Mohon tunggu...
Puisi

Cokelat Panas dan Senyummu

11 Januari 2018   23:38 Diperbarui: 11 Januari 2018   23:44 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Suara-suara riuh menggema tenang di udara

Bibir-bibir ungu menggamit linting rokok dan mengembus uap bara

Bola mata kehitaman terbelalak resah menghadap layar

Meja dan kursi asyik mengamati cekakak-cekikik

Aku

Bersanding lirih di pelataran arah masuk ruangan

Berucap dan beralih ke sebuah meja kasir

Mendongak dan berbalas senyum

"Cokelat panas 2 tambah sedikit gula"

Kamu

Berada di sampaing lelaki murah senyum

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun