Mohon tunggu...
Naufal IlhamArrafi
Naufal IlhamArrafi Mohon Tunggu... Notaris - jebeusbw

ajsns sh

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Media Sosial Itu Baik atau Buruk?

19 Desember 2018   20:52 Diperbarui: 20 Desember 2018   08:24 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Di zaman yang modern ini, makhluk alien bernama media sosial dateng dan membawa perubahan yang begituu besarrr di dunia. Enggak cuma mengubah dunia tapi juga mengubah keseharian kita. Kebayang ga kalau sekarang enggak ada media sosial bakal kayak apa ya hidup kita. Media sosial itu membuka lembaran kehidupan yang baru. Dunia menjadi jauh lebih terbuka dengan adanya media sosial. 

Media sosial dulu hanya difungsikan sebagai alat komunikasi yang sederhana. Tapi sekarang ternyata media sosial itu lebih dari sekedar nambah temen dan chattingan. Siapa deh dari kamu yang pake media sosial buat jualan? Coba lihat berapa banyak orang yang update media sosial setiap beberapa menit. Sampai makanan-makanan aja harus difoto. Hehe.

Tapi itulah perubahan kehidupan, yang engga bisa tolak. Mau kita nostalgia "ah enak zaman dulu ya, engga ada media sosial, anak zaman sekarang mah dikit2 selfie terus dimasukin ke insta story" sekalipun engga bakalan balik. Kita cuma bisa menerima dan beraksi dari itu semua. Ya ga?

Tapi ga ada salahnya kita merasa risau dan worry dengan ledakan media sosial yang sulit terkontrol. Kita khawatir dengan orang yang enggan bersosialisasi karena terus terpaku dengan Instastory. Kita khawatir karena orang bisa masuk penjara cumak karena salah posting, dan salah satu kata bahkan. Khawatir karena orang bisa tertipu lewat media sosial karena saking banyaknya informasi dan kita enggak tau mana yang bener.

Tapi kalau terus-terusan nyalahin media sosial ya kapan kita mau maju? Zaman sudah berubah, apa kita mau make telegraf seperti tahun 70 atau 80an. Kan ga mungkin juga? Apa kita mau chattingan pake surat terus suratnya dikirim pake burung merpati? Ga mau kan? Setiap zaman pasti ada tantangannya sendiri. 

Ya ga? Masalahnya juga beda. Dulu orang mungkin kecanduan sama buku. Buku emang simbol pengetahuan dan pembangun peradaban. Tapi ya kalau kecanduan buku sampai ga mau berosialisasi kan keliru juga kan. 

Sama juga kalau orang candu sama internet atau media sosial, jangan pukul rata kalau semua orang yang make media sosial atau internet itu anti sosial. Bisa aja kan dia make internet buat belajar resep makanan, menulis di blog, menggambar, bikin desain, atau malah berdakwah (dapet pahala kan). 

Dulu sebelum ada media sosial, informasi itu tersebar engga secepat sekarang. Orang dulu nyari informasi dari surat kabar atau televisi. Media-media ini hanya bisa dipegang orang-orang tertentu dan butuh waktu untuk menunggu informasi baru. Tapi sejak adanya media sosial, siapapun bisa jadi jurnalis. Mereka bisa mengupdate berita secepat kilat bahkan lebih cepat dari media besar sekalipun. Sungguh luar biasa.

Tapi kita gabisa menolak, kenapa? Karena banyak kemudahan yang kita dapet. Segala sesuatu yang membuat hidup orang banyak menjadi mudah dijamin enggak akan bisa ditolak. 

Dengan adanya media sosial, komunikasi bisa dua arah kan. Bisa komen, bahkan bisa ngelike, dan kita bisa lihat berapa banyak orang yang suka sama konten kita. Masya Allah. Dahsyatnya fenomena ini. Banyak orang yang kaget dan masih tidak bisa menerima realita ini karena saking dahsyatnya ya gais.

Tetapi kita engga bisa menghalang perubahan zaman. Yuk kita coba liat dari kacamata lain. Bukankah di media sosial juga ada banyak channel yang menyediakan konten2 ilmu pengetahuan? Bukankah lewat You Tube kita bisa belajar gimana cara bikin resep makanan? Hitung-hitung bisa bikin kita inovatif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun