Kudus, karangmalang -- dengan memperkenalkan cara mengolah limbah rumah tangga menjadi pupuk cair organik. Kegiatan ini berlangsung pada Rabu malam (20/8/2025) di kediaman Ibu Retno, sekaligus dirangkaikan dengan pertemuan rutin jamiyyah malam Kamis.
Dalam kegiatan tersebut, para mahasiswa memaparkan bagaimana air cucian beras dan kulit bawang yang kerap dianggap sampah justru menyimpan manfaat besar bagi tanaman. Kandungan vitamin dan mineral dalam air beras dapat merangsang pertumbuhan, sementara senyawa alami dalam kulit bawang mampu menyuburkan tanah dan memperkuat daya tahan tanaman.
Sosialisasi berjalan dengan hangat dan penuh antusiasme. Para ibu yang hadir tampak serius menyimak penjelasan, bahkan tak sedikit yang aktif bertanya mengenai cara pembuatan, penyimpanan, hingga teknik penggunaannya pada tanaman pekarangan. Respon positif pun bermunculan, lantaran bahan-bahannya sangat mudah diperoleh dari dapur sehari-hari.
"Kami jadi tahu bahwa limbah dapur ternyata bisa diolah kembali dan bermanfaat untuk tanaman. Program seperti ini sangat membantu, apalagi tidak perlu biaya mahal," ungkap salah satu peserta kegiatan.
Mahasiswa KKN berharap kegiatan ini dapat mendorong masyarakat lebih peduli dalam mengelola limbah rumah tangga, sekaligus memberikan alternatif pupuk alami yang ramah lingkungan. Program sederhana ini juga diharapkan menjadi langkah kecil menuju lingkungan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI