Mohon tunggu...
Nanik Dwi Astuti
Nanik Dwi Astuti Mohon Tunggu... Dokter Gigi di Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten

dokter gigi yang sedang menempuh pendidikan Magister Administrasi Rumah Sakit di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Residensi MARS UMY Goes to Turkiye : Belajar dari Medipol Turki "Meramu Keunggulan Klinis dan Keramahan Menjadi Hospital Tourism Kelas Dunia"

29 Agustus 2025   22:52 Diperbarui: 29 Agustus 2025   23:21 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa Magister Administrasi Rumah Sakit UMY melakukan residensi ke Rumah Sakit Medipol Turki

Standar Global: Organisasi seperti Undersea and Hyperbaric Medical Society (UHMS) di Amerika Serikat menetapkan standar akreditasi yang ketat untuk fasilitas hiperbarik, memastikan tingkat perawatan dan keselamatan pasien tertinggi [3]. Di Eropa, terdapat pedoman praktik terbaik yang bertujuan untuk menyelaraskan persyaratan operasional minimum untuk pusat hiperbarik [4]. Standar ini mencakup kualifikasi personel, pemeliharaan peralatan, dan protokol keselamatan pasien.

Prevalensi di Negara Lain: HBOT telah menjadi bagian integral dari layanan di banyak rumah sakit terkemuka di seluruh dunia, terutama di negara-negara dengan industri wisata medis yang berkembang pesat. Negara-negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Jerman, dan juga beberapa negara di Asia seperti India dan Korea Selatan, memiliki fasilitas HBOT yang canggih. Dalam konteks wisata medis, HBOT seringkali menjadi daya tarik bagi pasien yang mencari terapi alternatif atau pelengkap untuk kondisi kronis yang tidak merespons pengobatan konvensional. Pasar perangkat HBOT global diperkirakan akan terus tumbuh signifikan, menunjukkan peningkatan permintaan dan adopsi teknologi ini secara global [5]. Medipol, dengan fasilitas HBOT-nya, sejajar dengan praktik terbaik internasional dalam menyediakan terapi ini untuk berbagai kondisi kompleks.

2. Robotic Rehabilitation Lab

Definisi dan Aplikasi: Laboratorium rehabilitasi robotik menggunakan perangkat robotik canggih untuk membantu pasien memulihkan fungsi motorik setelah cedera neurologis (seperti stroke, cedera otak traumatis, cedera tulang belakang) atau ortopedi. Robot-robot ini, seperti Lokomat (robot berjalan) dan Armeo Power (robot untuk rehabilitasi tangan), memungkinkan terapi yang intensif, berulang, dan terukur, yang seringkali lebih efektif daripada terapi konvensional. Mereka juga menyediakan data objektif tentang kemajuan pasien [6].

Standar Global dan Tren: Penggunaan robotik dalam rehabilitasi telah berkembang pesat dalam dekade terakhir. Penelitian global menunjukkan peningkatan fokus pada kontrol cerdas, analisis tugas, serta kinerja dan keandalan robot rehabilitasi [7]. Banyak rumah sakit dan pusat rehabilitasi terkemuka di negara-negara maju, termasuk di Eropa, Amerika Utara, dan Asia (misalnya Jepang, Korea Selatan), telah mengintegrasikan teknologi ini. Robotik rehabilitasi tidak hanya meningkatkan efisiensi terapi tetapi juga memungkinkan pasien untuk berlatih lebih lama dan dengan intensitas yang lebih tinggi, yang krusial untuk pemulihan fungsi motorik. Pasar robotik medis dan rehabilitasi global diproyeksikan akan mencapai puluhan miliar dolar dalam beberapa tahun ke depan, didorong oleh peningkatan prevalensi penyakit neurologis dan kebutuhan akan rehabilitasi yang lebih efektif [8]. Medipol dengan Robotic Rehabilitation Lab mereka, termasuk penggunaan Lokomat dan Armeo Power, menunjukkan bahwa mereka berada di garis depan inovasi dalam bidang rehabilitasi, sebanding dengan pusat-pusat rehabilitasi robotik terbaik di dunia.

3. MRgFUS (MR-Guided Focused Ultrasound)

Definisi dan Aplikasi: MRgFUS adalah teknologi non-invasif yang menggunakan gelombang ultrasound terfokus yang dipandu oleh pencitraan resonansi magnetik (MRI) untuk menghancurkan jaringan target tanpa sayatan. MRI memungkinkan visualisasi real-time dari area yang ditargetkan dan pemantauan suhu, memastikan presisi dan keamanan prosedur. Aplikasi utama MRgFUS saat ini meliputi pengobatan tremor esensial dan penyakit Parkinson (terapi non-invasif untuk tremor), fibroid rahim, dan nyeri akibat metastasis tulang [9].

Standar Global dan Prevalensi: MRgFUS adalah teknologi yang relatif baru namun berkembang pesat, dan telah mendapatkan pengakuan dari berbagai lembaga kesehatan internasional. Misalnya, National Institute for Health and Care Excellence (NICE) di Inggris telah mengeluarkan panduan positif untuk penggunaan MRgFUS dalam pengobatan tremor esensial yang resisten terhadap pengobatan [10]. Pusat-pusat medis terkemuka di Amerika Serikat (seperti Stanford Health Care dan Penn Medicine), Eropa (misalnya Portugal), dan Asia (termasuk Korea Selatan) telah mengadopsi teknologi ini [11, 12]. Meskipun adopsinya masih lebih terkonsentrasi di Amerika Utara dan Eropa, wilayah Asia-Pasifik menunjukkan peluang besar yang belum dimanfaatkan [13]. Medipol, dengan adopsi MRgFUS untuk tremor dan Parkinson, menempatkan mereka di antara rumah sakit yang menawarkan terapi neurologis non-invasif paling canggih di dunia, sejalan dengan tren global dalam pengobatan presisi.

Kesimpulan Perbandingan

Dari perbandingan di atas, jelas bahwa Medipol Health Group tidak hanya berinvestasi pada infrastruktur dan layanan berorientasi pasien, tetapi juga pada teknologi medis yang setara atau bahkan melampaui standar yang ditemukan di banyak pusat kesehatan terkemuka di dunia. Adopsi teknologi seperti HBOT, robotik rehabilitasi, dan MRgFUS menunjukkan komitmen mereka terhadap inovasi, kualitas, dan penyediaan perawatan mutakhir. Ini adalah faktor kunci yang memungkinkan mereka menarik pasien internasional dan menjadi pemimpin dalam hospital tourism. Bagi Indonesia, pembelajaran ini menegaskan bahwa untuk bersaing di pasar wisata medis global, investasi pada teknologi canggih dan kepatuhan pada standar internasional adalah keharusan, di samping pengembangan ekosistem layanan yang holistik dan berorientasi pada pasien.

Referensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun