Di tengah meningkatnya kesadaran generasi muda terhadap gaya hidup sehat, sekelompok mahasiswa di Cikarang tak hanya menjadi penonton tren tetapi mereka jadi bagian dari gerakan. Kampanye CommStride 2025 menjadi bukti bahwa gaya hidup aktif bisa dikolaborasikan dengan edukasi dan aksi nyata yang berdampak.
Mengangkat isu Good Health and Well-Being, yang merupakan poin ketiga dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), kampanye ini digagas oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi President University dan dilaksanakan secara daring dan luring sejak April 2025. Targetnya jelas yaitu untuk mengajak masyarakat, khususnya anak muda, untuk lebih peduli terhadap kesehatan mereka dengan menjaga pola hidup agar terhindar dari banyaknya resiko penyakit.
Lewat akun Instagram resmi @commstride, tim menghadirkan konten edukatif seputar pola hidup sehat, mulai dari pentingnya menjaga keseimbangan aktivitas fisik hingga awareness terhadap penyakit gaya hidup seperti obesitas, jantung, dan diabetes. Untuk mendorong partisipasi publik, mereka menggelar dua tantangan digital yang menarik:
- Reels Challenge “How I Support SDGs No. 3”,
- dan Strava Challenge untuk berbagi aktivitas olahraga.
“Anak muda sekarang rentan banget terkena penyakit karena pola hidup yang pasif dan kurang bergerak. CommStride hadir untuk mengajak mereka mulai dari langkah-langkah kecil, tapi konsisten,” ungkap Nila Zahrotun Nafisah, Ketua Pelaksana CommStride 2025.
Tak hanya berhenti di dunia digital, CommStride juga menyapa langsung para pelajar lewat kunjungan ke SMA Negeri 1 Cikarang Pusat. Dalam kegiatan bertema Stay Active, Love Your Body, siswa diajak untuk bergerak bareng melalui senam pagi, ikut talkshow interaktif, hingga bermain mini games yang mengedukasi tentang pentingnya hidup aktif sejak remaja. Suasana seru, hangat, dan penuh semangat jadi bukti nyata bahwa gaya hidup sehat bisa diawali dengan pendekatan yang fun dan membumi.
Puncak dari seluruh rangkaian akan digelar lewat event lari 5K bertajuk Break Free Run pada Minggu, 11 Mei 2025, di Ecopark Jababeka. Lebih dari sekadar acara lari, Break Free Run diharapkan menjadi perayaan kolaborasi, kebugaran, dan koneksi antarkomunitas.
Menariknya, kampanye ini juga mendapat dukungan dari berbagai pihak, seperti komunitas Turu Runners, RS Radjak Jababeka dan Cibitung, Ecopark Jababeka, serta BEM Fakultas Kedokteran President University. Kolaborasi lintas komunitas ini menunjukkan bahwa semangat hidup sehat bisa menyatukan siapa saja, dari mahasiswa hingga tenaga medis.
Bagi para mahasiswa yang terlibat, terutama dari program studi Ilmu Komunikasi, CommStride tak hanya menjadi proyek tugas tetapi ruang belajar yang sesungguhnya. Mereka belajar menyusun strategi kampanye, mengelola publikasi, menjalin kerja sama, hingga memahami betapa pentingnya membangun gerakan sosial yang inklusif.
Yang lebih penting, semoga semangat CommStride tak berhenti di garis finish Break Free Run. Tapi terus tumbuh jadi budaya baru: hidup aktif, sehat, dan saling mendukung.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI