Mohon tunggu...
Nathanael Restianto
Nathanael Restianto Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa

ok

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia

14 Juli 2023   09:32 Diperbarui: 14 Juli 2023   09:39 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ketika kita melihat langsung di lapangan, banyak masyarakat-masyarakat memilih untuk merantau ke daerah lain untuk mencari sekolah/universitas yang bagus. Masyarakat memutuskan untuk melakukan hal tersebut dengan alasan pendidikan di pulau lain jauh lebih baik ketimbang di daerah asal nya, sebagai contoh masyarakat Kalimantan memutuskan untuk merantau ke pulau Jawa untuk memperoleh sekolah atau universitas yang baik. Kualitas pengajar juga menjadi faktor utama kenapa banyak masyarakat memutuskan untuk memilih daerah lain yang memiliki pendidikan yang lebih baik, banyak guru di daerah lain yang mengajar tidak sesuai dengan subjek yang dipelajari. Sebagai contoh terdapat guru yang menguasai subjek sejarah, tetapi yang ia ajarkan adalah subjek yang lain, sebagai contoh informatika. Sistem seperti ini tentu membuat murid menjadi tidak mendapatkan materi yang akan ia pelajari secara mendalam, karena guru tersebut tidak menguasai ilmu bidang yang dia ajari. Masih ada sekolah yang beranggapan bahwa metode tersebut justru membantu guru tersebut mempelajari hal baru, namun metode ini justru tidak efektif dan berdampak pada guru itu dan murid yang diajari.


Selain faktor diatas, terdapat faktor lain yaitu beberapa sekolah negeri di Indonesia masih memungut biaya illegal seperti memungut uang gedung, uang sumbangan, iuran bulanan, komite, dll dari murid nya. Padahal seharusnya  biaya untuk pembangunan gedung dan fasilitas sudah ditanggung oleh pemerintah secara 100% dan pihak sekolah tidak memiliki hak sama sekali untuk melakukan pemungutan biaya dalam bentuk apapun kepada murid dan orang tua/wali murid. Hal ini menyebabkan banyaknya anak-anak yang kurang mampu justru tidak bisa bersekolah lagi. Sekolah yang biayanya seharusnya gratis dan telah ditanggung oleh pemerintah, justru melakukan pemungutan biaya. Sehingga semakin banyak anak-anak yang kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang layak di sekolah-sekolah negeri yang biaya nya ditanggung dan diperhatikan oleh pemerintah.


Adanya ketidaksetaraan dalam fasilitas belajar juga menjadi alasan kenapa pendidikan di Indonesia bisa dibilang cukup buruk. Ketika kita membandingkan fasilitas yang ada di sekolah - sekolah lain terkadang ada fasilitas sekolah lain yang jauh lebih mumpuni agar murid bisa belajar dengan baik dan bisa beraktifitas dengan baik layaknya siswa siswi pada umum nya, perbedaan fasilitas sekolah pada umum nya kita bisa temui seperti akses jalan masuk ke sekolah, perpustakaan sekolah yang kurang lengkap, laboratorium sekolah, bahkan ruang kelas yang masih tidak layak pakai masih ada di Indonesia. Hal ini pun menyebabkan adanya ketidaksetaraan dalam pemberian fasilitas sekolah di Indonesia.


Kesulitan murid dalam memahami materi menjadi salah satu kendala kenapa pendidikan di Indonesia cukup buruk. Guru memiliki berbagai cara untuk mengajar murid nya sendiri, namun ada beberapa murid yang mengalami kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru karena metode pembelajaran yang digunakan oleh guru tersebut. Biasanya dari cara guru mengajar yang membuat murid bingung atau guru yang mengajar namun dengan metode yang terlalu disiplin dan tegas, sehingga membuat murid kesulitan memahami dan mempelajari materi yang diajarkan oleh guru. Ketika guru mengajarkan dengan metode yang terlalu disiplin, murid akan belajar dalam penuh tekanan dan tidak bisa fokus karena guru yang memberi tekanan kedisiplinan yang terlalu tinggi. Solusi yang cukup tepat untuk mengatasi permasalahan ini yaitu dengan cara guru dan murid melakukan sosialisasi satu sama lain untuk mencari solusi yang tepat agar murid tidak mengalami banyak tekanan ketika belajar mata pelajaran tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun