Mohon tunggu...
Nathanael Ricardo Diaz
Nathanael Ricardo Diaz Mohon Tunggu... Jurnalis - Feature Writer, Social Dynamic Enthusiast

Seorang manusia yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap kehidupan. Mari terhubung melalui Instagram: nathanaelricardoo | Facebook: Nathanael Ricardo Diaz | E-mail: ardodiaz123@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pesta Pernikahan: Siapa yang Bahagia?

12 Januari 2020   11:18 Diperbarui: 12 Januari 2020   11:19 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan kata lain, Anda dan pasangan perlu realistis jika benar-benar ingin membuat pesta pernikahan yang Anda rasa dapat meningkatkan kualitas hubungan Anda. Jangan sampai motivasi Anda dengan pasangan tergerak hanya karena untuk berkompetisi atau sebagai pameran kebahagiaan semu untuk ditampilkan kepada orang lain.

Yang mau menikah siapa, yang lebih ribet siapa

Ilustrasi | sumber: pixabay
Ilustrasi | sumber: pixabay

Proses pelaminan bukanlah merupakan hal yang mudah. Banyak pasangan gagal melewati fase krusial ini. Mengadakan sebuah pesta juga merupakan sesuatu yang melelahkan. Apalagi, jika Anda mempunyai calon mertua atau orang tua yang senang ikut campur dalam memeriahkan (baca: merecoki) pesta pernikahan yang Anda dengan pasangan rancang.

Tidak heran jika perang dunia ke-3 terjadi antara Anda dan pasangan. Hubungan Anda dan pasangan dapat terancam berakhir jika terlalu memusingkan proses pra-nikah ataupun undangan serta pesta pernikahan tersebut.

Oleh karena itu, penting untuk mendiskusikan masalah ini secara menyeluruh dengan pasangan.

Sebuah hubungan adalah tempat berbagi dan mendapatkan kebahagiaan dari seseorang yang kita sayangi. Saya rasa Anda setuju dan sependapat dengan saya mengenai hal ini. Rencana pernikahan seharusnya menjadi sesuatu yang menyenangkan, bukan membuat stres. Pesta pernikahan seharusnya membahagiakan Anda dengan pasangan, bukan orang lain.

Jika rancangan perayaan pernikahan menuju kepada ketidakpuasaan dalam hubungan Anda, saya rasa Anda perlu mempertimbangkan kembali risiko yang dapat terjadi dalam hubungan Anda. 

Saya mengibaratkan sebuah pesta pernikahan sebagai sebuah bumbu pelengkap dalam sebuah hubungan. Dapat dilakukan ataupun tidak. Itu semua tentu menjadi keputusan Anda bersama dengan pasangan. Namun ketahuilah, saya hanya ingin menawarkan persepsi baru, untuk tidak terlalu mengikuti arus dan budaya pernikahan yang mengkumandangkan harus memakai pesta,  memakai gaun cantik atau mengundang orang-orang tidak penting, dan lain sebagainya.

Bagi saya pribadi, merayakan atau membuat pesta pernikahan merupakan sesuatu yang tidak perlu dilakukan. Biaya yang dikeluarkan untuk pesta pernikahan bisa digunakan untuk hal-hal lain yang saya rasa lebih penting demi membangun dan meningkatkan kesejahteraan hubungan.

Jikalau masih merasa tidak 100% nyaman dan yakin bahwa merayakan pernikahan akan membuat Anda bahagia, mungkin ada cara lain untuk membuat hubungan Anda dengan pasangan harmonis dengan sesuatu yang berbeda. Tentu saja Anda yang harus memikirkan cara itu bersama dengan pasangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun