Dengan tetap menjaga nilai-nilai sakralnya, Makam Mbah Bayi juga berpotensi dikembangkan sebagai wisata budaya dan religi. Tentunya, hal ini harus dilakukan secara bijak, agar tidak mengurangi kesakralan dan makna spiritual tempat tersebut. Pengelolaan yang tepat bisa memperkenalkan budaya lokal kepada masyarakat luas dan sekaligus meningkatkan ekonomi warga sekitar.
Penutup
Makam Mbah Bayi di Desa Keniten bukan hanya tempat peristirahatan seorang tokoh leluhur, tetapi juga cerminan kuatnya kearifan lokal yang diwariskan secara turun-temurun. Di tengah modernisasi, tradisi semacam ini perlu dijaga sebagai identitas budaya yang memperkaya kehidupan sosial masyarakat Ponorogo. Dengan menjaga dan melestarikan situs-situs budaya seperti ini, kita tidak hanya menghormati masa lalu, tetapi juga memperkuat jati diri bangsa.
Sumber https://youtu.be/ihnI1wg7Pko
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI