Mohon tunggu...
Nasrullah Muhammadong
Nasrullah Muhammadong Mohon Tunggu... Dosen - Dosen ilmu hukum

Hobi pidato, nyanyi, and olahraga

Selanjutnya

Tutup

Diary

Renungan Tentang Waktu (1 & 2)

9 Oktober 2023   17:54 Diperbarui: 11 Oktober 2023   13:24 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

 

RENUNGAN TENTANG WAKTU (1)

Siapa di muka bumi ini tidak terikat oleh waktu? Semua yang namanya makhluk ciptaan-Nya, digilas oleh waktu. Kalimat bijak: "tak ada yang kekal, kecuali perubahan itu sendiri". Dan perubahan itu, tetap pada linear waktu, yaitu, waktu dulu, sekarang, dan waktu yang akan datang.

Dengan waktu, semua akan musnah. Bagi manusia, ia lahir, dewasa, tua dan mati. Bagi alam sekitar, ia akan punah, apakah karena pengaruh cuaca, musim, ataukah bencana alam.

Klimaksnya, bila tiba saatnya, semua di alam raya ini mengalami kehancuran besar-besaran. Inilah yang diyakini oleh hampir semua agama, dengan apa yang disebut kiamat. Setelah kiamat, sang waktu terus berjalan, dan memasuki fase lain dari kehidupan ini, yaitu alam akhirat.

RENUNGAN TENTANG WAKTU (2)

Memang, banyak rahasia yang dikandung oleh perjalanan waktu ini. Kita tidak tahu, apa yang terjadi sebelum diciptakannya alam semesta ini. Apakah sebelum adanya bumi, langit, serta planet-planet lainnya, alam raya ini kosong melompong? Hanya Tuhan yang tahu.

Ilmuwan Isaac Newton, pernah berkata, waktu itu absolut, Waktu itu nyata dan bagian integral perjalanan alam". Ada waktu penciptaan alam semesta, ada pula waktu penghancurannya.

Lalu kita menuju ke waktu lainnya, yaitu waktu kebangkitan manusia. Sebuah alam yang disediakan sebagai ganjaran atas apa yang dilakukan ketika memanfaatkan waktu yang telah  dihamparksan sebelumnya.

Ada yang menikmati alam itu dengan kenikmatan tanpa batas. Sebaliknya, ada pula yang mengalami penderitaan tanpa batas. Ketika Tuhan berkata, ada orang yang dengan predikat tertentu akan kekal di neraka, kita tentu diajak merenung. Kapan berakhir penderitaan itu? Ketika pertanyaan itu muncul, sebenarnya kita telah disadarkan, bahwa waktu itu sebenarnya tidak memiliki akhir. 

Nah, jika waktu tak memiliki akhir, apakah ia memiliki awal? Secara kausal, bila berakhir, berarti ada pula awalnya. Kalau kita sepakat, bahwa waktu tak memiliki akhir, berarti ia juga tak berawal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun