Mohon tunggu...
natasya rifa aulia
natasya rifa aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Profil Pribadi

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKNT UPI: Dampak Covid-19 terhadap PJJ di Sekolah Menengah Pertama Negeri Bandung

7 Maret 2021   15:10 Diperbarui: 7 Maret 2021   15:39 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di dunia saat ini sedang digemparkan oleh wabah virus corona, coronavirus atau virus corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia). Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. 

Pandemi Covid-19 yang mulai masuk ke Indonesia sejak Maret 2020 belum dapat ditangani dengan baik. Angka positif virus corona juga kian hari kian bertambah. Pandemi inipun memberikan dampak pada berbagai aspek kehidupan. Aspek kehidupan yang paling terdampak akibat pandemi COVID-19 ini salah satunya adalah pada bidang Pendidikan.

Alat kebijakan publik terbaik sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan skill adalah sekolah. Selain itu banyak siswa menganggap bahwa sekolah adalah kegiatan yang sangat menyenangkan, mereka bisa berinteraksi satu sama lain. Sekolah dapat meningkatkan keterampilan sosial dan kesadaran kelas sosial siswa. Sekolah secara keseluruhan adalah media interaksi antar siswa dan guru untuk meningkatkan kemampuan integensi, skill dan rasa kasih sayang diantara mereka. Tetapi sekarang kegiatan yang bernama sekolah berhenti dengan tiba-tiba karena gangguan COVID-19.

Pada tanggal 24 maret 2020 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran COVID-19, dalam Surat Edaran tersebut dijelaskan bahwa proses belajar dilaksanakan di rumah melalui pembelajaran daring jarak jauh.

Pembelajaran daring saat ini dijadikan solusi dalam masa pandemi COVID-19. Tetapi pembelajaran daring tidak mudah seperti yang dibayangkan. Kendala yang dihadapi pun cukup beragam, mulai dari keterbatasan penguasaan teknologi informasi oleh guru maupun siswa, sarana prasarana yang kurang memadai, akses internet yang terbatas, kurang siapnya penyediaan anggaran.

Universitas Pendidikan Indonesia mengadakan sebuah program Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik Pencegahan dan Penanggulangan Dampak COVID-19 (KKN Tematik PDD COVID-19). KKN Tematik ini dilaksanakan secara daring. UPI merumuskan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik di Masa Pandemi COVID-19 salah satunya untuk pencegahan dan penanggulangan dampak COVID-19 di bidang Pendidikan.

Penulis sendiri sebagai mahasiswa UPI berkesempatan untuk melaksanakan KKN di salah satu SMP Negeri di Kota Bandung. Penulis melihat secara langsung dalam pembelajaranya di salah satu SMP Negeri di Kota Bandung sesekali dilakukan menggunakan zoom untuk meeting (pertemuan) tatap muka selayaknya di kelas dan juga menggunakan TV Satelit Bandung 132 yang sudah disediakan pemerintah dan digunakan untuk pembelajaran daring bagi siswa di masa pandemi COVID-19.

Dari adanya pembelajaran daring ini berdampak terhadap siswa, orang tua dan guru. Beberapa dampak yang dirasakan murid yaitu murid belum ada budaya belajar jarak jauh karena selama ini sistem belajar dilaksanakan adalah melalui tatap muka, murid terbiasa berada di sekolah untuk berinteraksi dengan teman-temannya, bermain dan bercanda gurau dengan teman-temannya serta bertatap muka dengan para gurunya, dengan adanya metode pembelajaran jarak jauh membuat para murid perlu waktu untuk beradaptasi dan mereka menghadapi perubahan baru yang secara tidak langsung akan mempengaruhi daya serap belajar mereka. 

Tak sedikit juga murid yang merasa jenuh dengan pembelajaran daring ini. Hal ini terlihat dari respon siswa terhadap tugas yang diberikan oleh para guru di salah satu Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kota Bandung. Tak sedikit siswa yang diberikan tugas memilih untuk meninggalkannya.

Dampak terhadap orang tua yaitu sulitnya mendampingi anak dalam pembelajaran jarak jauh, selain itu adanya penambahan biaya pembelian kuota internet bertambah, teknologi online memerlukan koneksi jaringan ke internet dan kuota oleh karena itu tingkat penggunaaan kuota internet akan bertambah dan akan menambah beban pengeluaran orang tua.

Dampak yang dirasakan guru yaitu tidak semua mahir menggunakan teknologi internet atau media sosial sebagai sarana pembelajaran, guru juga kesulitan dalam menentukan model dan metode pembelajaran yang sesuai untuk siswa ketika mereka melakukan kegiatan belajar daring di rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun