Mohon tunggu...
Nasrulloh Akhsanul Manani
Nasrulloh Akhsanul Manani Mohon Tunggu... Calon Guru Profesional

olahraga untuk pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pelestarian Permainan Tradisional untuk Generasi Muda

2 Maret 2025   21:00 Diperbarui: 2 Maret 2025   21:00 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi yang semakin merambah ke segala aspek kehidupan, salah satu dampak yang paling terasa adalah perubahan cara anak-anak bermain. Dulu, anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah, bermain dengan teman-teman menggunakan alat sederhana yang membutuhkan kreativitas dan keterampilan fisik. Namun kini, banyak dari mereka lebih memilih bermain dengan gadget, seperti ponsel pintar dan tablet, yang dapat mengakses berbagai permainan digital. Fenomena ini tentu membawa dampak terhadap interaksi sosial anak-anak. Permainan tradisional yang dulu begitu populer kini mulai terpinggirkan. Padahal, permainan tradisional memiliki banyak manfaat positif, baik dari sisi fisik, mental, maupun sosial.

Sebagai upaya untuk mengembalikan popularitas permainan tradisional, mahasiswa PPL PPG dari Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) mengadakan kegiatan bertema "Pengenalan dan Pelestarian Budaya Melalui Permainan Tradisional" di SMAN 2 Semarang pada tanggal 26 Februari 2025. Kegiatan ini mengajak para siswa untuk mengenal dan mencoba berbagai permainan tradisional seperti egrang, bakiak, dan tarik tambang. Pada kegiatan tersebut, siswa-siswi SMAN 2 Semarang terlihat antusias mengikuti setiap permainan yang diajarkan. Meskipun banyak dari mereka yang baru pertama kali mencoba permainan tersebut, mereka tidak ragu untuk berinteraksi dan bekerja sama dengan teman-temannya. Kegiatan seperti ini sangat penting untuk mendekatkan anak-anak dengan budaya lokal dan mengingatkan mereka akan pentingnya interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari.

Permainan tradisional tidak hanya menyenangkan, tetapi juga memiliki nilai edukatif yang sangat bermanfaat. Permainan seperti egrang dan gasing melatih keterampilan motorik anak-anak, sementara permainan seperti bakiak mengajarkan pentingnya kerja sama tim dan rasa solidaritas. Melalui permainan ini, anak-anak juga belajar tentang kesabaran, kegigihan, dan kemampuan beradaptasi. Selain itu, permainan tradisional juga mengajarkan anak-anak untuk lebih menghargai alam dan lingkungan. Misalnya, banyak permainan tradisional yang menggunakan bahan alami seperti bambu, yang mengajarkan mereka tentang pentingnya menjaga kelestarian alam. Selain itu, permainan yang melibatkan interaksi langsung dengan teman-teman juga mengurangi ketergantungan anak pada gadget, yang sering kali mengurangi kesempatan mereka untuk bersosialisasi secara nyata.

Mengenalkan permainan tradisional kepada generasi muda merupakan langkah yang sangat penting untuk menjaga kelestarian budaya lokal. Melalui kegiatan seperti ini, generasi muda tidak hanya belajar tentang permainan, tetapi juga mengenai nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Dengan cara yang menyenangkan dan interaktif, mereka dapat memahami lebih dalam tentang kekayaan budaya bangsa. Penting untuk terus mengingatkan anak-anak bahwa teknologi bukanlah satu-satunya cara untuk bersenang-senang atau berinteraksi dengan teman-teman. Permainan tradisional memiliki potensi besar untuk mendekatkan anak-anak dengan warisan budaya mereka dan mengajarkan mereka tentang pentingnya nilai kebersamaan, kerja sama, dan menghargai apa yang ada di sekitar mereka.

Dalam menghadapi perkembangan zaman yang serba digital, kita perlu berperan aktif dalam melestarikan permainan tradisional sebagai bagian dari budaya lokal. Dengan mengenalkan permainan tradisional kepada anak-anak, kita tidak hanya menjaga warisan budaya, tetapi juga memberikan kesempatan bagi mereka untuk belajar dan tumbuh dalam lingkungan yang lebih sosial, aktif, dan penuh kebersamaan. Peran kita sebagai generasi penerus adalah menjaga agar permainan tradisional tidak punah, dan agar anak-anak kita tetap mengenal serta menghargai kekayaan budaya yang telah diwariskan oleh nenek moyang. Oleh karena itu, kegiatan yang mengenalkan permainan tradisional kepada generasi muda harus terus dilakukan sebagai bagian dari upaya melawan perkembangan zaman yang semakin mengarah pada ketergantungan pada teknologi digital.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun