Di samping kuil juga ada sekolah yang dibangun oleh orang India Surabaya yaitu sekolah Gracia Mira Vidya Loka. Sekolah ini diresmikan pada tahun 1990 oleh J.P. Vaswani yang merupakan orang India Surabaya. Pada awalnya sekolah ini khusus untuk orang-orang India, namun seiring dengan berjalanya waktu, semua etnis bisa bersekolah disini.
Kedua, Surabaya Utara berada di Kec. Pabean Cantikan, ada banyak sekali pemukiman etnis India terutama di Jln. Panggung, Jln. Cokelat, dan Jln. Gula. Mereka memeluk agama Islam. Hal ini dapat terlihat dari berdirinya Masjid Serang di kawasan Jln. Panggung.
Lokasi Masjid Serang berada di Jln. Panggung No. 139 dan letaknya berada di tengah-tengah pemukiman warga. Menurut berbagai sumber, masjid tersebut didirikan oleh orang India yang bernama Srangh. Masjid ini menjadi salah satu bukti eksistensi orang-orang India muslim di Surabaya. Etnis India muslim umumnya bertempat tinggal di Kampung Margi yang lokasinya tidak jauh dari masjid ini.Â
Kampung Margi merupakan kampung yang didiami oleh etnis asing yang beragama Islam jaman dulu, seperti etnis Arab dan etnis India Muslim. Mereka tinggal di Kampung Margi karena salah satu akibat dari kebijakan Wijkenstelsel yang dibuat oleh pemerintah kolonial. Pembagian kawasan dalam Wijkenstelsel ini memang terlihat lokasi kawasan etnis India dekat dengan kawasan etnis Arab (Jra, 2024). Maka dari itu tak heran jika mereka bisa hidup berdampingan di Kampung Margi. Salah satu etnis India yang masih tetap tinggal di Kampung Margi sampai saat ini yaitu ibu Jra beserta keluarga.
Ibu Jra merupakan etnis India muslim generasi ke-3. Rumah tersebut terlihat masih mempertahankan model rumah seperti jaman dulu, mulai dari pintu, jendela, hingga tiang penyangga. Sehingga masih terliat nuansa kesejarahanya di rumah ibu Jra ini. Di depan rumah ibu Jra adalah rumah orang-orang etnis Arab. Dahulu banyak etnis India Muslim yang tinggal di Kampung Margi, mereka hidup berdampingan dengan etnis Arab yang juga mendiami kampung tersebut. Namun lama-kelamaan hanya beberapa etnis India saja yang masih bertempat tinggal di wilayah tersebut, karena sebagian etnis India memilih pindah ke tempat lain di kota Surabaya.
Di Surabaya utara selain di Kec. Pabean Cantikan, etnis India juga bermukim di Kec. Krembangan dan Kec. Semampir. Pemukiman etnis India yang berada di Kec. Krembangan banyak terdapat di Jln. Taman Jayengrono (sekitar Jembatan Merah Plaza). Sedangkan etnis India yang bermukim di Kec. Semampir umumnya berada di kawasan Ampel. Di kawasan ini mereka hidup berdampingan dengan etnis Jawa, Madura, dan etnis Arab. Etnis India yang tinggal di kawasan Ampel umumnya beragama Islam. Mereka adalah sub-etnis Gujarati, Bengali, dan Tamil.Â
Ketiga, Surabaya Barat berada di Kec. Wiyung, pemukiman etnis India di kecamatan ini berada di sekitar di Jln. Karangan PDAM. Keberadaan etnis India di kawasan ini dapat terlihat dari berdirinya sekolah bernama Spins Interactional School. Sekolah ini dibangun oleh pasangan India asal yaitu Manoj Bhat dan istrinya Sanjana Bhat. Selain beberapa kecamatan yang telah disebutkan di atas, ada wilayah-wilayah lain di kota Surabaya yang dihuni oleh etnis India, namun jumlahnya tidak sebanyak kelima kecamatan itu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI