Mohon tunggu...
Naufal Pambudi
Naufal Pambudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mr.

Koordinator Ikatan Masyarakat Muda Madani (IMAM)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Benang Merah Prabowo & Zionis

26 November 2018   16:35 Diperbarui: 26 November 2018   16:35 743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Tribunnews.com

Langkah Donald Trump memindah kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat dari Tel Aviv ke Jerussalem tahun lalu menuai reaksi keras dari berbagai negara. Pasalnya, banyak negara belum mengakui Jerussalem sebagai ibu kota Israel. Sejarah sebagai kota suci tiga agama (Yahudi, Kristen, Islam) membuat kota ini diproyeksikan sebagai kota dunia dan dikelola bersama antar negara.

Harapan masyarakat global itu dikangkangi Donald Trump yang secara simbolik menegaskan bahwa AS mengakui Jerussalem sebagai Ibu Kota Israel. Selain mengabaikan perdamaian dunia, langkah Trump juga menafikkan resolusi PBB yang menganjurkan Israel dan Palestina mencari solusi bersama, tak mengambil langkah sepihak yang memperuncing konflik. Tak berhenti di situ, AS juga mempengaruhi negara lain, termasuk Australia untuk memindah Kedubes ke Jerussalem.

Di tengah polemik itulah, Prabowo menyatakan menghormati jika Australia memindah Kedubes ke Jerussalem. Tak ayal, pernyataan itu membingungkan pendukungnya sendiri. Ketua GNPF Ulama, Yusuf Martak misalnya, menilai sah jika Prabowo bermaksud menghormati Australia. Persoalannya, dengan menghormati pemindahan Kedubes, berarti Prabowo tak menghormati Palestina.

Memang mengherankan, Prabowo yang 4 tahun ini digembar-gemborkan sebagai Capres Umat itu sedemikian kendor menyikapi konflik Israel-Palestina. Tapi kalau kita telisik latar belakang keluarga Prabowo, sebenarnya sikap itu tidaklah aneh.

Adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo adalah teman dekat keluarga Rothschild, cukong Yahudi yang berabad-abad dikenal sebagai sponsor utama Zionisme. Dalam wawancara dengan Financial Times pada Februari 2013, Hashim terang-terangan membahas bisnisnya dengan Nat Rothschild. Guna menjalin kolaborasi itu, bahkan Hashim menyingkirkan orang-orang Abu Rizal Bakrie yang sebelumnya sudah menjadi mitra Nat Rothschild di Indonesia.

September 2012, Hashim bertemu Nat Rothschild di London dan berjanji menyingkirkan 12 orang Bakrie dari kursi Direktur PT Bumi Resources Tbk. Dia juga menjanjikan tanah Prabowo di samping Berau Coal untuk dikelola bersama Nat. Dalam wawancara itu, Hashim juga mengancam Bakrie yang menguasai PT Bumi. "Jika manajemen Bumi dan teman-temannya ingin membuat masalah ini makin rumit untuk Nat (red: Nat Rothschild), kami juga bisa melakukan hal yang sama," tegas Hashim.

Dalam wawancara itu tersirat jelas, Hashim pasang badan melawan Bakrie demi bisnis dengan Nat Rothschild. Bisnis itu memang menggiurkan. Gimana tidak? Nat Rothschild adalah pewaris bisnis raksasa cukong Yahudi yang dirintis sejak abad ke-18 oleh Mayer Amschel Rothschild, pendiri bank modern. Atas kelihaiannya memainkan keuangan global jugalah, Mayer A. Rothschild berhasil mengendalikan kerajaan inggris, melalui bank sentral pertama yang dia dirikan di London.

Pada 1917, cukong penerus Lionel Walter Rothschild mendeklarasikan dukungan terhadap Federasi Zionis, dan menuntut Inggris mendukung penetapan Palestina sebagai tanah air bangsa Yahudi. Dukungan terhadap zionisme ini diwujudkan dalam beberapa gelombang imigrasi etnis yahudi dari berbagai belahan dunia ke Palestina, yang puncaknya terjadi pasca perang dunia kedua.

Dengan kekayaan tak terbatas, penguasaan perbankan global, dan kekuatan lobi kelas dewa, keluarga Rothschild terus mengalirkan dukungan untuk Israel. Hari ini, Nat adalah salah satu pewaris kunci bisnis keluarga Rothschild. Hari ini juga, resolusi perdamaian konflik Israel-Palestina belum menemukan titik terang. Keluarga Rothschild terus mengalirkan dukungan untuk Israel, sementara solusi dua negara yang dianjurkan PBB belum mengalami kemajuan.

Di saat yang sama, Hashim, Adik Prabowo yang juga sponsor tunggal pendanaan Gerindra dan Pencapresan Prabowo, berkawan dengan Nat Rothschild sampai. Hal itu tegas diakui Hashim sendiri. Di sinilah titik temu, kenapa Prabowo loyo menyikapi perjuangan kemerdekaan Palestina. Ya, karena Prabowo melalui adiknya, terikat konsesi dengan Nat Rothschild, cukong Yahudi yang selalu berperan sebagai zionist defender. Terus, kalian masih percaya Prabowo membela umat Islam? Kalian waras?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun