Mohon tunggu...
Naqsa Bandi
Naqsa Bandi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

halo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sumber Daya Modal dan Kredit dalam Mendukung Proses Produksi Pertanian Rakyat

9 Mei 2022   20:39 Diperbarui: 11 Mei 2022   17:19 874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

SUMBER DAYA MODAL DAN KREDIT DALAM MENDUKUNG PROSES PRODUKSI PERTANIAN RAKYAT
 
Makalah
Diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan tugas Mata Kuliah
Pengantar Ekonomi Pertanian pada Program Studi Penyuluhan Pertanian
 

 
Oleh :
Balyan Naksa  Bandi Munif (211510901058)
 
Prodi Penyuluhan Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Jember
2022
 
 
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pengertian pertanian dibagi menjadi dua yaitu pertanian dalam arti sempit dan pertanian dalam arti luas. Pengertian dalam arti luas merupakan suatu jenis kegiatan produksi yang berlandaskan pada proses pertumbuhan dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Sedangkan dalam arti sempit, pertanian adalah budidaya penghasil tanaman pangan, sebenarnya jika di tinjau lebih jauh pertanian mampu menghasilkan olahan dari tanaman maupun hewan ternak demi memenuhi kebutuhan hidup manusia. Pertanian memiliki arti yaitu perihal bertani atau pengelolahan tanah dengan menanam tanaman, petani adalah orang yang melakukan pekerjaan tersebut.
Setiap negara diseluruh dunia memiliki tujuan system ekonomi yang sama yaitu bertujuan untuk kemakmuran dan kesejahteraan masayarakat, menjaga kestabilan ekonomi, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, serta mampu meratakan pendapatan pada setiap masyarakat yang ada di negara tersebut. Pentingnya pertumbuhan ekonomi masyarakat karena dalam kegiatan analisis, pertumbuhan ekonomi mampu memberikan gambaran sejauh mana aktivitas perekonomian dapat menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat. Sektor pertanian memiliki pernanan penting bagi negara Indonesia khususnya dalam membangun perekonomian nasional meliputi perekonomian daerah. Sektor pertanian berperan sebagai penyedia bahan pangan untuk ketahanan pangan masyarakat, sebagai instrumen penganggulangan kemiskinan, membuka lapangan kerja. Pertanian di Indonesia meliputi peternakan, perikanan, kehutanan, serta pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan.
1.2 Rumusan masalah
1. Jenis-jenis kredit perbankan dalam sektor pertanian?
2. Bagaimana cara untuk memperkuat pertanian rakyat?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui macam-macam kredit perbankan pada sektor pertanian
2. Untuk mengetahui cara memperkuat pertanian rakyat
 
 
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Sektor pertanian masih menjadi komponen paling penting dalam pembangunan ekonomi nasional, karena sebagian besar penduduk di Indonesia berprofesi petani dan menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Tetapi sektor pertanian memiliki permasalahan dalam permodalan bagi para petani. Untuk mengatasi masalah tersebut, pihak perbankan secara teori memiliki potensi besar sebagai pendukung pembiayaan pertanian karena secara legal formal merupakan lembaga intermediasi keungan (Ashari, 2014). Usaha pemerintah dengan pihak perbankan memberikan program kredit bagi petani dan pelaku usaha pertanian, program kredit itu seperti skim dana bergilir, subsidi bunga, penguatan modal, dan juga komersil. Untuk menutupi kekurangan modal, petani umumnya mengajukan pinjaman ke lembaga pembiayaan di sekitar tempat tinggal mereka, baik formal maupun informal (Ashari, 2009).
Para nasabah menerima kredit secara selektif, berbagai daerah telah melaksanakan program yang di berikan oleh pemerintah terkait usaha memberdayakan ekonomi rakyat dan sektor pertanian. Keseluruhan kebijakan pembiyaan ini dimaksudkan untuk mempercepat gerakan ekonomi rakyat dan mendorong proses produksi pertanian (Ronga, 2015). Menurut tampu bolon (2002) kredit dianggap sebagai salah satu alat penting untuk memutuskan “lingkaran setan” dari pendapatan rendah, kemampuan membeli sarana produksi rendah, produktivitas usahatani rendah.
Pertanian rakyat adalah usaha pertanian keluarga dimana produksi bahan makanan utama seperti padi, palawija (jagung, kacang-kacangan, dan ubi-ubian) dan tanaman hortikultura, yaitu sayur-sayuran yang ada di ladang dan pekarangan. Biasanya sebagagian besar hasil-hasil pertanian rakyat adalah untuk memenuhi keperluan keluarga. Hal lain menjelaskan yaitu meliputi usaha-usaha mata pencaharian tambahan seperti peternakan, perikanan, dan juga hasil hutan. Pada umumnya pertanian rakyat rentan terhadap aspek ekosistem, aspek teknologi, dan juga aspek ekonomi permodalan serta sosial. Ekosistem yang memadai, terpenuhinya ekonomi para petani dan juga kemampun para petani dalam mengaplikasikan teknologi dalam usahanya yang berguna untuk meningkatkan ketangguhan pertanian rakyat. Untuk meningkatkan pertanian rakyat dapat dilakukan dengan cara pengembangan komoditas. Perluasan areal baru, merupakan penanaman komoditas unggulan pada areal yang dulunya berupa semak belukar, lahan terbuka atau pun padang rumput. Banyaknya keanekaragaman komoditas yang dapat di kembangkan yaitu meliputi, komoditas tanaman pangan, komoditas hortikultura, komoditas perkebunan.
 
 
 
BAB 3. PEMBAHASAN
3.1 Jenis Kredit Perbankan Dalam Sektor Pertanian
Pada sektor pertanian perbankan menyediakan kredit khusus pembayaran pada salah satu produk untuk nasabahnya. Salah satu contoh jenis kredit yang diberikan oleh pemerintah di Sulawesi Utara yaitu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Pemerintah memberikan skim berupa kredit sebagai pembiayaan yang berkaitan dengan program peningkatan ekonomi pada sektor pertanian, khususnya sektor pertanian rakyat. Jenis kredit UMKM dibagi menjadi 3 yaitu, kredit ketahanan pangaqn dan energy (KKP-E), kredit pengembangan energy nabati dan revitalisasi perkebunan (KPEN-RP), dan kredit usaha rakyat (KUR). KKP-E dan KPEN-RP memiliki persamaan yaitu kredit investasi atau permodalan yang diberikan untuk mendukung program kerja pada para petani guna untuk meningkatkan ketahanan pangan, pengembangan bahan baku nabati serta revitalisasi pertanian, yang salurkan melalui kelompok tani. Sedangkan KUR disalurkan melalui UMKM dan koperasi.
KKP-E adalah kredit yang diberikan dengan plafon untuk petani, pekebun, nelayan serta pembudidaya ikan sebesar Rp. 50.000.000,00 per debitur. Sedangakan pada kelompok tani untuk pengadaan peralatan pertanian, dan sarana lain dapat mencapai nominal Rp. 500.000.000,00 per debitur. Pada sistem ini memiliki jangka waktu maksimal 5 tahun dan memiliki suku bunga yang berbeda-beda pada setiap komoditi para petani. Sebagian besar suku bunga pada setiap komoditi mencapai 6%. Beberapa Bank di Indonesia yang melaksanakan program KKP-E yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri, dan sebagainya. Namun pada program ini terdapat beberapa kendala yaitu Bank kesusahan dalam menentukan suku bunga yang tepat pada para petani, dan pada KKP-E terbatas dalam penyalurannya yaitu hanya melalui kelompok tani.
KPEN-RP yaitu kredit yang salurannya melalui plafon jenderal direktur %perkebunan. Pada kredit KPEN-RP memiliki jangka waktu maksimal kredit 15 tahun dengan suku bunga 5%.  Namun pada petani komoditi kakao dan karet suku bunga mencapai 6%, serta di tinjau oleh pemerintah dan bank pelaksana. Di Indonesia bank yang melaksanakan kredit KPEN-RP yaitu, Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri, Bank Bukopin, Bank Mega, dan sebagainya. Pada kredit KPEN-RP ini uga terdapat permasalahan dalam pelaksanaannya, seperti : (1) rencana tata ruang dan wilayah, (2) kenaikan biaya sertifikat lahan, (3) lambatnya proses sertifikasi lahan, (4) lahan proyek yang dikuasai pihak lain. Para petani dan koperasi belum memiliki kesepakatan dengan bank pelaksana, sehingga menyebabkan penyaluran kredit KPEN-RP terhambat oleh para petani karena tidak memenuhi kelengkapan administrasi.
Kredit KUR yitu kredit yang pengeluarannya mencapai Rp. 500.000.000,00 per debitur. Kredit KUR memiliki jangka waktu maksimal 6 tahun dengan suku bunga 22% p.a. Kredit KUR sangat membantu para petani karena dapat membiayai semua usaha produktif yang layah tetapi belum memenuhi kriteria pada bank pelaksana. Di Indonesia bank yang melaksanakan kredit KUR yaitu, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI) dan sebagainya. Untuk menyalurkan kredit KUR kepada para petani bank harus memiliki pedoman khusus ke sektor pertanian, karena dalam pelaksanaannya masih terdapat kendala. Kendala tersebut yaitu, kurangnya sosisalisasi kepada masyarakat, tingginya suku bunga yang membuat petani kesusahan dalam membarnya.
3.2 Cara Memperkuat Pertanian Rakyat
Proyek FEATI (Farmer Empowermen Through Agricultural Technology and Information), proyek ini ditangani oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Pertanian (BPPSDP). Proyek FEATI bertujuan untuk mengurangi dan mengentaskan kemiskinan serta pemberdayaan kepada para petani. Sektor pertanian sangat berperan penting untuk pembangunan ekonomi nasional. Pembangunan ekonomi nasional meliputi penyediaan pangan, pengembangan agroindusti, penyediaan lapangan kerja, dan juga sebagai peningkatan pendapatan bagi para petani. Pemberdayaan Masyarakat Tani (PMT) merupakan proses pada para petani untuk merubah pola piker, perilaku, dan sifat yang awalnya subsistent-tradisional menjadi petani yang maju atau modern. PMT bertujuan untuk mengoptimalkan sumber daya pertanian. Proses pembelajaran petani dapat di lihat pada Gambar 1.
Gambar 1.
       Input         Proses          Output        Out come

Kurikulum agribisnis, Magang, belajar sambil bekerja

Petani modern

Kemandirian pangan, Bio industri, Kesejahteraan petani
Petani Tradisinonal
Pembelajaran berkelanjutan

 
BAB 4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pertanian rakyat adalah usaha pertanian keluarga dimana produksi bahan makanan utama seperti padi, palawija (jagung, kacang-kacangan, dan ubi-ubian) dan tanaman hortikultura, yaitu sayur-sayuran yang ada di lading dan pekarangan. Pemerintah bekerjasama dengan pihak perbankan untuk memberikan program kredit bagi petani dan pelaku usaha pertanian, program kredit itu seperti skim dana bergilir, subsidi bunga, penguatan modal, dan juga komersil. Tetapi, pada tiap bank pelaksana yang memberikan fasilitas kredit ini masih terdapat kendala dalam pelaksanaannya.
 
4.2 Saran
Lembaga permodalan sangat di butuhkan dalam sektor pertanian khususnya pertanian rakyat. Pemerintah dan bank pelaksana diharapkan mampu memberikan yang terbaik bagi para petani. Peran kedua lembaga tersebut berguna untuk menunjang pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dengan memberikan bantuan kredit pada para petani.
 
 
 
DAFTAR PUSTAKA
Panekanan D., Rumagit Grace A. J., dan Pangemanan P. A. 2017. Peran Kreditan Perbankan Pada Sektor Pertanian di Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal Agri-Sosioekonomi Unsrat. 13(1) : 183-194.
Pasandran E., Syakir M., dan Yufdy P. M. 2018. Sinergi Inovasi Memperkuat Pertanian Rakyat Berbasis Pangan Dan Holtikultura. Jl, Ragunanan No 29, Pasar Minggu, Jakarta 12540. IAARD PRESS
Pasandran E., Syakir M., dan Yufdy P. M. 2018. Sinergi Inovasi Memperkuat Pertanian Rakyat Berbasis Tanaman Perkebunan dan Rempah-Rempah. Jl, Ragunanan No 29, Pasar Minggu, Jakarta 12540. IAARD PRESS
Simatupang O. D. 2019. Pinjaman Modal Usaha Tani Pada Bank Daerah Versus Bank Negara. Jurnal Ilmu Ekonomi & Sosial. 10(2) : 119-128
Pasandran E., Syakir M., dan Yufdy P. M. 2018. Sinergi Inovasi Sumberdaya dan Kelembagaan Menuju Kesejahteraan Petani. Jl. Ragunan, Jakarta. IAARD PRESS.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun