Mohon tunggu...
Natasya Engga Redita
Natasya Engga Redita Mohon Tunggu... Mahasiswa Magister Psikologi Sains Universitas Airlangga

Minat saya pada bidang psikologi klinis terutama citra tubuh.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mencintai Tubuh Setelah Melahirkan: Bagaimana Self-Compassion Membantu Ibu Menerima Perubahan Tubuh

5 Oktober 2025   16:00 Diperbarui: 5 Oktober 2025   15:40 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penelitian lain yang dilakukan di Iran oleh Pourmovahed dan rekan (2023), menemukan terdapat hubungan negatif antara self-compassion dan depresi postpartum melalui jalur citra tubuh. Artinya, Ibu yang memiliki self-compassion tinggi lebih mampu menerima perubahan fisik, memiliki risiko depresi yang lebih rendah, dan menunjukkan pengalaman menjadi ibu yang lebih positif.

Penelitian yang dilakukan di Indonesia oleh Ramadhani, Sholichah, dan Alfinuha (2024) pada Ibu Anggota Posyandu XY pasca melahirkan, menunjukkan bahwa ada pengaruh dari self-compassion terhadap ketidakpuasaan tubuh ibu. Hasilnya menunjukkan, semakin tinggi self-compassion, maka ketidakpuasaan tubuh pada ibu semakin rendah. Begitu pula sebaliknya, apabila self-compassion ibu rendah, maka ketidakpuasaan tubuh ibu juga semakin tinggi.

Langkah Sederhana untuk Meningkatkan Self-Compassion

Bagaimana kita dapat meningkatkan self-compassion? Apakah self-compassion dapat dilatih? Kabar baiknya, self-compassion bukanlah sifat bawaan dan bisa dilatih dari dalam diri. Berikut beberapa langkah sederhana yang dapat dilakukan para ibu:

1. Berbicara lembut pada diri sendiri

Ibu dapat mencoba mengganti kritikan seperti "Tubuhku jelek setelah melahirkan" dengan "Tubuhku telah berusaha dan bekerja keras setelah melahirkan seorang anak"

2. Sadari bahwa perubahan tubuh adalah hal universal

Ibu dapat memulai dengan tidak membandingkan perubahan tubuh dengan citra di media sosial yang tidak realistis.

3. Latihan mindfulness sederhana

Ibu dapat meluangkan waktu sejenak setiap hari untuk menyadari dan menerima bentuk tubuh tanpa menghakimi, misalnya saat sedang bercermin atau mandi.

4. Kurangi paparan media toksik

Ibu dapat memilih dan mengikuti akun media sosial yang realistis dan mendukung, serta hindari paparan sosial media yang menimbulkan tekanan.

5. Bangun dukungan sosial

Adanya peran pasangan, keluarga, dan lingkungan disekitar ibu sangat penting untuk memperkuat self-compassion dan mengurangi perasaan terisolasi.

Penutup

Tubuh setelah melahirkan bukanlah tubuh yang rusak. Ia adalah tubuh yang telah melalui proses luar biasa, dimulai sejak ibu mengandung, melahirkan, dan memberi kehidupan bagi sang buah hati. Dalam menghadapi perubahan tersebut, self-compassion berguna untuk memberi ruang bagi para ibu agar berhenti mengkritik diri sendiri dan mulai menerima serta merangkul perubahan tubuh dengan kelembutan. Melalui sikap ini, perjalanan menjadi seorang ibu bukan hanya sekedar merawat bayi, namun juga tentang bagaimana ibu belajar merawat diri sendiri dengan penuh kasih dan penerimaan tanpa mengkritik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun