Mohon tunggu...
Nasrun Efendi
Nasrun Efendi Mohon Tunggu... Guru - guru

sebagai guru pendidikan agama islam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan - 3

3 Mei 2024   22:22 Diperbarui: 3 Mei 2024   22:31 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada jurnal reeksi dwi mingguan - 3 ini, saya akan menuliskan tentang visi guru penggerak. Jurnal reeksi dwi mingguan ini adalah sebuah tulisan tentang reeksi diri saya setelah mengikuti pelatihan  secara rutin setiap dua minggu sekali, sesuai dengan pengalaman saya dalam proses Pendidikan guru penggerak Angkatan ke-10.

Jurnal dwi mingguan merupakan salah satu tugas yang harus dibuat oleh setiap calon guru penggerak. Yang merupakan suatu kewajiban yang harus dikerjakan oleh para Calon Guru Penggerak sebagai bukti telah menyelesaikan pembelajaran pada setiap dua minggunya.

Berdasarkan ketentuan yang telah disepakati bersama antara instruktur, Fasilitator, Pengajar Praktik, dan CGP. Oleh sebab itu, saya akan menuliskan rangkaian kegiatan pelatihan yang sudah saya lalui selama mengikuti kegiatan sebagai Calon Guru Penggerak.

Dalam penulisan jurnal reeksi ini, saya menggunakan model 4F (1. Fact; 2. Feeling; 3. Findings; dan 4. Future), yang diprakarsai oleh Dr. Roger Greenaway, 4F dapat diterjemahkan menjadi 4P (1. Peristiwa; 2. Perasaan; 3. Pembelajaran; dan 4. Penerapan).

1. Facts (Peristiwa)

Setelah saya mempelajari modul 1.1 tentang Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional -- Ki Hadjar Dewantara, dan modul 1.2. tentang Nilai dan Peran Guru Penggerak. Setelah iu, saya beserta CGP Angkatan ke-10 kabupaten Indragiri Hulu Provinsi Riau mulai mempelajari modul 1.3 tentang Visi Guru Penggerak, secara daring menggunakan LMS Pendidikan Guru Penggerak, kegiatan ini menggunakan alur yang disebut dengan alur MERDEKA, yaitu mempelajari modul mulai dari diri, disana saya membuat sebuah gambar imajiku tentang murid-muridku 5 -- 10 tahun yang akan datang.


Kemudian dilanjutkan dengan mempelajari eksplorasi konsep, pada kegiatan ini, disuguhkan materi tentang inkuiri apersiatif. Yaitu berdasarkan visi yang telah dibuat, dituangkan kedalam prakarsa perubahan dengan menggunakan pendekanatan BAGJA (Buat pertanyaan, Ambil pembelajaran, Gali mimpi, Jabarkan, dan Atur eksekusi).

2. Feelings (Perasaan)

Selama saya mempelajari Modul 1.3., saya merasakan perasaan yang semangat, bangga, senang, dan tentunya tertantang. Saya semangat karena di modul 1.3. ini saya bisa mempelajari materi tentang visi guru penggerak yang cukup mencerahkan bagi saya dan tentunya menambah semangat saya sebagai guru. Saya bisa lebih paham tentang apa itu inkuiri apresiatif, Prakarsa perubahan, dan tahapan BAGJA.

Saya bangga karena saya memiliki kesempatan untuk mempelajari materi yang sangat luar biasa dan sangat bermanfaat ini. Saya senang karena bisa berkolaborasi dengan teman CGP lain untuk membuat presentasi tentang pembuatan prakarsa perubahan dengan tahapan BAGJA. Saya juga sangat tertantang dengan tugas-tugas yang diberikan di sela kesibukan saya sebagai guru di sekolah.

3. Findings (Pembelajaran)

Di Modul 1.3. saya mendapatkan materi tentang paradigma inkuiri apresiatif (IA), yakni pendekatan manajemen perubahan yang kolaboratif dan berbasis kekuatan. IA menggunakan prinsip-prinsip utama psikologi dan pendidikan positif.

Pendekatan IA percaya bahwa setiap orang memiliki inti positif yang dapat memberikan kontribusi pada keberhasilan. Pendekatan IA dimulai dengan menggali hal-hal positif, keberhasilan yang telah dicapai dan kekuatan yang dimiliki organisasi. Saya juga mempelajari tahapan BAGJA sebagai salah satu kegiatan dalam manajemen perubahan.

Adapun tahapan dalam BAGJA adalah :

  • Buat pertanyaan utama
  • Ambil pelajaran
  • Gali mimpi
  • Jabarkan rencana
  • Atur eksekusi.

4. Future (Penerapan)

Setelah mempelajari modul 1.3 tentang visi guru penggerak, saya termotivasi untuk menjadi bagian dari perubahan dan mencoba mulai dari diri sendiri untuk melakukan hal terbaik dalam menentukan prakarsa perubahan guna mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid, agar tujuan pendidikan dapat tercapai sejalan dengan pemikiran filosofis Ki Hajar Dewantara yaitu mewujudkan murid agar mencapai keselamatan dan kebahagiaan.

Saya akan menerapkan inkuiri apresiatif untuk melaksanakan manajemen perubahan di sekolah saya. Saya akan membuat prakarsa perubahan untuk mewujudkan kebiasaan- kebiasaan baru yang tentunya akan mendorong peningkatan kualitas pembelajaran. Ke depannya peningkatan kualitas pembelajaran itu akan lebih cepat dalam mewujudkan siswa dengan karakter profil pelajar Pancasila.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun