Mohon tunggu...
Naufal Al Rafsanjani
Naufal Al Rafsanjani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia

Hidup adalah Untaian Makna dari Kata yang Ditulis Semesta. My Blog: www.tweetilmu.web.id

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tantangan Baru Pendidik di Era DIgitalisasi

12 Juli 2022   11:02 Diperbarui: 12 Juli 2022   11:09 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Pixabay via Pexels

Perlukah cara mengajar konvensional ditinggalkan sepenuhnya sebagai upaya adaptasi mengajar di era digitalisasi? Apakah media digital akan memberikan dampak yang signfikan dalam urusan mengajar di kelas? Di samping itu apakah pendidik memiliki kecapakan dalam memaksimalkan pemanfaatan teknologi?

Pertanyaan-pertanyaan di atas tentunya hingga saat ini terus menggema dan menjadi hal yang perlu di jawab oleh pendidik di era ini. Perkembangan teknologi, transfromasi digital, merupakan kemajuan sekaligus menjadi tantangan di dunia pendidikan.

Pendidikan di era digitalisasi tentunya akan diwarnai dengan kemudahan dalam mengakses informasi, kemudahan dalam membangun suasana pembelajaran berbasis digital, hingga pemanfaatan media sebagai penunjang keefektifan pembelajaran, tinggal bagaimana seorang pendidik mampu memanfaatkan itu semua dengan cara yang paling mungkin dilakukan.

Di samping itu tentunya kita semua pernah menjadi peserta didik, dan setiap orang pernah merasakan tatkala pendidik menyampaikan materi terkadang kurang menarik, sehingga fokus materi yang mestinya tersampaikan dengan baik, justru terkesan bias dan seakan kehilangan arah, karena masih mempertahankan cara mengajar konvensional, dan tidak sedikit yang akhirnya menganggap pendidik tersebut tidak adaptif dengan perkembangan zaman.

Penilaian tersebut tentunya tidak bisa dikesampingkan, karena seorang pendidik bukan profesi hafalan yang selalu mengulang tiap tahunnya tanpa adaptif dengan perkembangan zaman. Pembelajaran masa kini mestinya konsisten menjadikan peserta didik sebagai titik fokus, sehingga pendidik mampu menjalankan perannya sebagai fasilitator.

Manfaat internet perlu dimaksimalkan dengan baik sebagai jembatan akses ke media digital. Pendidik mesti menghadirkan pembelajaran dengan memanfaatkan media seperti video, animasi, maupun juga media interaktif lainnya.
Bila kurang cakap dalam membuatnya, saat ini sudah banyak sebetulnya para kreator-kreator yang membagikan video pembelajaran gratis yang dapat digunakan sebagai penunjang pembelajaran di kelas, tentunya hal ini akan menarik perhatian peserta didik dan menambah gairah dalam belajar di kelas.

Di samping itu pemerintah terkait juga mesti aware, bukan hanya melatih pendidik agar adaptif dengan zaman, akan tetapi juga mesti menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung transformasi itu di setiap sekolah.

Berdasarkan pengalaman saya mengamati sewaktu mengajar di sekolah daerah Pandeglang, Banten, yang mana sekolah tersebut masih menggunakan papan tulis hitam dan menggunakan kapur sebagai alat tulisnya. Miris sekali memang melihat kondisi dimana teknologi yang semestinya sudah berbicara banyak di era ini, namun tidak bisa diimplementasikan karena keterbatasan sarana dan prasarana.

Beberapa tahun belakang sebagai respon atas wabah yang terjadi di Indonesia, Kemendikbud Ristek juga sebenarnya berupaya untuk melakukan percepatan digitalisasi sekolah, yang diharapkan mampu mempermudah proses belajar mengajar peserta didik, baik dalam hal mengakses bahan ajar ataupun bahan ujian, sehingga nantinya dapat diakses dalam satu jaringan

Sejalan dengan hal itu Telkom Indonesia bersama BUMN beberapa waktu lalu juga berupaya menghadirkan digitalisasi pendidikan di salah satu daerah di Sumatera Utara dengan memberikan sejumlah perangkat komputer juga penyedian internet. Hal tersebut merupakan bentuk komitmen Telkom Indonesia dalam mengakselerasi pendidikan melalui digitalisasi.

Tidak sampai disitu Telkom Indonesia juga menghadirkan sebuah platform digital yang bernama Pijar Sekolah yang dapat membantu sistem pembelajaran digital terpadu dan mendukung pihak sekolah dalam menciptakan pembelajaran digital yang seru dan tentu saja menyenangkan.

Selain menciptakan suasana pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, Pijar Sekolah hadir untuk membantu pihak sekolah dalam melakukan pelaksanaan ujian.

Sehingga sekolah dapat dengan mudah melaksanakan Ujian Sekolah Berbasis Aplikasi (USBA), sekaligus memudahkan para guru dalam membuat soal, melakukan penjadwalan ujian, mengawasi ujian, dan memeriksa hasil ujian.

Untuk mendukung semua upaya digitalisasi pendidikan yang merata di 37 Provinsi, maka diperlukan sebuah jaringan internet yang mampu menjangkau bukan hanya daerah perkotaan, namun juga mesti mencakup daerah pedesaan.

Oleh karena itu IndiHome sebagai penyedia layanan internet dengan jaringan Fiber Optic juga terus berupaya mendukung digitalisasi pendidikan melalui kualitas jaringannya yang cepat dan stabil, sehingga seorang pendidik tak perlu khawatir ketika hendak menciptakan suasana pembelajaran dengan memanfaatkan media digital sebagai bentuk inovasi mengajar di kelas.

Karena IndiHome sebagai Internetnya Indonesia terus menggelorakan tagline "Lakukan aktivitas tanpa batas" dengan kata lain IndiHome berupaya menyajikan sebuah akomodasi yang mampu membawa pendidikan Indonesia kedepannya lebih baik lagi.

Daftar Rujukan:

Baca juga artikel lain yang ditulis:

Intip Peluang, Bedah Prospek Atlet E-sport Sebagai Profesi Kekinian yang Digandrungi Generasi Z

Transformasi Ekonomi di Era DigitalisasiPixabayPixabayPixabay

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun