Strategi mitigasi risiko membantu mengurangi dampak negatif dari risiko yang dihadapi. Ada beberapa strategi yang dapat diterapkan oleh pembudidaya ikan lele :
1. Peningkatan Kualitas Air
Kualitas air yang baik sangat penting dalam budidaya ikan lele. Untuk menjaga kualitas air, petani ikan lele perlu melakukan pengendalian terhadap faktor-faktor seperti tingkat keasaman (pH), suhu air, oksigen terlarut, dan nutrisi. Dengan memantau dan menjaga kualitas air yang optimal, petani ikan lele dapat mencegah terjadinya gangguan kesehatan pada ikan lele yang bisa mengakibatkan kematian massal dan kerugian finansial.
2. Diversifikasi Usaha
Pembudidaya sebaiknya tidak hanya bergantung pada satu jenis ikan saja. Diversifikasi usaha dapat dilakukan dengan membudidayakan berbagai jenis ikan yang memiliki ketahanan terhadap kondisi lingkungan yang berbeda, seperti ikan nila, patin, atau gurame.
3. Kerjasama dengan pembudidaya lain
Bekerja sama dengan sesama pembudidaya ikan dapat memberikan berbagai manfaat, seperti berbagi informasi, saling bantu dalam mengatasi masalah, dan melakukan pemasaran bersama. Kerjasama ini dapat memperkuat posisi pembudidaya ikan dalam menghadapi risiko dan meningkatkan peluang mereka untuk sukses.
4. Asuransi
Asuransi dapat menjadi pengaman finansial bagi pembudidaya ikan yang mengalami kerugian akibat risiko yang tidak terduga, seperti penyakit ikan atau bencana alam. Dengan memiliki asuransi, pembudidaya dapat mengganti kerugian yang diderita dan melanjutkan usahanya.
5. Peningkatan Keamanan
Menjaga keamanan kolam ikan sangat penting untuk mencegah pencurian atau perusakan oleh hewan liar. Pembudidaya ikan dapat memasang pagar, kamera pengawas, atau memelihara anjing penjaga untuk memastikan keamanan kolam ikan.