Mohon tunggu...
Nasywa Huriyah laththuf
Nasywa Huriyah laththuf Mohon Tunggu... mahasiswa

Basket Renang

Selanjutnya

Tutup

Seni

Peran Tari Piriang Dalam Membangun Identitas Budaya Minangkabau Di Era Modern

7 Oktober 2025   12:24 Diperbarui: 7 Oktober 2025   12:22 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seni. Sumber ilustrasi: Unsplash

Salah satu bentuk ekspresi budaya yang paling dikenal dari Minangkabau adalah Tari Piriang atau Tari Piring. Tari Piriang bukan sekadar pertunjukan seni, tetapi juga representasi dari semangat kerja keras, gotong royong, serta keindahan dalam kehidupan masyarakat Minang. Namun, di tengah arus globalisasi dan perkembangan teknologi yang semakin pesat, eksistensi Tari Piriang menghadapi tantangan. Generasi muda mulai terpengaruh oleh budaya luar, sehingga pemahaman terhadap nilai-nilai lokal semakin berkurang. Dalam konteks inilah, Tari Piriang memiliki peran penting dalam membangun dan memperkuat identitas budaya Minangkabau di era modern.

 Tari Piriang berasal dari daerah Solok, Sumatera Barat. Pada awalnya, tarian ini merupakan bagian dari upacara adat sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat setelah panen padi. Gerakan menari di atas pecahan piring melambangkan ketekunan dan kerja keras masyarakat Minangkabau dalam mengolah sawah dan ladang. Selain itu, gerakan tangan yang lincah menggambarkan kegesitan dan semangat pantang menyerah.

 Setiap elemen dalam Tari Piriang memiliki makna filosofis. Piring yang digunakan melambangkan hasil bumi dan rezeki, sementara bunyi dentingan piring menandakan keharmonisan serta kegembiraan masyarakat. Dengan demikian, Tari Piriang bukan hanya seni hiburan, tetapi juga sarana untuk menyampaikan pesan budaya dan nilai moral kepada generasi penerus.

 Tari Piriang mencerminkan beberapa nilai utama masyarakat Minangkabau. Pertama, nilai gotong royong, yang tampak dalam kerja sama antartokoh penari yang saling menjaga keseimbangan dan ritme. Kedua, nilai kesopanan dan penghormatan, terlihat dari gerakan menunduk dan sikap hormat dalam setiap tarian. Ketiga, nilai ketangguhan dan keberanian, tercermin saat penari menari di atas pecahan piring tanpa rasa takut, sebagai simbol kekuatan dan keteguhan hati masyarakat Minang. Nilai-nilai tersebut menjadi pondasi kuat dalam membangun identitas budaya Minangkabau yang dikenal berani, pekerja keras, serta menjunjung tinggi kehormatan dan adat.

 Di era globalisasi, Tari Piriang berperan penting sebagai identitas dan representasi budaya Minangkabau di tingkat nasional maupun internasional. Banyak sekolah, sanggar seni, dan komunitas budaya yang mengajarkan Tari Piriang kepada generasi muda. Pertunjukan Tari Piriang juga sering tampil di berbagai festival budaya, baik di dalam maupun luar negeri, sehingga memperkenalkan jati diri Minangkabau kepada dunia.

 Selain itu, perkembangan media digital memberi peluang baru dalam pelestarian Tari Piriang. Generasi muda kini dapat mempelajari dan mempromosikan tarian ini melalui berbagai platform, seperti YouTube, Instagram, dan TikTok. Dengan kemasan yang modern dan kreatif, Tari Piriang tidak hanya menjadi warisan masa lalu, tetapi juga simbol dinamis dari budaya Minangkabau yang mampu beradaptasi dengan zaman.

 Tari Piriang merupakan salah satu warisan budaya Minangkabau yang memiliki nilai filosofis mendalam dan mencerminkan karakter masyarakatnya. Di era modern, peran Tari Piriang tidak hanya sebagai bentuk hiburan, tetapi juga sebagai sarana memperkuat identitas dan kebanggaan terhadap budaya lokal. Melalui pelestarian, pendidikan, dan inovasi dalam penyajiannya, Tari Piriang dapat terus hidup dan relevan di tengah perubahan zaman. Dengan menjaga dan mengembangkan Tari Piriang, berarti kita turut menjaga jati diri serta keberlanjutan budaya Minangkabau untuk generasi mendatang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun