Dampak Negatif Bullying Pada Kesehatan Mental Anak dan Cara Mengatasinya
Kasus perundungan datang dalam berbagai bentuk, mulai dari perundungan fisik hingga perundungan psikologis. Hal ini dapat berdampak buruk pada perkembangan sosial emosional anak.
Bullying fisik mengacu pada perilaku di mana seseorang menggunakan kekerasan fisik terhadap korban, seperti memegang kepala korban atau menjambak rambutnya secara tiba-tiba.
Bullying psikologis adalah perilaku yang bertujuan untuk menggoda atau menggoda seseorang.Kelihatannya mudah, tapi memang begitu.Namun perlakuan tersebut dapat menimbulkan gangguan sosial dan emosional pada korbannya.
Sangat disayangkan jika hal seperti ini terjadi pada anak di usia yang masih membutuhkan dukungan tumbuh kembang yang memadai, dan kurangnya perhatian orang tua dan guru berdampak buruk bagi anak.
Bullying pada anak dapat berdampak buruk pada tumbuh kembang anak. Tidak hanya berbahaya bagi anak, namun juga dapat mengganggu tumbuh kembang anak, terutama perkembangan sosial dan emosional anak.
Perilaku bullying yang terjadi pada masa anak usia dini dapat  memberikan dampak negatif pada anak.
Anak-anak yang terkena dampak bullying di sekolah sering kali mendapatkan perlakuan yang sesuai, dan terkadang hal tersebut dianggap  wajar untuk usia mereka. Para guru juga menganggap bahwa perilaku bullying pada usia mereka adalah sebuah lelucon.
Dalam hal ini perlu adanya pendampingan dan penjelasan mengenai dampak bullying terhadap anak. Sosialisasi dampak bullying pada anak.
Hal ini sejalan dengan penelitian Santoso yang mengatakan bahwa guru, orang tua, dan masyarakat sekitar perlu berupaya memahami bahaya bullying di setiap sekolah, guna mencegah terjadinya bullying sekaligus mencegahnya terjadi.
Untuk mencegah terjadinya perilaku bullying pada usia dini, maka pendidik harus mampu melakukan internalisasi nilai-nilai agama melalui inisiasi keagamaan.
Bagi anak yaitu menanamkan nilai-nilai agama dengan sepenuh hati, selain melaksanakan shalat fardhu, memanfaatkan waktu luang untuk melaksanakan shalat sunnah juga dapat diamalkan sejak dini, sehingga meningkatkan pengendalian emosi siswa menjadi lebih kuat atau mungkin.
Kurangnya kendali untuk menghindari kenakalan, kenakalan emosional.Salah satu anak yang pernah mengalami bullying di sekolah, berangsur-angsur membaik dan mulai beradaptasi dengan lingkungan melalui interaksi dengan teman-temannya di kelas, semakin jarang sendirian di kelas, dan cukup aktif berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran seperti ini.
Hal ini tidak terlepas dari pengawasan guru dan orang tua yang selalu mendorong partisipasi aktif dalam kegiatan yang memotivasi anak dengan semangat.