berita sumbir tentang pendidikan di negeri imi.
Mereka adalah Muhammad alan kusuma zain, Febri Rizki Fauzi dan Muhammad sofyan sauri, nama - nama keren yang pasti mengandung doa yang luar biasah dari kedua orang tua yang melahirkan mereka, anak muda yang mampu membuktikan bahwa diri mereka juga mampu menjadi yang terbaik dari sebuah keterbatasan -keterbatasan yang ada, dengan semangat mereka keterbatasan-keterbatasan itu akan tertutup dn hanya tersisa sebuah prestasi yang luar biasah. haduhh.. air mataku mau meleleh, cie ilehh kenapa semelo ini ya aku, hemm tapi ya memang itulah dari mereka ada sebuah inspirasi yang aku dapat, saat usiaku seperti mereka mungkin aku masih suka tawuran, atau nongkrong nggak jelas waktu it.
Alan dan Febri, dua anak ini yang akan lebih aku sorot dalam tulisan ini, kenapa mereka karena ada hal luar biasa pada diri mereka, alan si anak pendiam yang lahir pada 14 April  2002 dan febri lahir pada 02 Februari 2000 adalah anak - anak yang luar biasa, mereka tinggal jauh dari orang tua mereka untuk menuntut ilmu dan mewujudkan cita-cita mereka, alan adalah anak Jombang yang merantau ke Jember jawa timur, meski febri hanya dari banyuwangi yang berbatasan dengan Jember tapi mereka yang pasti adalah salah satu dari anak-anak indonesia yang punya keinginan dan tekad yang kuat untuk menyusun puzle-puzle masa depannya, dan mewakafkan dirinya untuk ilmu dan cita-cita.
Mereka berdua tinggal di Jember jawa timur di sebuah pesantren dan kesehariannya menuntut ilmu di SMK Suren Jember, hal yang menjadi inspirasi selain mereka dari kecil sudah jarang tinggal bersama keluarga, tapi mereka memiliki kesamaan yaitu sama-sama dari kecil sudah jauh dari sosok Ibu, hemmmm... karena sebuah kondisi yang mungkin tak bisa mereka pahami saat itu yang mengharuskan kedua orangtuanya memutuskan hal yang sangat penting dan dilema dan berujung hingga saat ini mereka belum pernah ketemu dengan sang Ibu. Bagiku Ibu adalah sosok yang mampu membuat kita kuat karena sosok ibulah yang terus memberi semangat saat kita rapuh, mungkin jika kau diposisi mereka aku nggak tau saat ini diusiaku kepala tiga masihkah aku berdiri setegar ini.Â
Hari-hari mereka lalui dengan sebuah optimisme, mereka tak pernah mengeluah, mereka kuat dan tak pernah merasa kesepian atau haus kasih sayang, mereka menjalaninya dengan keikhlasan, dan mereka membuktikannya dengan prestasi, anak yang sekolah dikampung yang menjalani hari-hari diantara hijaunya rerumputan dan basahnya tanah saat embun menetes, dari semua itulah karakter mereka terbentuk, mereka kuat dan luar biasa, tapi mungkin jika aku boleh membaca hati mereka pastinya saat ini mereka juga merindukan sosok sang ibu itu yang mungkin entah dimana, mereka pasti juga ingin memeluk dan meluapka kerinduannya, dan mereka pasti ingin bercerita bahwa mereka saat ini buknalah anak cengeng lagi, mereka telah punya prestasi.
hemm.. nafasku semakin berat, aku menerawang seperti saat aku berlari bersama mereka ditengah swah, saat gemericik air sungai terdengar, saat hembusan angin bagai senyum sang gadis pujaan, saat mentari memandang lembut melambai hangat, aku seperti mereka yang kuat menjalani setiap inci perjalanan hidup, hahh.. aku terhempas ternyata mereka lebih hebat dengan semangat mudanya mereka sudah berani melukis cita-citanya dalam kanvas hidup ini dengan coretan-coretan prestasi.
Dan aku terus berfikir mereka adalah anak hebat dengan teman-teman yang hebat pula dengan komunitas keihlasan yang luar biasa, membuatku seperti dinina bobokkan oleh kehidupan mereka yang sangat luar biasah, walau mungkin aku tak kan mampu jika ada diposisi mereka.
Alan, Febri dan teman-temannya adalah bukti bahwa apapun keadaannya kita harus tetap melangkah, dan terus berani melangkah.
Nawawi
