Bagian 2
Baca dulu kisahnya pada bagian sebelumnya  ya
"Apakah kamu bernama  Syafiq Faturahman, sang juara umum waktu di MAN Ambon?"
" Ya. Benar. Emang kamu siapa? Kok tau namaku?"
"Alhamdulillah, saya tidak salah. Berarti tadi kamu yang bersama rombongan di acara syukuran Bank Daerah Ambon ya?"
" Ya."
" Baik, terima kasih."
Diam-diam, Nisa mengecek keberadaan Syafiq di Ambon. Setelah dicek ternyata sudah seminggu, Syafiq dan rombongan menetap di Ambon. Sebab, sang ustad ada mengisi jadwal khotbah di Mesjid  Raya Al Fatah. Masjid ini adalah kebanggaan umat muslim di kota ini. Masjid ini bukan saja menjadi tempat ibadah semata, tapi juga merupakan pusat studi dan kajian serta ikon wisata religius. Baru-baru ini sebelum MTQ Nasional, mesjid ini telah direnovasi kembali, sehingga wajah kubah kuning keemasannya terlihat seperti lampu-lampu Firdaus.
"Ma...a, aku ingin menikah?" ucap Nisa setelah mengikuti kajian Dhuha pagi itu.
"Ah...kamu serius???" pancing ibunya dengan penuh bahagia. Inilah kata kebenaran dan keyakinan yang ditunggu-tunggu.