Mohon tunggu...
Narwan Eska
Narwan Eska Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemahat Rupadhatu

Berkelana di belantara sastra, berliterasi tiada henti

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Keris Luk Pitu

23 Agustus 2019   17:28 Diperbarui: 23 Agustus 2019   17:31 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Agak berteriak kusapa Kang Karep yang tiba-tiba melintas. Seperti biasa, berjalan agak cepat sambil mendekap tas kumal warna hitam. Tapi kali ini batiknya berwarna merah dengan motif burung cenderawasih.

"Iya Mas Bagus. Selamat pagi Pakde Karto?"

Kang Karep membalas dan menyapa ayahku yang sedang menikmati hangatnya sinar matahari pagi. Ayahku melambai sambil memanggil Kang Karep. Dengan tergopoh-gopoh Kang Karep mendekat menghampiri kami.

"Apa yang kamu bawa Rep?"

"Ini keris Pakde. Saya menemukan ini saat menggali tanah."

"Mau kamu bawa ke mana? Coba kulihat."

Kang Karep mengeluarkan bungkusan kain putih dari tas kumalnya. Dibukanya bungkusan itu dan sebuah keris berwarangka kuning mengkilap diserahkan ke ayahku.

"Hmmm...."

Ayahku bergumam sambil manggut-manggut saat mencabut bilah keris dari warangkanya. Dicermati betul keris luk pitu itu. Masih manggut-manggut. Terus menggeleng-gelengkan kepala. Aku tak tahu maksud anggukan dan gelengan kepala ayahku. Kang karep pun turut memandanginya.

"Pakde paham tentang keris? Keris ini punya keampuhan apa nggih Pakde? Saya sudah bertanya ke beberapa orang seminggu ini tak dapat jawaban pasti. Apalagi membelinya, menjawab saja hanya dengan gelengan kepala."

Kang Karep antusias bertanya ke ayahku tentang kerisnya. Sementara ayah dengan senyum tipis menyerahkan keris itu kembali. Ayah masih menggeleng-gelengkan kepala sambil terkekeh. Kemudian menyerahkan kembali keris itu kepada Kang Karep.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun