Menurut lagenda abad 19, suatu hari kebenaran dan kebohongan bertemu dipersimpangan jalan.
Kebohongan menyapa kebenaran, ia berkata “wahai sahabatku, sangat menyenangkan aku bisa berjumpa dengan mu, benar-benar hari yang luar biasa”.
Kebenaran melihat ke langit yang cerah dan mendesah, memang hari itu sangat indah. Akhirnya mereka menghabiskan waktu bersama, berbincang dan bercengkrama hingga mereka tiba disuatu telaga.
Kebohongan mengatakan kepada kebenaran, “airnya sangat bersih, jernih dan sejuk. Ayo kita mandi ditelaga ini”, kebenaran dengan hati-hati menyentuh air telaga, dan memang ia merasakan airnya sejuk, bersih, sangat jernih. Kemudian mereka membuka pakaian dan mulai mandi.
Tiba-tiba kebohongan keluar dari telaga, mengenakan pakaian kebenaran, dan lari. Kebenaran yang terkejut dan marah keluar dari telaga segera mencari kebohongan ke berbagai tempat untuk mendapatkan pakaiannya kembali. Dunia, melihat kebenaran yang telanjang, memalingkan wajahnya dengan penghinaan dan kemarahan.
Kebenaran yang malang kembali ke telaga untuk bersembunyi didalamnya karena rasa malu, dan menghilang selamanya . Sejak saat itu kebohongan berkeliling dunia, menggunakan pakaian kebenaran, memenuhi kebutuhan masyarakat. Karena dunia sudah tidak ingin lagi bertemu dengan kebenaran yang telanjang.