Mohon tunggu...
Navila AS
Navila AS Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi D4 TRP Fakultas Vokasi Universitas Airlangga

saya seorang mahasiswi yang memiliki ketertarikan mengenai isu kesehatan, gaya hidup sehat, dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengenal Pemeriksaan Blaas Nier Overzicht Intravenous Pyelography Pada Kasus Kencing Batu

16 Mei 2023   07:30 Diperbarui: 16 Mei 2023   07:27 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pernahkah anda merasa nyeri saat buang air kecil? Tanpa disadari terkadang saat buang air kecil juga muncul batu yang menyertainya. Keadaan ini biasanya kita kenal dengan kencing batu. Kencing batu atau dalam istilah medis dikenal dengan nama ureterolithiasis merupakan salah satu penyakit pada saluran kemih yang disebabkan terbentuknya batu berupa kristal yang berasal dari bahan organik maupun anorganik yang mengendap setelah buang air kecil. Hal tersebut membuat dampak negatif terhambatnya aliran urine pada saluran tertentu. 

Seseorang mungkin tidak merasakan nyeri ketika ukuran batu masih terbilang kecil karena batu dapat lolos bersamaan dengan air kencing sehingga mungkin saja tidak disadari keberadaanya. Namun, berbeda cerita ketika ukuran batu membesar dan menyebabkan seseorang tidak bisa buang air kecil. Terlebih lagi jika orang tersebut mengalami demam yang dapat dicurigai sebagai alarm bahwa terjadi infeksi dalam tubuh. Kondisi tersebut harus segera diperiksakan ke dokter untuk mendapat diagnosis tepat yang berkaitan dengan masalah perkemihan. Selain itu, karena saluran kemih terdiri atas banyak organ yang terlibat, perlu adanya kepastian letak sumbatan secara anatomis. Hal tersebut berhubungan dengan keluhan yang pasien rasakan dan untuk memudahkan prosedur perawatan yang diberikan.

Faktor penyebab batu pada saluran urine

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Hiroki Fukuhara, dkk (2016) faktor penyebab kencing batu dapat berasal dari ras, jenis kelamin, berat tubuh, asupan cairan, dan iklim. Sedangkan terdapat penelitian lain yang mengatakan bahwa kencing batu dapat disebabkan faktor hereditas. Munculnya kencing batu biasanya disertai dengan keluhan lain seperti sakit pada area perut tanpa lokasi pasti yang dirasakan pasien. Sebagian besar batu yang muncul pada pasien adalah batu kalsium oksalat yang membentuk kristal sehingga sulit diekskresikan tubuh. 

Gejala adanya batu pada saluran urine

Gejala yang seringkali muncul pada seseorang yang terkena kencing batu yaitu mual, muntah, nyeri pada pinggul, dan urinalisis yang menunjukkan adanya sel darah merah >2 per aliran tinggi. 

Prosedur pemeriksaan 

Perkembangan teknologi pada bidang diagnostik memungkinkan proses pencitraan dapat dilakukan pada semua anggota tubuh, tak terkecuali saluran perkemihan. Berbagai indikasi klinis dapat ditemui pada pasien yang menjalani prosedur diagnostik ini. Salah satunya prosedur pemeriksaan untuk kasus ureterolithiasis atau dikenal dengan kencing batu. Pada klinis ureterolithiasis ini, diperlukan pemeriksaan radiografi BNO IVP menggunakan proyeksi Antero Posterior (AP), yaitu posisi tubuh pasien menghadap ke tabung sinar-x dengan punggung yang menempel pada kaset. Blaas Nier Overzicht Intravena Pyelography (BNO IVP) adalah pemeriksaan traktus urinarius dengan cara memasukkan kontras media positif ke dalam traktus urinaria melalui pembuluh darah vena. Kontras media positif merupakan jenis zat kontras yang digunakan dalam prosedur diagnostik untuk meningkatkan visualisasi struktur atau organ dalam tubuh. 

Untuk dilakukannya pemeriksaan BNO IVP, pasien diharuskan berpuasa selama 6 jam pada satu hari sebelum melakukan pemeriksaan. Puasa diwajibkan agar rongga perut terlihat bersih pada foto polos abdomen (perut), karena terkadang ada sisa makanan yang terlihat mirip dengan batu, maka dari itu berpuasa diwajibkan untuk pasien yang ingin melakukan pemeriksaan BNO IVP. Adapun persiapan alat yang dibutuhkan pada pemeriksaan ini seperti alat fiksasi, faktor eksposi, dan lain-lain. Komunikasi yang baik antara radiografer dan pasien juga diperlukan untuk memastikan pada pasien bahwa pemeriksaan yang dilakukan aman dan tidak akan menyakiti pasien. Apabila pasien khawatir akan terpapar radiasi, maka diberikan pemahaman bahwa pemeriksaan tersebut aman dilakukan karena telah memenuhi standar keselamatan. Selain itu, pasien diminta untuk tidak bergerak atau mengubah posisi tertentu agar memungkinkan pengambilan gambar yang lebih baik.

Setelah pasien dipastikan siap, pemeriksaan dengan Proyeksi AP Supine (posisi pasien berbaring) dilakukan pada foto plan BNO, foto 5 menit, foto 15 menit, foto 45 menit dan post mixi (setelah BAK). Dalam pemeriksaan BNO IVP, pemberian menit tertentu setiap foto ini memiliki tujuan masing-masing yang berbeda. Foto Plan BNO bertujuan untuk melihat apakah rongga perut sudah bersih. Lalu, foto 5 menit digunakan untuk melihat fungsi ginjal, foto 15 menit untuk melihat ureter, foto 45 menit untuk melihat apakah vesica urinaria sudah terisi dengan kontras dan foto post mixi digunakan untuk melihat blass apakah sudah kosong dari zat media kontras. Setelah semua gambar yang diperlukan diambil, dokter akan menganalisis dan menginterpretasi hasil pemeriksaan untuk mendeteksi adanya kelainan pada saluran perkemihan.

Hal-hal yang harus diperhatikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun