Mohon tunggu...
Nathaniela Beningandaru
Nathaniela Beningandaru Mohon Tunggu... pelajar

saya siswa sma

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesenian Di Desa Buntu, Wonosobo

15 April 2025   09:48 Diperbarui: 15 April 2025   09:48 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
penampilan seni jathilan warok oleh warga desa buntu

SMA Global Prestasi School Bekasi mengadakan Local Immersion selama 4 hari pada tanggal 17-20 Februari 2025 sebagai kegiatan bakti sosial di desa Buntu, Kejajar, Wonosobo. Dengan tema "Local Wisdom, the Bridge of Unity: Building Stronger Indonesia", kegiatan ini mengangkat kebersamaan dan toleransi antar agama dan latar belakang.

Kegiatan ini adalah bagian dari project P5 (project penguatan profil pelajar pancasila) murid kelas 10 SMA Global Prestasi. Diikuti oleh 124 pelajar SMA Global Prestasi dan didampingi oleh homeroom dan mentor. Kegiatan ini termasuk bertugas di posyandu, bazar pakaian, mengajar anak sekolah dasar, dan tinggal bersama orang tua angkat di Desa Buntu.

Penulis melakukan teknik observasi overt dan berpartisipasi di dalam aktivitas tersebut. Di Desa Buntu penulis mendapatkan keberagaman agama dan budaya di dalam nya. Penulis juga berpartisipasi dalam kegiatan yang akan di highlight di dalam artikel ini yaitu pensi kebudayaan.

Diadakan pensi perwakilan dari kedua pihak yaitu SMA Global Prestasi dan Desa Buntu. SMA Global Prestasi menampilkan beragam pementasan dari beberapa daerah, sementara pementasan Desa buntu menampilkan kesenian warok.

Warok adalah seni pertunjukan yang menggabungkan seni tari, musik, dan drama. Kesenian ini berkembang sebagai warisan budaya leluhur masyarakat setempat. Dalam pertunjukan warok, terdapat sosok utama yang disebut dengan "warok".

Untuk lebih spesifik, mereka menampilkan kesenian warok yang bernama jathilan. Jathilan adalah seni pertunjukan tradisional Jawa yang menceritakan berbagai kisah, mulai dari perjuangan melawan penjajah hingga latihan perang prajurit berkuda. Jathilan juga dapat menggambarkan kecerian pergaulan anak muda dan unsur-unsur ritual atau religius.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun