Mohon tunggu...
Naqoy The7Awareness
Naqoy The7Awareness Mohon Tunggu... Penulis - Trainer & Konsultan Leadership SDM di BUMN
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis buku laris The7awareness, Pemecah rekor MURI 2009, Master Trainer dan Sang Penutur Kesadaran indonesia

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

No Box Way, Cara Jitu Melewati Macet Ketika Mudik-Balik Lebaran Tahun 2022

7 Mei 2022   07:20 Diperbarui: 7 Mei 2022   07:26 869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak yang menduga bahwa mudik lebaran tahun 2022 akan menjadi mudik terpadat bahkan termacet, bahkan pantauan dari tol Cimapek yang terhimpun dari Kompas.com (Mei ,2022) ternyata memiliki kenaikan 165 % yaitu 39.554 kendaraan (H-3), tentu saja angka ini akan terus bertambah.  Menurut alalisis  IKBM (Institut Kesadaran Bisnis & Manajemen) ada 3 faktor penyebab macet parahnya mudik lebaran tahun 2022.

1. Volume kendaraan yang semakin banyak, menurut data dari Gaikindo.or.id pada bulan januari 2022 saja kendaraan terjual 84.062 unit kendaraan , ini terjadi 3 bulan sebelum lebaran tahun 2022 ini. artinya penjualan kendaraan di Idonesia tetap signifikan walau dalam situasi pandemi Covid 19. Jadi sangat mungkin bahkan dipastikan kendaraan yang terjual tersebut ikut memberikan kontribusi nyata terhadap kemacetan di berbagai daearah di Indonesia. Kemacetan mudik lebaran tahun 2022 ini justru terjadi tidak hanya ruas jalan tol namun juga jalan utama non tol sepanjang Bekasi menuju Cirebon. 

2. Peran emosional kerinduan berjumpa kerabat dan keluarga sejak dilarang mudik 2 tahun sebelumnya. Seperti kita ketahui bahwa Pemerintah melarang mudik 2 tahun sebelumnya dikarenakan Covis 19 yang terus meningkat angkanya, tahun 2020 dan 2021 ternyata peraturan untuk berkumpul bersama keluarga dioperbolehkan hanya melalui mudik virtual, saya sendiri melakukan sungkman dan mudik melalui Zoom bersama emak dan adik-adik di kampung, walau tetap uang THR telah dikirim sebelumnya.

Rindu memang tidak bisa dicegah, apalagi rindu kepada ibu dan ayah yang terhalang berjumpa sejak adanya Covid 19. Orang kaya dan miskin, pejabat dan rakyat biasa merasakan kegembiraan yang sama, karena sesungguhnya mudik adalah pemersatu bangsa. Terlebih kemecetan yang terjadi tahun ini, ada banyak ruang diskusi di rest area bahkan di tol ketika mesin kendaraan dimatikan karena lamanya berjam-jam menunggu kemecetan. 

3. Belum ada tambahan jalur baru sepanjang Cikampek menuju Jawa, diantaranyta adalah Tol Cipali.Saya ketika ke orang tua di Brebes, pada hari-hari biasa terasa tol Cipali adalah milik sendiri, karena longgar dan sepi, namun ketika mudik ini akan berbanding terbalik, ini hanya saran kepada Pemerintah untuk belajar kepad Dubai, ketika partama kali dibangun jalan menuju kota Dubai dari Bandara Dubai satu jalurnya bisa bisa untuk banyak mobil, padahal waktu itu masih sepi pengunjung, ketika di wawancara pejabat menjawab bahwa 'Dubai suatu saat akan ramai dengan pengunjung turis kesini" katanya, benar saja sekarang Dubai ramai namun masih jauh dari kemecetan. Jika saja sejak awal Tol baru seperti Cipali dan tol Jawa lainya satu jalur tidak hanya untuk 2 mobil namun langsung untuk 7 mobil maka akan luas dan besar, memang membutuhkan biaya besar namun ketika dibutuhkan seperti ini tidak akan mengalami persoalan yang sama yaitu macet. 

Lebaran tahun 2022 ini juga saya dan keluarga ikut Mudik tepat setelah Sholat Idul Fitri , ketika memasuki tol Pondok Indah kemecetan sudah terasa, pertemuan jalur ke Puncak Bogor mengekor kendaraan yang antri, saya pikir hanya faktor ini saja, ternyata setelah melewati kemecetan pertama harus tetap macet karena jalur masuk ke tol Cikampek hanya untuk 2 kendaraan saja sehingga pemudik harus antri dengan sabar, sehingga mecetan sampai di Tol Taman Mini Indonesia Indah.

Ketika memasuki tol Kerawang dan Cikampek posisi tol lumayan macet parah, saya masih menduga alasanya adalah pertemuan tol ke Bandung, ternyata tol macet sampai ke Cipali. Ketika memasuki Tol Cipali macet lebih parah, ketika posisi kendaran sebelah jalur mudik, ternyata jalur balik dirubah menjadi satu arah, sementara posisi sudah terjebak dirute yang seperti orang lain alami. 

Saya melakukan cara No box, bukan lagi hanya sebatas Out of The Box.  Konsep No box sendiri merupakan kajian dan penelian dari buku terbaru saya ke 13 yang akan dikeluarkan awal tahun 2023 yang akan datang. Sementara jurnalnya sudah ada di Google Schooler NAQOY. Berikut adalah langkah stategis No Box Way yang saya lakukan ketika arus mudik dan arus balik. 

1. Berpikir kritis, ada pertanyaan yang sungguh-sungguh ingin dipecahkan "Bagaimana saya bisa pindah di poisis sebelah kanan yang longar dan cepat kendaraanya sementara posisi kendaraan di sebelah jalur kiri ke arah Jawa?". Kurang lebih saya masih berpikir diantara kemecetan yang membuat beberapa kali mesin mobil dimatikan karena macet. Ketika ada pertanyaan kritis akan melahirkan imajinasi luas tentang pikiran kita sendiri. 

2. Imajinasi diperbesar, badan ini masih berada di jalur yang macet total namun saya sudah membayangkan bahwa akan bisa berada disebelah kanan yang kendaarnya bisa melaju cepat kearah mudik, walau ketika membayangkan ini ada benak bahwa sia-sia saja karena mustahil namun saya terus berpikir dan berimajinasi semuanya bisa dilakukan kalau mengetahui ilmunya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun