Mohon tunggu...
Moh Nur Nawawi
Moh Nur Nawawi Mohon Tunggu... Nelayan - Founder Surenesia

Seorang pecinta dunia maritim / Pelayan dan Pengabdi Masyarakat / suka menulis, bercerita dan berdiskusi / @nawawi_indonesia nawawisurenesia@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bisnis Udang Skala Masyarakat, Strategi Pemberdayaan dan Penguatan Produksi Nasional

21 Maret 2018   05:45 Diperbarui: 21 Maret 2018   06:12 1750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Tribunnews.com

Produksi udang vaname dunia pada 2015 sudah di atas 3,5 juta ton dengan urutan penyumbang terbesar China 1,62 juta ton, India 416.000 ton dan Indonesia 410.000 ton (FAO, 2017). 

Permintaan udang dunia dalam periode 2012-2016 mengalami pertumbuhan sebesar 7,45 persen per tahun, yaitu pada 2012 total impor udang dunia mencapai 17,25 miliar dollar AS dan meningkat menjadi 22,19 miliar dollar AS pada 2016 (International Trade Center, 2017). 

Importir udang terbesar dunia pada 2016 adalah Amerika Serikat dengan total impor mencapai 5,88 miliar dollar AS., menyusul Jepang di urutan ke 2 dan Vietnam ketiga, dengan masing-masing nilai impornya mencapai 2,37 miliar dan 2,25 miliar dollar AS. 

Nilai impor Vietnam mengalami peningkatan sebesar 441,14 persen dibandingkan tahun 2015, dikarenakan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri prosesing karena menurunnya produksi udang Negara tersebut yang disebabkan kasus penyakit Early Morning Syndrom(EMS). Selanjutnya bahan baku tersebut di ekspor kembali dalam bentuk produk-produk nilai tambah.

Berdasarkan data International Trade Center (2017), pertumbuhan ekspor komoditas perikanan Indonesia pada periode 2012-2016 rata-rata tumbuh hanya 2,37 persen pertahun. Total nilai ekspor komoditas perikanan tahun 2012 mencapai USD 3,59 miliar dan tahun 2016 meningkat kecil menjadi 3,86 miliar dollar AS. 

Selanjutnya kontribusi nilai ekspor udang vaname beku (Letapenaus vanamae) terhadap total nilai ekspor perikanan tahun 2016 mencapai lebih dari 27 persen. Berdasarkan hal tersebut, tampak bahwa udang memiliki peranan yang besar terhadap kinerja ekonomi perikanan Indonesia. 

Namun demikian, hingga saat ini nilai ekspor udang Indonesia masih lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara produsen udang dunia lainnya, seperti India, Vietnam, Ekuador, China, dan Thailand. Tahun 2016 India tercatat sebagai negara yang memiliki nilai ekspor udang tertinggi di dunia, yaitu mencapai 3,70 miliar dollar AS, disusul Vietnam, Ekuador, China, Thailand, dan Indonesia dengan nilai ekspor dalam dollar AS masing-masing sebesar 2,71 miliar; 2,60 miliar; 2,16 miliar; 1,98 miliar; dan 1,67 miliar (International Trade Center 2017).

Rantai Nilai (Value Chain) Bisnis Udang

Dalam bisnis udang ada tiga komponen yang saling bertaut dan bergantung satu sama lain yaitu (1) off farm hulu terdiri dari pelaku usaha industri benih, pakan serta sarana maupun prasarana lainnya; (2) on farm terdiri pelaku usaha pembudidaya dari teknologi sederhana, semi intensif, intensif dan supra intensif; dan (3) off farm hilir terdiri dari Pedagang pengumpul; pengusaha logistik serta industri prosesing. 

Berdasarkan analisis menunjukkan bahwa; 

(1) Dari produksi udang nasional di tahun 2015, sebesar 410 ribu ton, kontribusi produksi dari teknologi sederhana dan semi intensif sekitar 15 -- 20 persen dan sekitar 80 -- 85persen merupakan kontribusi dari teknologi intensif dan supra intensif (teknologi modern) sementara jumlah pelaku usaha teknologi sederhana dan semi intensif sekitar 90 persen; 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun