Mohon tunggu...
Irfan Tamwifi
Irfan Tamwifi Mohon Tunggu... Pengajar

Bagikan Yang Kau Tahu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Selingkuh dengan Istriku

2 Oktober 2013   00:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:07 8076
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_291927" align="alignleft" width="150" caption="Sumber: Koleksi Pribadi"][/caption] Dua tahun terakhir hubunganku dengan istriku tidak harmonis lagi. Kami masih serumah tetapi serasa sudah hidup sendiri-sendiri. Ikatan batin terasa tak lagi menyatu sejak aku tahu hubungannya dengan Zainal, mantan pacar istriku sebelum menikah dulu. Hanya anak-anak yang jadi satu-satunya alasan aku, dan mungkin juga dia memilih bertahan dalam mahligai semu.

Rumah tanggaku terasa kian memburuk beberapa bulan terakhir, terutama sejak Zainal tak lagi dapat dikontak oleh istriku. Sepertinya lelaki itu sudah ganti nomor handphone tanpa memberitahu istriku. Tanpa sempat berpamitan pada istriku, lelaki itu seakan ingin menghilang dari kehidupan istriku sejak kupergoki sering telepon dan SMS mesra dengan istriku via handphone dan Facebook beberapa waktu lalu.

Ketika handphone istriku tertinggal di rumah, aku iseng membalas SMS mesranya sekitar dua bulan yang lalu. Aku membalas setiap SMS mesranya dengan kata-kata bernada merajuk merayu, hingga membuatnya begitu tergoda untuk menelponku. Suara lelaki itu terdengar lunglai saat kuberi tahu kalau aku tahu yang dia dan istriku lakukan selama ini. Dia langsung menutup handphone dan entah apa yang dia rasakan saat aku beritahu bahwa seharia dia bertukar SMS denganku, bukan istriku.

Dinginnya kehidupan rumah tanggaku membuatku tak berminat membahas peristiwa itu dengan istriku. Bagiku pernikahan ini sudah berakhir, dan hanya menyisakan kwajiban untuk membesarkan anak-anakku. Urusanku tinggal mencari nafkah dan mengejar karierku, dan masalah hati antara aku dan istri telah jadi urusan sendiri.

Gagal menghubungi Zainal membuat istriku tak terhitung lagi menghubungi mantan kekasihnya via pesan inbox Facebook, tetapi tak pernah ditanggapi. Sejak telepon terakhirnya denganku, akun FB Zainal juga tak pernah di-update lagi. Aku tahu semua sebab kebetulan aku tahu password akun FB istriku. Aku yang dulu buatkan akun itu, sementara dia tak pernah mengubahnya.

Melihat istriku tak henti menyapa lelaki itu via pesan inbox, iseng-iseng aku membuat akun palsu di Facebook. Sengaja aku pakai nama Jay, nama panggilan Zainal. Aku download foto-foto di akun Zainal dan kupasang di FB palsuku. Setelah add sana-sini, akhirnya aku add Tutik, istriku sendiri.

Tanpa menunggu jam, istriku sudah konfirmasi pertemananku. Wanita itu bahkan memberiku status teman dekat. Akupun menjadi pengikut setianya dan selalu mendapat notifikasi semua aktivitas istriku di media sosial itu. Seketika dia langsung mengintrogasiku karena dianggap menghilang darinya selama ini. Dengan berbagai dalih, aku jelaskan berbagai alasanku, yang tentu saja semuanya palsu.

Sejak saat itu, status, komentar dan pesan mesra memenuhi hari-hariku bersamanya, sesuatu yang justeru tak pernah aku jalani di dunia nyata. Rumah tanggaku dengannya serasa penuh masalah. Aku selalu berangkat ke kantor tanpa berpamitan karena dia tampak begitu sibuk dengan berbagai urusan. Aku bahkan kadang kian malam pulang ke rumah, karena hanya wajah kusut dia suguhkan setiap kali aku di rumah.

Bercinta semakin jarang, bahkan nyaris tak pernah kami lakukan selama beberapa bulan belakangan. Sejak akun palsu ini kubuka, kami justeru bercinta lewat dunia maya. Aku tahu dia tak membayangkan sedang berbagi denganku, tetapi tetap saja aku menempatkan diri sebagai Zaenal.

Berbagai rayuan via dunia maya ini, aku selalu menyanjungnya, merayunya bahkan memancingnya melepas beban batin yang sekian lama membelenggunya. Aku mendengar semua keluh-kesah yang dia pendam selama bersamaku. Aku merasakan kerinduan dan besarnya harapan istriku pada mantan kekasih yang teramat dia cintai. Aku merasakan kebahagiaan istriku dengan semua kata-kataku.

Aku sedikit bingung saat teman-teman Zaenal dan teman kuliah yang menjadi saksi percintaan istriku dengan lelaki itu turut add aku, tetapi sejauh ini aku bisa mengatasi. Kucoba tak tanggapi semua pertanyaan yang tak mungkin aku jawab hingga akhirnya tak ada lagi yang menyapaku keculi istriku sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun