Minyak goreng bekas atau yang kerap disebut minyak jelantah selama ini sering dianggap limbah dapur yang tidak berguna. Namun dengan adanya tangan mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, limbah ini justru disulap dan dijadikan menjadi produk bernilai ekonomis yang ramah lingkungan, yaitu lilin aromaterapi.
Program yang dirancang oleh mahasiswa KKN Reguler kelompok 78 ini ditujukan untuk kalangan warga Dusun Biro khususnya Ibu-ibu PKK. Dengan tujuan mengurangi pencemaran lngkungan dari pembuangan minyak jelantah sembarangan, serta memberdayakan masyarakat melalui pelatihan  pembuatan lilin aromaterapi berbahan daur ulang.
Selama proses kegiatan ini, Langkah yang dilakukan oleh Tim KKN UMY adalah mengumpulkan minyak jelantah milik warga kemudian para warga diundang untuk menghadiri sosialisasi tersebut. Sehingga, warga juga bisa mengamati langsung selama proses pembuatan, mulai dari penyaringan, perebusan bahan, sehingga pengemasan yang dibikin semenarik mungkin. Dari hasil ini, aromaterapi tidak hanya untuk produk UMKM saja, akan tetapi bisa juga untuk souvenir acara-acara pernikahan atau yang lainnya. Â
"Kegiatan nya seru, informatif juga dari mba-mba KKN nya jadi bikin semangat untuk mencoba bikin sendiri dirumah," ucap salah satu warga yang turut hadir diacara tersebut.Â
Program ini tidak hanya memberi solusi daur ulang, akan tetapi juga menjadi pemicu semangat kewirausahaan local yang bisa juga menjadi ide bisnis tapa mengeluarkan modal besar. "Kami melihat masyarakat disini belum banyak yang tahu soal pengelolaan daur ulang dari limbah dapur, sehingga kami berinisiatif untuk mengadakan program ini khususnya ibu-ibu, dengan lebih dikelola bisa jadi produk kreatif dan punya nilai jual," ujar Ardin selaku Penanggungjawab proker ini. (20/08/2025)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI