Mohon tunggu...
Kinanthi
Kinanthi Mohon Tunggu... Guru - foto

Seseorang yang meluangkan waktu untuk menulis sekadar menuangkan hobi dengan harapan semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Love

Cinta Sejati, Membuat Bumi Indah Ditinggali?

27 April 2021   07:04 Diperbarui: 27 April 2021   07:14 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semua hal yang dilandasi dengan adanya perasaan cinta memang seakan sulit dicerna secara logika. Pernahkah terbersit dalam pikiran kita tentang bagaimana proses seseorang dalam merasakan cinta?  Adakah persamaan dan perbedaannya? Adakah perbedaan cinta antara pria dan wanita ketika jatuh cinta? Bagaimana pula dunia psikologi memandang fenomena jatuh cinta serta bagaimana logika dari kata cinta?

Cinta selain tak usang dan tak akan lapuk untuk dijadikan bahan pembahasan, cinta pun konon merupakan perasaan terindah sebagai motivasi manusia untuk berpasangan. Dengan adanya cintalah manusia dapat merasakan berbagai macam perasaan dalam satu waktu sekaligus yang meliputi  sedih, gembira, kesal, tertawa, sampai menangis bahagia. Aneka perasaan yang teraduk menjadi satu konon hanya akan dirasakan oleh mereka yang hatinya tengah tersentuh cinta. Cinta yang bukan kesepian belaka lalu dianggap seolah itu cinta. Hati nuranilah yang merasakannya, kebersamaan itu cinta karena yang ada hanyalah saling membutuhkan, saling menyayangi, tanpa terselip saling menyakiti, ataukah kebersamaan itu sebetulnya sekadar kesepian?  

Bukan rahasia bahwa cinta adalah perasaan manusia yang tidak dapat diterjemahkan ke dalam berbagai definisi, karena masing-masing orang beroleh kesan yang tidak sama atas serbuan perasaan tersebut. Ketika kita ingin memahami perasaan yang dinamai cinta yang konon merupakan emosi dasar yang dimiliki manusia, ternyata tidak semudah membayangkannya, bukan? Bahkan menurut sejarah cinta, sejak zaman dahulu kala pun orang telah berusaha mendefinisikannya, namun akhirnya tiba pada simpulan bahwa  cinta adalah sesuatu yang kompleks, misterius, dan sangat sulit dipahami. Betulkah demikian?

Bahwa cinta merupakan anugerah Tuhan memang bukan hal yang dapat diingkari. Cinta akan mampu mengubah orang baik menjadi jahat atau sebaliknya, bukan? Secara psikologis, cinta dianggap merupakan emosi dasar manusia. Para ahli psikologi dari berbagai sumber telah berhasil mendefinisikan cinta. Bagaimana dunia psikologi memandang fenomena jatuh cinta serta mengapa kondisi logis dari perasaan tersebut dinamai cinta?

Ketika kita merasa telah memiliki pasangan lalu memproklamasikannya baik secara lisan maupun dari sikap, kita ingin meyakininya bahwa seseorang yang tengah berada di samping kita itulah cinta sejati kita, yang tak akan meninggalkan kita  selagi nyawa dikandung badan. Oleh karena itu, untuk mengetahui apakah seseorang yang telah kita pamerkan kepada massa itu cinta sejati kita, marilah kita simak tanda-tanda sesuai ringkasan dari tulisan Kurnia (2020)  dan lain-lain.

1. Cinta sejati itu tanpa syarat. Apa maksudnya? Ketika kita mencintai seseorang, kita mencintai begitu saja. Cinta yang datang menyergap tanpa menuntut balasan. Perasaan yang sanggup menghadirkan rasa syukur bahwa sosok yang kita impikan ternyata wujudnya ada di dunia ini. Ia ada dan nyata, seindah dan dalam bayangan kita sejak mengenal kata cinta.  Sosok nyata bukan sekadar khayalan tersebut betapa membahagiakan dan menyenangkan serta menimbulkan keinginan untuk selalu berdua. Sosok yang sanggup membuat kita bersyukur bahwa perasaan kita tidak mati karena masih sanggup mencintai. Hanya itu.

2. Cinta sejati akan menempatkan kebutuhannya sebelum kebutuhan kita. Ketika cinta sejati menyentuh perasaan, kita akan menjadi begitu peduli kepadanya bahkan ingin menempatkan kebahagiaannya di atas kebahagiaan kita sendiri.

3. Cinta sejati pun tidak terikat kepada harapan, bahkan tidak memiliki ekspektasi apapun selain bisa merasakan mencintai yang bukan main sulitnya. Maka, tatkala perasaan itu memaksa muncul memenuhi sanubari, yang ada hanyalah rasa syukur, bahwa rasa itu masih bisa tumbuh setelah sekian lama belum bertumbuh atau dulu pernah tumbuh lalu mati lama sekali dan kini tumbuh lagi.

4. Cinta sejati yang tidak berharap akan kepemilikan pun tidak memberikan ruang berlebihan untuk menampung kecemburuan. Hal ini memungkinkan seseorang yang kita cintai untuk pergi dengan bebas tatkala hatinya tidak lagi terisi kita.  Cinta sejati tidak akan meremukkan tulang belulang dan mematahkan sayap seseorang untuk terbang tinggi dan menjauh jika tidak lagi merasa nyaman bersama kita. Duka tentu ada tapi hanya sebatas airmata, tidak akan menahan jika tidak lagi dibutuhkan.

5. Cinta sejati adalah sarana berlatih memberikan empati yang dalam. Apabila kita mencintai seseorang, hasrat menyakitinya tentu akan berbalik menyakiti diri sendiri. Oleh karena itu, kita tidak akan sanggup melihatnya bersedih karena kita pun akan merasakan kepedihan yang sama andaikan berada dalam posisinya.

6. Cinta sejati merupakan bagian dari tim yang sempurna. Oleh karena itu, kita akan mengetahui kapan mengambil kendali dan kapan harus mundur untuk membiarkan pasangan memegang kemudi. Ketika dua orang benar-benar saling mencintai, kekuatan dan kelemahan mereka akan bersatu dengan sempurna untuk mencapai tujuan bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun