Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Saya Nasrul Mustofa Nim 2121269 dari kelas PAI H fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan IAIN Pekalongan
Fitnah terhadap Syiah sudah berlangsung selama berabad-abad sejak wafatnya Rasulullah saww sampai saat ini.
Adalah sebuah fakta yang tidak dapat dipungkiri bahwa pasca wafat Rasulullah saww, umat Islam terpecah dua, yang awalnya bersumber dari perbedaan pendapat terkait siapa sesungguhnya yang lebih layak diikuti sebagai pemimpin umat Islam sepeninggal Rasulullah saww.
Tulisan ringkas ini dibuat dengan tujuan untuk mempermudah pemahaman masyarakat luas tentang Mazhab Syiah yang sering sekali difitnah sebagai agama di luar Islam. Persepsi ini timbul karena ketidaktahuan atas hal-hal yang dianggap kontroversial dan berbeda dengan keyakinan mayoritas umat Islam.
Syiah meyakini bahwa syahadat merupakan ikrar yang paling penting dalam Islam. Mengucapkan dua kalimat syahadat adalah bukti seseorang telah mengucapkan ikrar yang agung dan pertanda perubahan keimanannya untuk menjadi seorang muslim.
Syiah tidak mengakui adanya tambahan lain atas teks syahadat sebagaimana ijmak kaum muslimin. Tambahan teks "wa 'Aliyyan waliyyullh" sama sekali tidak ditemukan dalam buku-buku rujukan Syiah.Â
Bahkan, penambahan teks tersebut, sebagaimana yang dituduhkan kepada Syiah dalam azan, adalah bid'ah menurut jumhur ulama Syiah.
Sebagian perilaku awam yang menambahkan kalimat sebagaimana yang dituduhkan sebagai syahadat syiah yang beda dengan syahadat sunni ... tidaklah dapat dijadikan sebagai dasar, karena perilaku awam bukanlah sumber hukum atau pun otoritas yang dapat dipegang dalam menilai mazhab mana pun.
Bahkan, di dalam Kitab Wasil Al-Syi'ah bab 19 tentang azan dan ikamah disebutkan larangan untuk menambah teks "wa 'Aliyyan waliyullh" dalam azan.Â
Bahkan, hal ini dianggap sebagai sesuatu yang dimasukkan dengan tidak sahih dalam kitab-kitab Syiah. Hal yang sama disebutkan dalam semua referensi Syiah lain.