Mohon tunggu...
Nasrul
Nasrul Mohon Tunggu... Guru - nasrul2025@gmail.com

Pengajar sains namun senang menulis tentang dunia pendidikan, bola dan politik, hobi jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Manusia Perahu Rohingnya di Aceh, Rentan Diperdagangkan

24 November 2020   14:47 Diperbarui: 24 November 2020   15:30 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi penyelamatan rohingnya di Aceh (dok.aceh.tribunnews.com)

Dalam satu minggu terakhir sudah dua kali kasus percobaan penyelundupan yang dilakukan oleh jaringan penyelundupan manusia, dua kali percobaan, dua kali berhasil digagalkan oleh TNI dan Polisi yang berjaga di Kamp bekas balai latihan kerja (BLK ) Desa Meunasah Mee, Kecamatan Muara, Kota Lhokseumawe (SERAMBINEWS.COM).

Pelaku penyelundupan di jerat dengan pasal  tindak pidana perdagangan orang (TPPO), yang hukumannya 15 tahun penjara.

Rohingnya adalah etnis yang indo-arya yang berasal dari Rakhine salah satu wilayah Myanmar. Etnis Rohingnya menurut PBB adalah etnis yang paling teraniaya di muka bumi pada zaman modern sekarang. karena Rohingnya tidak diakui kewarnegaraan oleh Myanmar dan sulit mendapat kewarnegaraan Negara lain.

Masyarakat Aceh sudah beberapa kali menyelamatkan manusia perahu Rohingnya. Alasan masyarakat Aceh adalah alasan kemanusiaan dan kesamaan penganut agama Islam.

Selain itu, memang orang Aceh memiliki jiwa kasih saying yang tinggi atau rasa empati yang tinggi sesame manusia, karena kultur budaya Aceh yang mudah menerima orang asing.

Tidak bisa dipungkiri bahwa perdagangan manusia pada zaman modern terus terjadi, hal ini akibat sekarang manusia hanya memikirkan uang tanpa memikirkan empati sesama manusia.

Wajar etnis rohingnya menjadi target perdagangan mansuia, mengingat rohingnya sekarang tidak memiliki Negara dan tidak memiliki karti identitas yang jelas. Oleh sebab itu, perdagangan manusia terhadap etnis rohingnya sangat mudah dilakukan karena etnis rohingnya tidak pemimpin dan tidak ada Negara.

Dengan adanya upaya perculikkan dari sindikat perdagangan manusia, maka TNI dan Polisi harus bekerja keras untuk menyelamatkan rohingnya, karena rohingnya juga manusia dan pantas mempunyai kehidupan yang layak.

Fakta dunia yang tidak memihak kepada etnis rohingnya, maka PR besar PBB sebagai lembaga dunia untuk bisa menata dunia dengan baik. Sebab misi adanyan PBB adalah untuk menyelamatkan manusia dimuka bumi dari kejahatan.

Selain itu, kita sebagai manusia harus mempunyai rasa empati yang kuat. Apalagi sesama saudara etnis rohingnya yang tidak mempunyai warga Negara dan rumah untuk tinggal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun