Ketiga, planning (rencana). Tujuan hidup harus direncanakan (by plan) agar tujuannya bisa terwujud, tertata dengan maksimal. Dalam keluarga hal tersebut perlu dipraktekkan. Mengapa? Karena akan berdampak pada kondisi yang dapat menciptakan lingkungan rumah yang efektif dan ramah.
Bagaimana cara membuat rencana? Buatlah rencana-rencana sederhana saja. Misalnya, perlu disepakati antara anggota keluarga dalam mengatur jam dan program TV, membiasakan pola hidup sehat, mengatur penggunaan gadget/gawai, waktu luang bersama. Jika semua telah diatur, maka perlu adanya komitmen yang harus dibangun. Agar rencana itu selain diketahui tetapi juga dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.
Keempat, action(tindakan) Dalam buku edaran Menjadi Orang Tua Hebat oleh Kemendikbud, mengasuh anak merupakan upaya yang penuh tantangan dan harapan bagi semua orang tua. Sering bertambah usia anak-anak, maka orang tua perlu mendampingi mereka agar mereka menjadi anak yang memiliki kebudipekertiaan luhur dan berprestasi.
Kata Jesse Jackson, "anak-anakmu lebih butuh kehadiranmu daripadakehadianmu". Olehnya itu, sudah menjadi tanggung jawab para orang tua untuk tetap "action" dan aktif dalam asah, asih, asuh anak-anak. Terlebih pada pengamalan, penghayatan nilai-nilai religius dan kebangsaan. Agar anak mempunyai self defence (imunitas tubuh) yang kuat dari paham SEPILIS dan berbau kekerasan/radikalis.
Usaha tak henti para orang tua niscaya akan terbayarkan kelak. "Anak buka tamu biasa di rumah kita. Mereka telah dipinjamkan untuk sementara waktu kepada kita dengan tujuan mencintai mereka dan menanamkan nilai-nilai dasar untuk kehidupan masa depan yang akan mereka bangun". (James C. Dobson, psikolog)
Terpenting bahwa ketika semua anak Adam meninggal ada tiga hal yang tidak terputus. Salah satunya doa anak yang sholeh (berakhlak mulia) Â Amalan anak sholeh akan menghantarkan para orang tuanya dibanggakan dihadapan manusia dan TuhanNya, Allahu Rabbul Alamin.