Jika dulu kita memilih sesuatu karena tekanan, kini kita bisa memilih ulang dengan kesadaran. Jika dulu kita menuruti jalan yang ditentukan orang lain, kini kita bisa membuat jalan sendiri---meski harus meraba-raba dalam gelap pada awalnya.
Menulis ulang narasi hidup bukan berarti membuang masa lalu, tetapi memberi makna baru atasnya. Kita belajar dari luka, bangkit dari kegagalan, dan menciptakan versi diri yang lebih jujur. Itulah proses menjadi manusia seutuhnya.
Bab 7: Belajar Menerima Diri Tanpa Syarat
Langkah penting lain adalah belajar menerima diri apa adanya. Kita tidak harus sempurna untuk berharga. Kita tidak perlu memenuhi semua ekspektasi untuk merasa layak. Cukup dengan menjadi diri yang terus belajar dan berkembang, itu sudah luar biasa.
Menerima diri berarti berdamai dengan kekurangan, bersyukur atas kelebihan, dan menghargai setiap perjalanan. Tidak mudah memang, apalagi jika kita tumbuh dalam budaya yang menuntut selalu lebih. Tapi penerimaan diri adalah fondasi dari kebahagiaan yang tidak tergantung pada penilaian eksternal.
Saat kita bisa memeluk diri sendiri di tengah semua kekacauan hidup, kita akan merasa lebih utuh. Dan dari keutuhan itulah lahir ketenangan, kekuatan, dan kebijaksanaan.
Penutup: Menjadi Pemilik Hidup Sendiri
Hidup ini terlalu singkat untuk dijalani dengan standar orang lain. Kita berhak hidup sebagai diri sendiri, dengan pilihan-pilihan yang kita yakini, dan dengan nilai-nilai yang kita pegang teguh. Bukan berarti kita egois, tapi karena hanya kita yang tahu seperti apa isi hati kita sesungguhnya.
Menjadi pemilik hidup sendiri bukanlah proses yang mudah. Kadang kita harus berhadapan dengan kekecewaan orang lain, bahkan kehilangan beberapa hal. Tapi percayalah, itu sepadan dengan ketenangan yang akan kita dapat.
Mari kita berhenti menjadi tokoh figuran dalam hidup orang lain, dan mulai menjadi pemeran utama dalam hidup kita sendiri. Karena pada akhirnya, yang paling bertanggung jawab atas hidup kita bukan orang tua, bukan masyarakat, bukan budaya---tetapi kita sendiri.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI