Mohon tunggu...
Naqoy The7Awareness
Naqoy The7Awareness Mohon Tunggu... Penulis - Trainer & Konsultan Leadership SDM di BUMN
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis buku laris The7awareness, Pemecah rekor MURI 2009, Master Trainer dan Sang Penutur Kesadaran indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hari Guru Nasional 2021

25 November 2021   07:27 Diperbarui: 25 November 2021   08:54 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Guru itu adalah cahaya di hati murid-muridnya, kalimat ini tidaklah berlebihan  dengan satu catatan mereka para guru yang sudah menemukan "One Minute Awareness", sementara yang belum menemukanya seringkali menjadi guru adalah karena pekerjaan yang terakhir atau ketika tidak ada pilihan bekerja, sementara mereka yang menemukan One Minute Awareness akan menjadikan profesi guru adalah amal ibadahnya kepada Allah dan bentuk rasa syukurnya sehingga mengajar dengan konsep "Unconditional Happiness learning", bagaimana mengajar dengan bahagia tanpa syarat. Dalam pandangan The7Awareness sendiri, ada 4 model guru dalam mengajar , kita mulai dari tipe pertama  (Naqoy:2019).

GURU HOBI (MENGAJAR KARENA HOBI)

Ketika mengajar adalah hobi pelajaran yang diminatinya , maka memiliki semangat yang besar bahkan sampai berlebihan. Guru level ini akan mulai tampak masalah ketika harus mengajar mata pelajaran dimana dirinya tidak menyukai, maka wajah akan tampak "aura kasihan", kehilangan antusiasme dan makna pelajaran itu hilang. 

Guru level 1 ini akan disukai oleh siswa ketika mengajar hanya di bidang yang diminatinya saja.  Daya juang belajarnya cepat merasa cukup, ketika dirinya sudah menguasi materi pelajaran yang diminati maka tampak sulit untuk mempelajari bidang yang lainya. Pola pikir merasa cukup puas belajar akan menjadikanya sebatas "good" dan sulit melangkah menuju "Great". 

GURU TANGGUNG JAWAB (MENGAJAR  KARENA TANGGUNG JAWAB)

Level guru kedua adalah mengajar karena tanggung jawab, ini sudah bagus (good), guru di level ini akan mengajar sesuai dengan sebatas tanggung jawabnya saja , pekerjaan sudah dilakukan standar tugasnya (SOP). Tugasnya adalah mengajar, persoalan apakah yang disampaikan tepat dan tersimpan di hati siswanya bukan menjadi pekerjaanya. 

Dalam mengajar memiliki prinsip "yang penting saya sudah mengajar", bukan "apakah siswa memahami dan pandai terhadap apa yang dirinya sampaikan". Guru level ini juga serba tepat waktu, yah seperti waktu datang tepat dan waktu pulang juga sangat tepat. Memiliki aset guru level kedua sangat bagus, apalagi level ketiga dan keempat. 

GURU PROFESIONAL (MENGAJAR KARENA BISA MEMBERIKAN NILAI LEBIH)

Guru di level ini sudah meninggalkan (Good) dan menjadi (Great), guru di level tiga ini sudah memiliki karakteristik dan selalu memerikan nilai lebih kepada siswanya, selalu ada hal mencerahkan bagi siswanya, ketika mengajar pelajaran mate-matika dirinya tidak hanya memberikan rumus yang sama seperti guru lainya namun dirinya berhasil membuat rumus yang mempermudah para siswanya. Selalu menawarkan solusi baru setiap masalah yang dihadapi siswanya. Guru level ini memiliki daya juang belajar tinggi dan senang melihat teman gurunya memiliki kualitas yang hebat juga. 

GURU VISI (MENGAJAR KARENA KEKUATAN VISI JIWANYA)

Dalam pelatihan The7Awareness bagian keeenam menjadi guru di atas rata-rata adalah "Awareness of vision", Guru di level keempat ini mengajar bisa menghadirkan tiga kata yaitu E2C (Extraordinary, Energi Collectif dan Collaboratif). Guru level ini mengajar adalah bagian dari pelayanan terbaik untuk sesama manusia, mengajar adalah ibadah yang tulus sehingga pekerjaanya tidak lagi transaksional namun menjadi transformasional, mengambil istilah The7Awareness adalah Transhuman atau Human Transformation. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun