Penelitian lain yang dilakukan di Iran oleh Pourmovahed dan rekan (2023), menemukan terdapat hubungan negatif antara self-compassion dan depresi postpartum melalui jalur citra tubuh. Artinya, Ibu yang memiliki self-compassion tinggi lebih mampu menerima perubahan fisik, memiliki risiko depresi yang lebih rendah, dan menunjukkan pengalaman menjadi ibu yang lebih positif.
Penelitian yang dilakukan di Indonesia oleh Ramadhani, Sholichah, dan Alfinuha (2024) pada Ibu Anggota Posyandu XY pasca melahirkan, menunjukkan bahwa ada pengaruh dari self-compassion terhadap ketidakpuasaan tubuh ibu. Hasilnya menunjukkan, semakin tinggi self-compassion, maka ketidakpuasaan tubuh pada ibu semakin rendah. Begitu pula sebaliknya, apabila self-compassion ibu rendah, maka ketidakpuasaan tubuh ibu juga semakin tinggi.
Langkah Sederhana untuk Meningkatkan Self-Compassion
Bagaimana kita dapat meningkatkan self-compassion? Apakah self-compassion dapat dilatih? Kabar baiknya, self-compassion bukanlah sifat bawaan dan bisa dilatih dari dalam diri. Berikut beberapa langkah sederhana yang dapat dilakukan para ibu:
1. Berbicara lembut pada diri sendiri
Ibu dapat mencoba mengganti kritikan seperti "Tubuhku jelek setelah melahirkan" dengan "Tubuhku telah berusaha dan bekerja keras setelah melahirkan seorang anak"
2. Sadari bahwa perubahan tubuh adalah hal universal
Ibu dapat memulai dengan tidak membandingkan perubahan tubuh dengan citra di media sosial yang tidak realistis.
3. Latihan mindfulness sederhana
Ibu dapat meluangkan waktu sejenak setiap hari untuk menyadari dan menerima bentuk tubuh tanpa menghakimi, misalnya saat sedang bercermin atau mandi.
4. Kurangi paparan media toksik
Ibu dapat memilih dan mengikuti akun media sosial yang realistis dan mendukung, serta hindari paparan sosial media yang menimbulkan tekanan.
5. Bangun dukungan sosial
Adanya peran pasangan, keluarga, dan lingkungan disekitar ibu sangat penting untuk memperkuat self-compassion dan mengurangi perasaan terisolasi.
Penutup
Tubuh setelah melahirkan bukanlah tubuh yang rusak. Ia adalah tubuh yang telah melalui proses luar biasa, dimulai sejak ibu mengandung, melahirkan, dan memberi kehidupan bagi sang buah hati. Dalam menghadapi perubahan tersebut, self-compassion berguna untuk memberi ruang bagi para ibu agar berhenti mengkritik diri sendiri dan mulai menerima serta merangkul perubahan tubuh dengan kelembutan. Melalui sikap ini, perjalanan menjadi seorang ibu bukan hanya sekedar merawat bayi, namun juga tentang bagaimana ibu belajar merawat diri sendiri dengan penuh kasih dan penerimaan tanpa mengkritik.